Waspada 5 Risiko Penyakit Ketika Berenang. Jangan mengira olahraga renang tidak mampu berisiko terserang penyakit. Selain cedera ternyata ada berbagai penyakit mengintai ketika kita berenang, terlebih jika tidak waspada.

Waspada 5 Risiko Penyakit Ketika Berenang

Melansir dari Sehatq, selain cedera, tertular penyakit yang bisa menyebar lewat air adalah salah satu risiko renang yang perlu diwaspadai.

Resiko renang tidak hanya sebatas tenggelam, kram atau cedera. Bahaya berenang di kolam umum yang perlu diwaspadai adalah penyakit seperti diare, iritasi kulit, hingga infeksi pernapasan dan telinga.

Seringkali, kelompok penyakit ini disebut sebagai penyakit air rekreasional dan umumnya didapatkan dari tempat berenang yang umum misalnya kolam renang, taman bermain air, sauna, spa, danau dan sungai.

Penyakit-penyakit ini bisa terjadi apabila air di kolam terkontaminasi kuman. Risiko renang ini akan meningkat jika kolam tidak terawat dengan baik dan orang yang berenang di tempat tersebut juga tidak bisa menjaga kebersihannya.

Setiap orang rata-rata memiliki 0,14 gram feses yang tersisa pada area anus. Di dalamnya terdapat banyak sekali kuman yang bisa menyebabkan berbagai penyakit.

Ketika Anda bersama banyak orang lainnya berenang di kolam yang sama, maka kotoran feses akan terbilas dan mengontaminasi air kolam menyebabkan risiko munculnya penyakit jadi meningkat.

Baca Juga :  Download Aplikasi Fitness Erakulis Bikinan Pesepakbola Cristiano Ronaldo Terdapat Fitur Kesehatan Mental

Ada banyak penyakit air yang bisa terjadi akibat efek terlalu sering berenang di kolam bersama. Beberapa penyakit risiko renang yang paling umum meliputi:

Berikut berbagai penyakit yang mengintai akibat risiko dari berenang, seperti mengutip pada laman Sehatq.

1. Gangguan Telinga

Bahaya terlalu sering berenang di kolam umum selanjutnya adalah gangguan telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering disebut juga sebagai swimmer’s ear ataupun otitis eksterna.Swimmer’s ear bisa terjadi saat ada air yang terjebak di saluran telinga luar dalam waktu lama. Kondisi ini membuat area telinga menjadi lembab dan membuat bakteri jadi lebih mudah tumbuh.Tanda dan gejala penyakit telinga akibat renang antara lain:

  • Sakit saat telinga luar ditarik
  • Sakit saat ada tekanan pada bagian tragus, yakni bagian yang menonjol di depan liang telinga.
  • Gatal di dalam telinga
  • Ada cairan yang keluar dari telinga
  • Kemerahan dan bengkak di telinga.

2. Diare

Bahaya berenang yang paling umum adalah diare. Kondisi ini dapat terjadi ketika air kolam yang terkontaminasi bakteri, tertelan. Diare dapat disebabkan oleh beberapa kuman seperti Cryptosporidium, Giardia, Shigella, dan E. coli.

Penularan diare di kolam renang bisa terjadi karena pada feses orang yang diare ada miliaran kuman. Jika orang tersebut ikut berenang, maka kuman akan dengan mudah menyebar di air dan bisa tertelan orang lain yang ada di kolam yang sama.

Baca Juga :  Makanan Untuk Penyakit Jantung dan Stroke Untuk Pria

Risiko dan bahaya berenang dapat diturunkan dengan pemberian kaporit yang dapat membersihkan dan membunuh kuman.

Meskipun demikian, beberapa dari kuman tersebut, misalnya crypto, dapat bertahan hidup di dalam air berkaporit selama hampir satu jam, bahkan hingga berhari-hari. Kolam renang yang tidak dibersihkan dengan rutin akan meningkatkan risiko renang berupa diare.

3. Infeksi Pernapasan

Risiko renang berupa infeksi saluran pernapasan dapat terjadi apabila Anda menghirup percikan air dari kolam yang mengandung kuman berbahaya. Salah satunya adalah Legionella, kuman penyebab penyakit legionnaires (pneumonia berat) dan demam Pontiac.

Gejala infeksi yang harus diwaspadai adalah batuk, sesak napas, demam, atau nyeri otot. Kondisi ini dapat berkembang dalam dua minggu setelah paparan terjadi.

4. Iritasi Kulit

Kaporit (klorin) sering digunakan untuk membersihkan kolam dari berbagai kuman. Akan tetapi, saat klorin bercampur dengan keringat, feses, urin, atau bahan kimia seperti deodoran dan make up, maka bahan ini dapat membentuk senyawa iritan bernama kloramin.

Kloramin dapat menyebabkan bahaya berenang seperti iritasi mata merah, ruam kulit, hingga iritasi pernapasan dan asma. Terbentuknya kloramin dapat ditandai dengan bau tajam pada air kolam yang sering dikira aroma kaporit.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

5. Ruam pada Kulit

Risiko renang selanjutnya adalah penyakit ruam kulit yang bisa disebut sebagai hot tub rash atau pesudomonas folliculitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Ruam biasanya akan muncul pada kulit beberapa hari setelah Anda berendam di kolam air panas atau berenang di kolam yang tidak terjaga kebersihannya.

Gejala folikulitis antara lain adalah munculnya ruam yang gatal dan merah serta disertai lepuhan berisi nanah di sekitar folikel rambut. Gejala paling parah biasanya muncul di area tubuh yang paling lama terendam atau terpapar air.

Biasanya ruam ringan dapat hilang dalam beberapa hari. Namun jika tidak kunjung sembuh atau berkali-kali kambuh, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Waspada 5 Risiko Penyakit Ketika Berenang

Sumber: Sehatq