Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan. Kantong darah adalah kantong yang terbuat dari plastik PVC DEHP (Di-2-ethylhexyl phthalate) serta dilengkapi sistem selang untuk mengalirkan darah dari donor. Kantong darah harus steril sebelum digunakan, sehingga harus dipastikan bahwa kantong ini tidak memiliki lubang, termasuk pada selang.

Kantong darah terbuat dari plastik PVC DEHP yang wajib steril dan lulus uji penyakit infeksi sebelum diberikan pada penerima. Jenis kantong darah pun bermacam-macam.

Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan

Tidak kurang dari 4,5 juta kantong darah dibutuhkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan pasien akan transfusi. Meski jumlah ini tidak sedikit, keamanan darah yang berada di dalam kantong dipastikan tetap terjaga.

Setiap kantong darah yang akan diberikan ke penerima darah juga harus diuji saring terhadap berbagai penyakit infeksi, seperti sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga HIV/AIDS.

Seluruh proses ini penting untuk memastikan kualitas darah yang berada di dalam kantong tidak tercemar penyakit maupun kuman tertentu, hingga masuk ke dalam tubuh penerima.

Pentingnya peran kantong darah terhadap kesehatan manusia membuat pemerintah menerbitkan regulasi mengenai kriteria kantong darah yang memenuhi standar.

Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah, kriteria kantong darah yang baik haruslah:

1. Memenuhi syarat perizinan dan persetujuan pemerintah

  • Terdaftar di Kementerian Kesehatan RI
  • Memiliki izin edar dari Kemenkes
  • Telah divalidasi dan disetujui untuk digunakan di Indonesia

2. Memiliki kondisi fisik kantong darah yang baik

  • Steril
  • Dilengkapi sistem tertutup
  • Kemasan tidak rusak, begitu pula tidak ada cacat selang, jarum, hingga label
  • Tidak ada perubahan warna antikoagulan
  • Tidak ada kontaminasi pada permukaan kantong darah maupun pada bagian dalamnya
  • Tidak lembap

3. Dilengkapi label dari pabrik dengan informasi berikut ini yang terbaca mata

  • Nama dan alamat pabrik
  • Nama kantong darah dan/atau nama bahan plastik kantong darah
  • Nama, komposisi, dan volume antikoagulan dan cairan tambahan
  • Nomor batch/lot

4. Memiliki label kemasan dengan informasi berikut ini yang dapat terbaca jelas

  • Nama dan alamat pabrik
  • Nomor batch/lot
  • Tanggal kedaluwarsa
  • Suhu penyimpanan

Jika tidak memenuhi 4 kriteria di atas, kantong darah tidak boleh dipakai dan harus dilaporkan sebagai bahan yang rusak. Kantong darah juga akan dianggap rusak bila mengalami kerusakan, perubahan warna dari isinya, atau terlihat lembap.

Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan

Spesifikasi kantong darah

Setelah memenuhi ketentuan standar berdasarkan regulasi yang ditentukan oleh pemerintah, produsen kantong darah juga harus menyesuaikan spesifikasinya berdasarkan jumlah kantong dan kapasitas darah yang bisa ditampung. Berikut ini 5 jenis kantong darah dan spesifikasinya:

  • Kantong darah single: terdiri atas satu kantong darah, misalnya untuk menampung 350 ml darah.
  • Kantong darah double: terdiri atas 2 kantong darah, yakni 1 kantong darah primer (berisi 350 ml atau 450 ml darah) dan 1 kantong darah satelit (berisi 300 ml darah).
  • Kantong darah triple: terdiri atas 3 kantong darah, yakni 1 kantong darah primer dan 1 kantong darah satelit, plus 1 kantong darah satelit kedua (berisi 300 ml darah) untuk penyimpanan trombosit selama 5 hari.
  • Kantong darah quadruple: terdiri atas 4 kantong darah, yakni 1 kantong darah primer, 1 kantong darah satelit, 1 kantong darah satelit kedua, serta 1 kantong darah satelit ketiga (berisi 300 ml darah).
  • Kantong darah transfer: merupakan kantong darah single, dengan daya tampung lebih sedikit dibanding kantong darah primer.

Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan

Ketentuan penyimpanan dengan kantong darah

Kantong darah primer dan satelit harus tetap terintegrasi ke dalam sistem tertutup untuk meminimalisir risiko kontaminasi pada komponen darah. Sistem tertutup ini juga harus dipertahankan setiap terjadi penambahan kantong darah dengan menggunakan sterile connecting device, yang tidak mencemari komponen darah.

Pada akhir pengambilan darah dari donor, bagian ujung selang yang digunting harus segera direkatkan dengan menggunakan teknik yang meminimalisir kontaminasi, idealnya menggunakan heat sealer. Setelah itu, darah akan melewati uji skrining terhadap penyakit infeksi sebelum dapat disimpan di bank darah.

Darah yang telah lulus uji skrining dan bebas penyakit harus segera disimpan dalam lemari es setelah dipasang tanggal kedaluwarsa. Darah yang telah melewati tanggal kedaluwarsa atau berada di luar lemari es lebih dari 2 jam tidak boleh ditransfusikan kepada orang lain.

Cara Mengetahui Kantong Darah yang Baik dan Aman Digunakan

Sumber : https://www.sehatq.com/