Golongan Darah Baru Bernama Er ditemukan Peneliti baru-baru ini. Selama ini, masyarakat hanya mengenal empat golongan darah utama yakni A, B, O, dan AB (positif dan negatif).

Total, ada lima antigen Er dalam kelompok tersebut. Mengutip IFL Science, hal ini ditemukan berdasarkan variasi genetik pada protein Piezo1. Protein ini biasa ditemukan pada permukaan sel darah merah.

Golongan Darah Baru Bernama Er ditemukan Peneliti baru-baru ini

Peneliti menemukan golongan darah baru yang disebut Er. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Blood baru-baru ini. Er sendiri sebenarnya bukan golongan darah, melainkan sistem kelompok darah. Er menjadi golongan darah ke-44 yang ditemukan.

Dikutip dari detik.com, Setiap dari kita tentunya perlu mengetahui golongan darah masing-masing. Pada umumnya, golongan darah yang diketahui adalah A, B, O, dan Rhesus (Rh).

Salah satunya adalah golongan darah Er yang baru-baru ini diperkenalkan oleh para ilmuwan. Mengutip dari The Hill, Er merupakan golongan darah ke-44 yang telah dideskripsikan.

Antigen Er sebetulnya sudah ditemukan bertahun-tahun yang lalu. Kendati begitu, sebuah penelitian berjudul Missense mutations in PIEZO1, encoding the Piezo1 mechanosensor protein, define the Er red blood cell antigens adalah riset pertama yang menunjukkan mutasi antigen yang berbeda.

Perbedaan kompatibilitas golongan darah Er mungkin jarang terjadi. Namun, pengetahuan akan hal ini tetap bisa menjadi hal yang penting bagi dokter maupun perawat apabila mendapati kesulitan dalam mendiagnosis pasien.

Dijelaskan dalam laman University of Bristol, temuan ini memecahkan misteri yang sudah berlangsung selama 30 tahun. Para ilmuwan menggunakan kombinasi pengurutan DNA mutakhir dan teknik penyuntingan antigen untuk menetapkan Er sebagai sistem golongan darah baru.

Golongan Darah Baru Bernama Er ditemukan Peneliti baru-baru ini

Menemukan dasar genetik golongan darah membantu para ilmuwan mengembangkan tes baru untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki golongan darah tidak biasa. Sehingga, perawatan terbaik bisa didapatkan oleh pasien yang punya golongan darah paling langka sekalipun.

Penelitian itu semakin meningkatkan pengetahuan dan mewakili tonggak baru dalam ilmu darah.

Salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, Dr. Tim Satchwell, menjelaskan, “Studi ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana teknologi baru bisa digabungkan dengan pendekatan tradisional untuk menjawab pertanyaan lama yang terkesan tidak mungkin dijawab.”

Penelitian mengenai golongan darah baru itu dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT). Riset mereka dirilis melalui jurnal Blood.

“Pekerjaan ini menunjukkan bahwa bahkan setelah semua penelitian dilakukan hingga saat ini, sel darah merah sederhana masih bisa mengejutkan kita,” kata ahli biologi sel Universitas Bristol Ash Toye, salah satu peneliti studi dalam sebuah rilis media dikutip dari Science Alert.

Sistem golongan darah yang selama ini ada punya kepentingan untuk mencocokkan transfusi darah. Padahal, ada beragam pengelompokan darah. Misalnya, dilihat dari macam antigen permukaan sel dan variannya.

Sistem kelompok darah Er mungkin baru teridentifikasi sekarang. Padahal, sebenarnya Er sudah muncul di radar para ilmuwan pada 1982 silam.

Golongan Darah Baru Bernama Er ditemukan Peneliti baru-baru ini

Apa Dampaknya?

Saat sel darah merah muncul dengan antigen yang belum ‘terdaftar’ pada tubuh, sistem kekebalan tubuh akan aktif, mengirimkan antibodi untuk menandai sel-sel pembawa antigen sehingga bisa dihancurkan.

Ada sejumlah kasus ketidakcocokan antara bayi belum lahir dan golongan darah ibu. Masalah timbul saat sistem kekebalan tubuh ibu jadi peka terhadap antigen asing. Antibodi yang dihasilkan lalu dapat melewati plasenta dan menimbulkan penyakit hemolitik pada bayi belum lahir.

Hemolitik pada bayi baru lahir sebenarnya bisa dicegah atau diobati dengan suntikan ibu hamil dan transfusi darah buat bayi. Hanya saja, keberadaan alloantibodi bisa menimbulkan masalah selama transfusi jika ada ketidaksesuaian antara donor dan resipien.

Dua antigen baru yakni Er4 dan Er5 berhubungan dengan penyakit hemolitik berat pada janin dan bayi baru lahir.

Selama penelitian, dua ibu hamil dengan alloantibodi mengalami keguguran. Penelitian ini pun bisa membantu mengembangkan tes untuk jenis golongan darah langka dan mengoptimalkan perawatan pasien.

Golongan Darah Baru Bernama Er ditemukan Peneliti baru-baru ini

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/