Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O . Selain antigen, ada pula penggolongan darah berdasarkan rhesus atau Rh yang berada di permukaan sel darah merah. Golongan ini ditandai dengan positif (+) dan negatif (-). Golongan darah amat penting untuk menghindari salah transfusi yang dapat berakibat fatal.

Misalnya, orang dengan golongan darah A lebih berisiko terhadap satu penyakit daripada orang dengan golongan darah lain. Darah manusia berdasarkan ada atau tidaknya antigen terbagi menjadi empat golongan, yakni A, B, O, dan AB.

Dengan demikian, terdapat delapan golongan darah utama, yakni A+, A-, B+, B-, O+, O-, AB+ atau AB-, seperti menurut laman Northwestern Medicine. Bukan hanya itu, setiap golongan darah juga membawa risiko penyakit masing-masing.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Lalu, apa saja penyakit dan kondisi kesehatan yang menghantui golongan darah A, B, O, dan AB?

1. Kanker pankreas dan kanker perut

Golongan darah A, B, atau AB, lebih berisiko terkena kanker pankreas dan kanker perut daripada golongan darah O. Hal ini disebabkan molekul dalam sel darah merah tipe A dan B membantu bakteri yang disebut H. pylori untuk tumbuh di dalam usus. Kehadiran bakteri ini meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas maupun kanker perut.

2. Penyakit jantung

Dilansir dari WebMD, penelitian menunjukkan bahwa golongan darah O cenderung memiliki risiko penyakit jantung koroner lebih rendah dari golongan darah lain.

Beberapa pakar mengira, kemungkinan risiko rendah ini karena golongan darah lain cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi. Selain itu, jumlah protein lebih tinggi pada golongan darah lain juga berpengaruh karena berkaitan dengan pembekuan.

3. Stres

Masih dari laman Northwestern Medicine, golongan darah A kemungkinan lebih sulit menangani stres. Pasalnya, mereka cenderung memiliki kadar kortisol atau hormon stres lebih tinggi di dalam tubuh.

4. Malaria

Malaria adalah infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Parasit ini lebih sulit menempel pada sel darah bertipe O, sehingga golongan darah ini cenderung lebih rendah terinfeksi malaria.

5. VTE

Tromboemboli vena atau VTE adalah suatu kondisi saat gumpalan darah terbentuk di vena dalam di tungkai, pangkal paha, atau lengan. Menurut penelitian, orang dengan golongan darah A, B, atau AB memiliki risiko VTE yang lebih tinggi daripada golongan darah O.

6. Kesuburan

Golongan darah tidak bisa memprediksi apakah seseorang akan mengalami kehamilan atau tidak. Namun, tipe darah kemungkinan sedikit berperan dalam kehamilan atau kesuburan.

Sebuah penelitian menunjukkan, wanita dengan jumlah sel telur sehat yang rendah lebih cenderung memiliki golongan darah O daripada golongan darah lainnya. Kendati begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mencari tahu alasannya.

7. Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang dengan golongan darah A dan B. Sayangnya, para pakar belum yakin mengapa hal ini terjadi, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

8. Stroke

Risiko seseorang terkena stroke akan meningkat pada orang yang memiliki golongan darah AB. Menurut dokter, hal ini lantaran golongan darah AB lebih cenderung menggumpal daripada golongan darah lainnya.

9. Masalah memori

Orang dengan golongan darah A, B, dan AB memiliki kemungkinan hingga 82 persen lebih besar untuk mengembangkan masalah memori.

Kondisi tersebut dikarenakan ketiga tipe darah itu berisiko dengan masalah penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes yang bisa berdampak pada demensia.

10. Ulkus

Bakteri H. pylori memang lebih berisiko menyebabkan kanker perut pada golongan darah A, B, dan AB. Namun ternyata, golongan darah O lebih berisiko mengalami ulkus atau bisul karena bakteri yang sama di dalam tubuh mereka.

Kemungkinan, risiko ini akibat respons imunologis tubuh pemilik golongan darah O terhadap bakteri. Sayangnya, masih butuh penelitian lebih lanjut bagaimana bakteri H. pylori dapat menyebabkan ulkus pada golongan darah O.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Makanan Yang Sesuai Dengan Golongan Darah

Dr. Peter J. D’Adamo, seorang naturopatis dari Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, yang menemukan model diet ini. Setelah selama 7 tahun melakukan penelitian terhadap 4.000 pasien yang datang ke kliniknya, akhirnya D’Adamo sampai pada kesimpulan, betapa penting pola makan berdasarkan penggolongan tipe darah. Selain jadi sehat, badan pun ikut langsing bila kita rajin mempraktikkan diet ini.

Setiap tipe darah, tulis D’Adamo dalam bukunya, Eat Right For Your Type yang menjadi bestseller di Amerika, akan mengidentifikasikan unsur-unsur asing, entah bakteri, virus, atau darah yang ditransfusikan ke dalam tubuh, dan menandainya sebagai “teman” atau “musuh”. Begitu juga dengan makanan, yang diidentifikasi melalui lektin (protein yang umumnya terdapat pada makanan). Jika tak cocok, ditandai sebagai “musuh”. Lektin yang tak cocok ini akan membuat sel darah menggumpal (proses aglutinasi). Inilah yang lalu mengakibatkan banyak keluhan kesehatan, seperti terganggunya keseimbangan hormon dan produksi insulin, hingga memunculkan penyakit degeneratif semisal jantung, diabetes, ataupun kanker.

Oleh sebab itu, lektin yang masuk, hendaknya disesuaikan dengan golongan darah kita. Nah, D’Adamo telah membuatkan daftar makanan yang dimasukkan ke dalam golongan sangat baik, netral, dan harus dihindari sesuai tipe darah. Golongan sangat baik berarti makanan itu bekerja bagaikan obat. Sedangkan yang netral, boleh dimakan tetapi hanya memberi pengaruh kecil bagi tubuh. Akan halnya yang harus dihindari, tak lain karena makanan itu bagaikan racun bagi tubuh.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Sesuai Kebutuhan Individu

Yang jelas, jika Anda ingin menerapkan diet berdasarkan tipe darah sebagaimana diet-diet lainnya (Dr. Atkints Diet, Zona Diet, Blood Type Diet, Zodiac Diet, ataupun South Beach Diet), disarankan untuk mengonsultasikannya lebih dulu pada dokter atau ahli gizi. Meskipun berbagai macam diet tersebut populer dan bukunya menjadi bestseller di negara asalnya, tidak berarti penerapannya serta merta akan berhasil. “Karena pola makan atau diet setiap orang unik dan berbeda. Apa yang cocok untuk si A belum tentu cocok buat si B,” ungkap Hindah Muaris, praktisi teknologi pangan, gizi, dan kuliner, yang juga penulis berbagai buku resep makanan kesehatan.

Lebih jauh dijelaskan Hindah, pola diet yang benar harus mengacu pada kebutuhan nutrisi. Nah, kebutuhan nutrisi setiap orang tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, faktor emosional, latihan fisik yang dijalankan, dan penyakit yang diderita. Selain juga kebiasaan makan berdasarkan lingkungan budaya. Misalnya untuk mendapatkan sumber karbohidrat orang Amerika lebih memilih roti, sedangkan orang Asia makan nasi. Pengetahuan tentang hal-hal ini menjadi acuan untuk menerapkan pola diet yang tepat.

Disamping itu, bagi banyak ahli gizi, diet yang paling direkomendasikan sampai saat ini adalah gizi seimbang. Diet ini menerapkan pola makan yang mengasup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam jumlah sesuai kebutuhan. Artinya, makanan yang kita asup setiap hari harus mengandung semua unsur tersebut.

Misal, hari ini makan nasi untuk sumber karbohidrat, lalu tempe untuk protein, dan minyak untuk lemak. Sementara kebutuhan vitamin dan mineralnya didapat dari oseng buncis dan wortel. Ditambah susu sebagai penyempurna nutrisi yang diperlukan, karena dalam susu terkandung zat gizi lengkap yang diperlukan tubuh kita. Hari selanjutnya, nasi bisa diganti tepung (roti) atau jagung. Yang penting harus bervariasi. Seimbang tapi tidak membosankan. “Dan jangan lupa minum susu setiap hari, karena susu kaya akan zat gizi yang dapat mensubtitusi zat gizi yang mungkin tak terpenuhi oleh bahan pangan lain!” tandas Hindah.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Ciri Khas Masing-masing Golongan Darah

Golongan Darah O :

Risiko terkena penyakit : munculnya penggumpalan darah secara tidak teratur, penyakit       peradangan seperti arthritis, produksi tiroid rendah, berbagai alergi, luka nanah/borok.
Latihan gerak : latihan fisik yang intensif seperti erobik, beladiri, tinju, joging.
Suplemen : vitamin B, vitamin K, kalsium, iodium, kayu manis.
Profil diet :  

 

Kategori Jenis Asupan
Baik

 

daging sapi, daging kerbau, daging kambing, ikan makerel, ikan hering, ikan salmon, ikan ekor kuning, sarden, minyak zaitun, minyak biji kenari, artichoke, bayam, brokoli, lettuce, bawang putih, labu, kentang, nenas.
Netral

 

daging kelinci, daging ayam kampung, daging ayam ras, daging bebek, daging kalkun, burung dara, belut, siput, tiram (abalone), cumi-cumi, udang, ikan mas, ikan kerapu, keju feta, mentega (bukan margarin), keju mozarella (keju pizza), susu kedelai, minyak kanola, minyak wijen, almond, kacang kenari, kacang polong, bijiran oat (oatmeal), beras (tumbuk atau merah lebih baik), gandum, tepung beras, asparagus, rebung, ketimun, seledri, bawang merah, anggur, apel, jambu biji, mangga, melon, pepaya, pisang, pir, kamilen (chamomilla), jahe, ginseng, teh hijau.
Buruk

 

daging babi dan semua bagiannya, daging angsa, lele, cumi-cumi, kaviar (telur ikan sturgeon), ikan salmon asap, keju amerika (american cheese), keju gruyere, keju biru (blue cheese), keju parmesan, semua jenis yogurt, es krim, minyak kacang, kacang mede, kacang hijau, semua produk jagung (minyak jagung, jagung, cornflakes, maizena), kue bagel, lidah buaya, kol dan kembang kol, kelapa, apel, apokat, jeruk, stroberi, kayu manis, panili, lada, saus tomat, mayones, serba acar, cuka, kopi, teh hitam.

 

Golongan Darah A :

Risiko terkena penyakit : kanker, serangan jantung, anemia, diabetes tipe I.
Latihan gerak : latihan yang cukup tenang dan membutuhkan konsentrasi seperti yoga, tai-chi.
Suplemen : vitamin B12, asam folat, vitamin C, vitamin E, echinacea, tumbuhan berduri, hawthorn, milk thistle, quercetin.
Profil diet :  

 

Kategori Jenis Asupan
Baik siput, ikan mas, ikan kerapu, ikan makerel, ikan salmon, sardin, minyak zaitun, susu kedelai, tahu, tempe, selai kacang, biji labu, kacang tanah, kacang hijau, tepung beras, gandum, soba (mie jepang, dari bijian buckwheat), brokoli, peterseli, bayam, bawang merah, bawang putih, wortel, lettuce, aprikot, ceri merah, jeruk, nenas, kamilen (chamomilla), jahe, ginseng, teh, kopi, anggur merah.
Netral daging ayam, daging kalkun, ikan tuna, ikan cucut, ikan ekor kuning, keju feta, keju mozarella (keju pizza), keju dari susu kambing, susu kambing, minyak kanola, almond, wijen, kacang kenari, kacang polong hijau, semua produk jagung (jagung, cornflakes, maizena), bijiran oat (oatmeal), aneka beras, asparagus, rebung, seledri, peterseli, ketimun, paprika, apel, apokat, belimbing, jambu biji, kiwi, stroberi, kayu manis, cengkeh, panili, selai buah (yang dibuat dari golongan menguntungkan dan netral), anggur putih.
Buruk daging babi dan semua bagiannya, daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging bebek, daging angsa, jeroan dari kambing dan ayam, burung dara, lele, belut, kerang (mussels), remis (scallop), kepiting, udang, lobster, keju amerika (american cheese), keju gruyere, keju parmesan, es krim, minyak jagung, minyak kacang, kacang merah, tomat dan saus tomat, mangga, melon, pepaya, pisang, semangka, mayones, kelapa, lada, acar, cuka, bir, liquor, air soda.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Golongan Darah B :

Risiko terkena penyakit : diabetes tipe I, kelelahan (fatigue) kronis, otoimonitasnya tidak teratur, lupus, sklerosisi ganda.
Latihan gerak : latihan fisik yang moderat seperti hiking, renang, bersepeda, tenis.
Suplemen : magnesium, gingko, esitin.
Profil diet :  

 

Kategori Jenis Asupan
Baik daging kambing, daging domba, daging kelinci, ikan kerapu, ikan makerel, ikan monkfish (sejenis ikan air tawar), sarden, kaviar (telur ikan sturgeon), susu kambing, keju susu kambing, keju feta, keju mozarella (keju pizza), yogurt, minyak zaitun, bijiran oat (oatmeal), tepung beras, brokoli, kol, peterseli, wortel, kentang, anggur, pisang, nanas, jahe, ginseng, teh hijau.
Netral daging sapi, daging kerbau, hati sapi, daging kalkun, lele, remis (scallop), cumi-cumi, ikan mas, ikan hering, ikan tuna, ikan salmon, ikan cucut, keju cheddar, keju gruyere, keju brie, keju parmesan, susu kedelai, kacang polong hijau, kacang merah, kacang kedelai, beras merah dan putih, asparagus, rebung, bayam, seledri, bawang merah, bawang putih, apel, aprikot, jeruk, melon, pepaya, pir, semangka, stroberi, anggur merah dan anggur putih, bir, kopi.
Buruk daging babi dan semua bagiannya, daging ayam, daging bebek, burung dara, belut, kepiting, siput, tiram (abalone), semua jenis udang, lobster, kodok, ikan ekor kuning, keju amerika (american cheese), keju biru (blue cheese), es krim, minyak kanola, minyak jagung, minyak kacang, minyak wijen, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, kacang hijau, tempe dan tahu, semua produk jagung (cornflakes, maizena), tepung singkong (tapioka), artichoke, apokat, belimbing, labu, tomat dan saus tomat, kelapa, kayu manis, lada, liquor, dan air soda.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Golongan Darah AB :

Risiko terkena penyakit : kanker, serangan jantung, anemia.
Latihan gerak : latihan gerak yang butuh ketenangan seperti yoga, tai chi dan kombinasi latihan lain seperti hiking, tenis dan bersepeda.
Suplemen : vitamin C, echinacea, valerian, hawthorn, milk thistle, quercetin.
Profil diet :  

 

Kategori Jenis Asupan
Baik daging kambing, daging domba, daging kelinci, daging kalkun, ikan makerel, ikan monkfish, ikan tuna, sarden, keju mozarella (keju pizza), susu kambing, keju susu kambing, keju feta, yogurt, minyak zaitun, selai kacang, kacang tanah, kacang mede, kacang kenari, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, beras, tahu, tempe, brokoli, seledri, peterseli, ketimun, bawang putih, jeruk, kiwi, nenas, pepaya, kamilen (chamomilla), jahe, ginseng, kopi, teh hijau.
Netral daging ayam kampung dan jeroannya, lele, remis (scallop), kaviar (telur ikan sturgeon), ikan mas, ikan hering, ikan salmon, ikan cucut, ikan hiu, susu kedelai, keju cheddar, keju gruyere, minyak zaitun, almond dan selai almond, pistachio (sejenis kenari hijau), kacang brazil, kacang polong, asparagus, rebung, kol dan kembang kol, wortel, kentang, bawang, bayam, labu, tomat, ketimun, apel, kurma, melon, pepaya, pir, stroberi, kismis, aprikot, semangka, kayu manis, cengkeh, paprika, safron, panili, gula putih dan gula merah, aneka selai, mayones, bir, anggur merah dan anggur putih.
Buruk daging babi dan semua bagiannya, daging sapi, daging kerbau, daging ayam ras, daging bebek, daging angsa, burung dara, jantung, belut, kerang (mussels), tiram (abalone), kepiting, semua jenis udang, ikan ekor kuning, keju amerika (american cheese), keju biru (blue cheese), keju brie, mentega, es krim, minyak wijen, minyak bunga matahari, semua produk jagung (minyak jagung, cornflakes, maizena), soba (mie jepang, dari bijian buckwheat), artichoke, lada, cabai, apokat, pisang, jambu biji, mangga, belimbing, tapioka, saus tomat, kelapa, aneka acar, soda dan teh hitam.

Inilah Penyakit yang Sering Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O

Semoga bermanfaat!

Sumber :