Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah. Dikutip dari halodoc.com. Saat terluka, tubuh memiliki mekanisme alami untuk menghentikan perdarahan akibat pembuluh darah yang robek. Mekanisme tersebut dinamakan hemostasis.

Nah, salah satu bagian terpenting dalam hemostasis adalah pembekuan darah (koagulasi). Koagulasi terjadi dalam beberapa proses. Ketika seluruh proses koagulasi bekerja dengan baik, darah akan menempel dengan kuat di lokasi cedera, sehingga perdarahan pun berhenti. Ketahui proses pembekuan darah lebih lanjut di sini.

Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah

Dilansir dari laman BestLife, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal eLife itu melihat adanya hubungan antara golongan darah dan penyakit yang diderita seseorang. Bahkan pemilik golongan darah A ini juga lebih berisiko mengembangkan trombosis vena portal (PVT) atau jenis pembekuan darah yang berpotensi mematikan.

Studi yang dilakukan pada April 2021 di Swedia menyebutkan bahwa orang dengan golongan darah tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Temuan itu menyebutkan bahwa lebih dari seribu penyakit yang berbeda ditemukan pada orang dengan golongan darah A.

Menurut Healthline, PVT sangat membahayakan karena seringkali tidak memiliki gejala.

Meskipun PVT dapat diobati, namun penyakit ini bisa mengancam jiwa. Faktor risiko PVT, di antaranya penyakit hati, radang pankreas, radang usus buntu, dan trauma atau cedera.

Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah

Bahaya pembekuan darah

Darah yang menggumpal dinilai tidaklah berbabaya. Sebab, darah dirancang untuk menggumpal sehingga ketika terluka, aliran darah tidak mengalir begitu saja.

Namun, gumpalan darah akan membahayakan kesehatan apabila masuk ke jantung, paru-paru, atau otak. Bahkan, hal itu bisa berpotensi mematikan.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, kerusakan organ tubuh, dan bahkan kematian.

Sebagai contoh, emboli paru adalah gumpalan darah yang terbentuk di tubuh, sering kali di kaki dan berjalan ke arteri di paru-paru.

Akibatnya, menghalangi aliran darah dan dengan cepat menjadi mengancam jiwa.

Faktor risiko emboli paru dan jenis pembekuan darah berbahaya itu bisa berasal dari riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah, berada di tempat tidur yang lama, kehamilan, merokok, dan obesitas.

Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah

Cara mengurangi risiko pembekuan darah

Terdapat beberapa cara untuk menurunkan risiko pembekuan darah, baik bagi mereka dengan golongan darah apapun.

Dikutip dari situs Verywell Health, cara untuk menurunkan risiko pembekuan darah adalah berolahraga dengan rutih.

Selain itu, jaga berat badan tetap di Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal.

Apabila Anda seorang perokok, maka disarakan untuk berhenti mengonsumsi produk tembakau itu.

Perubahan gaya hidup lainnya yang bisa menurunkan risiko pembekuan darah adalah dengan makan lebih sedikit garam dan minum obat sesuai resep.

Memahami Pembekuan Darah

Dikenal juga sebagai koagulasi, pembekuan darah penting dalam perbaikan pembuluh darah. Darah mengalir melalui pembuluh darah untuk mengirimkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan ke sel-sel yang berbeda di dalam tubuh. Saat pembuluh darah mengalami cedera, hal itu memicu proses pembekuan darah. Dengan cara ini, tubuh akan memperbaiki kerusakan untuk menghentikan terjadinya perdarahan.

Misalnya, ketika kerusakan terjadi pada lapisan pembuluh darah, trombosit akan membentuk sumbatan pada daerah yang terkena. Kemudian, mereka akan memulai proses pembekuan darah dengan bantuan faktor pembekuan tertentu yang diproduksi di dalam tubuh.

Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?

Darah terdiri dari banyak sel yang berbeda, kebanyakan adalah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, serta faktor pembekuan. Sel-sel ini dan unsur-unsur lainnya melayang melalui pembuluh darah dalam cairan yang disebut plasma.

Proses pembekuan darah adalah proses kimia kompleks yang menggunakan sebanyak 10 protein berbeda (disebut faktor pembekuan darah atau faktor koagulasi) yang ditemukan dalam plasma. Secara sederhana, proses pembekuan darah mengubah darah dari cairan menjadi padat di lokasi cedera.

Berikut prosesnya:

  • Cedera 

Luka pada kulit atau luka dalam menyebabkan robekan kecil di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perdarahan.

  • Penyempitan Pembuluh Darah

Tubuh akan menyempitkan pembuluh darah untuk mengendalikan perdarahan yang terjadi. Proses ini akan membatasi aliran darah ke area yang terkena.

  • Sumbatan Trombosit

Sebagai respons terhadap cedera, tubuh mengaktifkan trombosit. Pada saat yang sama, sinyal kimiawi dilepaskan dari kantung kecil di dalam trombosit untuk menarik sel lain ke area tersebut. Mereka kemudian membuat sumbatan trombosit dengan membentuk gumpalan bersama-sama. Protein yang disebut faktor von Wilebrand (VWF) membantu trombosit untuk saling menempel.

  • Bekuan Fibrin

Ketika pembuluh darah terluka, faktor koagulasi atau faktor pembekuan dalam darah diaktifkan. Protein faktor pembekuan merangsang produksi fibrin, yang merupakan zat kuat seperti untaian yang membentuk gumpalan fibrin.

Selama berhari-hari atau berminggu-minggu, bekuan fibrin ini menguat dan kemudian larut saat dinding pembuluh darah yang terluka sudah menutup dan sembuh.

Pembekuan darah adalah proses penting yang dapat membantu mencegah kehilangan darah akibat cedera. Bila ada masalah pada bagian mana pun dari proses tersebut, hal itu dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti kehilangan darah yang parah. Biasanya, orang dengan gangguan pembekuan darah perlu diawasi secara ketat untuk mencegah cedera dan pendarahan.

Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah

Selain itu, tubuh juga memiliki mekanisme kendali untuk membatasi pembekuan dan melarutkan gumpalan yang tidak lagi dibutuhkan. Ini juga merupakan mekanisme yang penting untuk mencegah perdarahan berlebihan atau pembekuan berlebihan, karena kedua kondisi tersebut bisa berbahaya.

Ketika proses pembekuan darah tidak berjalan dengan baik, bahkan cedera ringan pada pembuluh darah bisa menyebabkan perdarahan yang parah. Sebaliknya, bila pembekuan darah terjadi secara berlebihan, gumpalan bisa terbentuk dan menyumbat pembuluh darah kecil di tempat kritis.

Pembuluh darah di otak yang tersumbat bisa menyebabkan stroke, sedangkan sumbatan pada pembuluh yang menuju ke jantung bisa menyebabkan serangan jantung. Potongan gumpalan dari vena di kaki, panggul atau perut juga bisa berpindah melalui aliran darah ke paru-paru dan menyumbat arteri utama di sana. Kondisi ini disebut emboli paru.

Apa Saja Jenis Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah

Sumber : https://www.kompas.com