Waspada, Gejala Darah Tinggi Parah, Jangan Anggap Sepele. Hipertensi atau penyakit darah tinggi acapakli dijuluki “silent killer” karena minim gejala dan kerap tiba-tiba merenggut nyawa pengidapnya.

Mereka baru menyadari masalah kesehatan ini ketika kondisinya sudah parah atau tekanan darah sangat tinggi. Darah tinggi bisa tiba-tiba merenggut nyawa bila tidak segera diberikan perawatan. Ini ciri-ciri darah tinggi yang harus Anda waspadai.

Waspada, Gejala Darah Tinggi Parah, Jangan Anggap Sepele

Hampir satu per tiga penderita darah tinggi tidak merasakan gejala tekanan darahnya naik. Menurut Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, tekanan darah normal yakni ketika hasil pengukuran tensinya antara 120/80 mmHg sampai 129/89 mmHg.

Orang disebut memiliki tekanan darah tinggi apabila hasil pengukuran tensinya 140/90 mmHg atau lebih. Apabila hasil cek tensi dengan alat tensimeter menunjukkan angka 180/120 mmHg atau lebih, seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi parah.

Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.

Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu:

  • Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.
  • Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

Waspada, Gejala Darah Tinggi Parah, Jangan Anggap Sepele

Penyebab Hipertensi

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

  • Obstruktif sleep apnea (OSA).
  • Masalah ginjal.
  • Tumor kelenjar adrenal.
  • Masalah tiroid.
  • Cacat bawaan di pembuluh darah.
  • Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  • Obat-obatan terlarang.

Faktor Risiko Hipertensi

Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:

  • Memiliki usia di atas 65 tahun.
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
  • Alami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
  • Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.
  • Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.
  • Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.

Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini.

Meski demikian, kamu dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin. Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, dan berolahraga secara teratur.

Waspada, Gejala Darah Tinggi Parah, Jangan Anggap Sepele

Berikut gejala darah tinggi parah yang perlu diwaspadai dan bahayanya yang pantang disepelekan.

Gejala darah tinggi parah

Melansir WebMD, ada beberapa ciri-ciri darah tinggi sudah parah yang pantang disepelekan, antara lain:

  1. Sakit kepala parah
  2. Mimisan
  3. Susah bernapas
  4. Detak jantung tidak teratur
  5. Ada darah dalam urine
  6. Dada, leher, atau telinga berdebar
  7. Berkeringat
  8. Susah tidur
  9. Wajah memerah
  10. Muncul bintik darah di mata
  11. Kelelahan padahal tidak banyak beraktivitas
  12. Mengalami kebingungan
  13. Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur
  14. Sakit dada

Jika Anda merasakan gejala darah tinggi parah di atas, segera konsultasikan ke dokter dan bawa penderita ke rumah sakit. Kondisi tersebut bisa jadi tanda krisis hipertensi yang bisa berdampak fatal apabila tidak segera ditangani.

Bahaya darah tinggi parah yang perlu diwaspadai

Melansir NHS, tekanan darah tinggi parah bisa menekan pembuluh darah, jantung, otak, ginjal, sampai mata.

Apabila tidak segera diberikan bantuan medis yang tepat, penderita darah tinggi parah bisa mengalami:

  • Penyakit jantung
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Penyakit arteri perifer
  • Aneurisma aorta
  • Penyakit ginjal
  • Stroke

Jika Anda punya riwayat darah tinggi, jangan lengah untuk selalu mengontrol penyakit ini. Selain minum obat hipertensi, cara menurunkan darah tinggi perlu diimbangi dengan menjaga berat badan ideal, mengurangi asupan garam, makan banyak buah dan sayur, rutin olahraga, setop merokok, tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein, dan pastikan pola tidur berkualitas.

Waspada, Gejala Darah Tinggi Parah, Jangan Anggap Sepele

Sumber : https://kesehatan.kontan.co.id/