Berapa Kali Interval Donor Darah? Tak sedikit orang yang belum memahami interval melakukan donor darah. Kegiatan ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali. Ini karena, usia sel darah merah umumnya berkisar 100-120 hari.

Supaya manfaatnya terasa, kegiatan ini juga perlu dilakukan dengan frekuensi yang ideal. Pasalnya, terlalu sering memberikan donor juga bisa membahayakan kesehatan. Misalnya, seperti anemia hingga syok. Kegiatan donor darah tidak hanya bermanfaat untuk orang yang menerima, tetapi juga bagi pendonornya sendiri. Penelitian mengungkapkan jika orang yang rutin donor darah berisiko rendah terkena serangan jantung.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Melalui PERMENKES 91 Tahun 2015 interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan. Pada wanita, interval yang dianjurkan adalah 16 minggu sejak donor terakhir. Alasannya, simpanan zat besi wanita cenderung lebih sedikit daripada pria.  Jarak yang terlalu dekat dikhawatirkan bisa mengancam kesehatan.

Syarat Melakukan Donor Darah

Melansir dari UTD PMI Provinsi DKI Jakarta, syarat melakukan donor darah, yaitu:

  • Sehat jasmani dan rohani.
  •  Usia 17-60 tahun.
  • Bagi pendonor yang rutin mendonorkan darahnya bisa melakukannya hingga usia 65 tahun atau berhenti atas pertimbangan dokter.
  • Berat badan minimal 45 kilogram.
  •  Tekanan darah normal, yaitu sistolik (100-180) dan diastolik (70-100).
  • Kadar hemoglobin 12,5-17 gram per desiliter.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Kondisi yang Tidak Diperbolehkan Donor Darah

Pendonor perlu memastikan tidak memiliki penyakit yang bisa menular melalui darah. Contoh penyakit yang tidak boleh dimiliki oleh pendonor, di antaranya:

  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru, atau gangguan fungsi ginjal
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau rendah
  • Menderita epilepsi atau sering kejang
  • Menderita penyakit menular atau berisiko tinggi terkena penyakit menular, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria
  • Mengonsumsi obat-obatan atau sedang menjalani pengobatan tertentu
  • Memiliki gangguan perdarahan, seperti hemofilia
  • Mempunyai riwayat penggunaan narkoba dalam bentuk suntik
  • Memiliki kecanduan terhadap minuman keras

Berbagai Manfaat Donor Darah

Saat menjalani donor darah, otomatis kamu mendapatkan manfaat di bawah ini:

1. Melancarkan aliran darah

Donor darah secara berkala dapat  mengurangi risiko penyumbatan arteri, sehingga dapat memperlancar aliran darah.

2. Pemeriksaan singkat 

Sebelum melakukan donor darah, suhu, denyut nadi, hemoglobin, dan tekanan darah akan diperiksa terlebih dahulu.

3. Menyeimbangkan zat besi

Orang dewasa umumnya memiliki 5 gram zat besi dalam tubuhnya. Nah, mendonorkan darah dapat mengurangi seperempat gram zat besi dan menyeimbangkannya.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Ketahui Frekuensi Ideal Donor Darah dalam Setahun

Demi tetap menjaga kesehatan tubuh sekaligus membantu sesama manusia, kamu dianjurkan untuk mendonorkan darah. Melalui donor darah, kamu mengizinkan tubuh untuk melakukan regenerasi sel darah merah yang baru.

Kamu juga bisa menyelamatkan satu atau lebih nyawa orang lain yang kekurangan darah karena berbagai kondisi medis. Namun, meski menyehatkan, aktivitas sosial ini tidak boleh terlalu sering dilakukan. Donor darah yang terlalu sering dilakukan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan kamu.

Lantas, berapa kali donor darah boleh dilakukan dalam setahun dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Simak penjelasannya di sini.

Berapa kali boleh donor darah dalam setahun? Tentu saja, karena kebutuhannya berbeda, maka jumlah maksimal donor yang dianjurkan untuk pria dan wanita juga berbeda.

Untuk pria, boleh donor darah setiap 12 minggu atau tiga bulan sekali. Sedangkan untuk wanita, waktu donor darah dalam setahun adalah setiap 16 minggu atau empat bulan sekali. Kamu boleh melakukan aktivitas sosial ini dalam setahun maksimal sebanyak lima kali dalam rentang waktu dua tahun. Sementara waktu yang tepat untuk donor darah adalah delapan minggu setelah donor darah terakhir.

Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendonorkan darahnya sesuai dengan waktu yang disarankan. Ini artinya, kamu harus bertanya lebih lanjut pada dokter kapan waktu yang tepat untuk donor darah dan berapa kali kamu boleh melakukannya dalam setahun.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Pendonor

Meski disarankan, ternyata tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, biasanya ini terjadi karena kondisi medis tertentu. Syarat kamu bisa mendonorkan darah adalah memiliki berat badan minimal 45 kilogram, berusia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun. Selanjutnya, kamu bisa datang ke PMI untuk mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan riwayat medis.

Kalau kamu punya riwayat penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, kanker, infeksi yang sedang diobati dengan antibiotik, dan tekanan darah tinggi maupun rendah, kamu tidak disarankan untuk mendonorkan darah.

Beberapa kondisi medis lainnya yang membuat seseorang tidak bisa mendonorkan darahnya adalah epilepsi atau kejang, mengidap atau memiliki riwayat hepatitis B dan C, ketergantungan obat terlarang, sedang hamil, berisiko terinfeksi AIDS, mengidap sifilis, dan cenderung mengalami perdarahan abnormal.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Tips Aman Donor Darah

Donor darah aman dilakukan. Bagi kamu yang bertubuh sehat, kamu bisa menyumbangkan satu liter darah tanpa memengaruhi kesehatan. Dalam beberapa hari setelah donor darah, tubuh akan mengganti cairan yang hilang. Selain itu, setelah dua minggu, sel darah merah kamu akan kembali seperti semula.

Meski begitu, donor darah juga bisa menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Efek samping yang bisa terjadi, antara lain pusing, perdarahan dan memar di tempat suntikkan. Oleh karena itu, agar tetap aman, kamu dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut setelah donor darah:

  • Minum lebih banyak air.
  • Sebaiknya jangan melakukan aktivitas fisik yang berat atau mengangkat barang berat dulu selama sekitar 5 jam setelah donor darah.
  • Bila kamu merasa pusing, berbaring lah dengan diangkat ke atas sampai gejala tersebut hilang.
  • Tetap gunakan perban dan jaga agar tetap kering selama lima jam.
  • Bila kamu mengalami perdarahan setelah melepas perban, tekan area tersebut dan angkat lengan sampai perdarahan berhenti.
  • Bila area suntikan memar, aplikasikan kompres dingin ke area tersebut secara berkala selama 24 jam pertama.
  • Konsumsi makanan yang kaya zat besi untuk menggantikan zat besi yang hilang pasca donor darah.

Berapa Kali Interval Donor Darah?

Sumber : https://www.halodoc.com