Tips agar Lari agar Tak Mudah Lelah, meskipun lari dianggap sebagai salah satu olahraga yang paling mudah untuk dilakukan, namun memulai rutinitas lari tak selalu mudah terutama bagi para pemula.

Semua itu diperlukan proses dan tidak bisa didapatkan secara instan. Begitu juga untuk memperoleh stamina yang kuat dalam berlari, diperlukan latihan secara konsisten dengan menggunakan teknik lari yang benar.

Tips agar Lari agar Tak Mudah Lelah

Anda tetap bisa meningkatkan kecepatan lari secara bertahap. Terlalu memaksakan diri malah akan meningkatkan risiko cedera saat berlari yang mungkin akan memengaruhi kondisi fisik Anda ke depannya.

Berikut merupakan Tips agar Lari agar Tak Mudah Lelah, yakni:

  • Pemanasan Proporsional
    Salah satu penyebab seseorang tidak bisa lari dengan maksimal biasanya karena ia tidak melakukan cukup pemanasan sebelumnya. Padahal pemanasan sangat berperan untuk melenturkan serta memanaskan otot pada paha belakang (hamstring) agar bisa bekerja secara optimal.
  • Atur Pernapasan
    Cara bernapas yang dianjurkan adalah dengan mengambil napas dengan mulut dan mengeluarkan dari mulut juga. Berlarilah secara rutin dengan intensitas tinggi atau sedang, sehingga kapasitas paru-paru dapat bertambah serta kinerja paru-paru dapat terbiasa untuk lari lebih lama.
  • Mengatur Asupan Cairan
    Minum air mineral atau minuman olahraga terlalu banyak akan membuat perutmu jadi tidak nyaman selama berlari. Jadi, sebaiknya minumlah 2-4 gelas (400-600 mililiter) air putih atau cairan non kafein satu jam sebelum berlari. Kemudian, tepat sebelum berlari, minumlah setengah sampai satu gelas (100-200 mililiter) air putih.
  • Terapkan metode lari-jalan
    Di sinilah banyak pelari pemula membuat kesalahan. Ketika mereka mulai berlari, mereka langsung mengerahkan kemampuan maksimal padahal tak melakukan persiapan terbaik. Beberapa menit kemudian, mereka merasa tubuhnya sakit. Pelarih lari dari New York, Gordon Bakoulis, menyarankan mulai dengan perlahan lalu tingkatkan secara perlahan pula.
    Kebanyakan pelatih setuju bahwa program lari-jalan diperlukan untuk menjadi seorang pelari. Misalnya, target 20 menit dengan beberapa menit lari dan jalan kaki. Meyer menyarankan, lari selama tiga menit lalh diikuti jalan kaki selama satu menit. Lakukan terus hingga mencapai target waktu yang ditentukan. Akhiri sesi dengan jalan kaki untuk pendinginan.
  • Tingkatkan Kecepatan Lari Secara Bertahap
    Kebanyakan orang biasanya berlari dengan kecepatan maksimal saat awal-awal berlari, karena merasa sangat semangat. Tapi hal itu justru akan membuat cepat lelah dan lama kelamaan kecepatanmu akan menurun, hingga akhirnya kamu memutuskan untuk berjalan kaki.
    Hasil penelitian dari European Journal of Applied Physiology menyebutkan bahwa lari sprint akan membuat tubuh mengonsumsi oksigen terlalu banyak.
    Selain itu, kadar laktat di dalam darah pun akan meningkat secara cepat. Jadi, untuk mengantisipasinya, aturlah kecepatan atau tempo lari sesuai dengan jarak yang ingin kamu tempuh. Kemudian, secara bertahap tingkatkan kecepatan tersebut.
Baca Juga :  Jawaban Apakah Boleh Minum Kopi Ketika Sahur?

Mengambil langkah pendek saat berlari, tapi dengan intensitas yang tinggi justru bisa berlari lebih cepat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menunjukkan bahwa berlari dengan langkah pendek akan mengurangi tenaga yang keluar, membuat lari lebih cepat, dan mengurangi risiko cedera hingga 18 persen.

Dan Ayunkan tangan sekencang mungkin saat berlari. Jika ini dilakukan dengan benar, ayunan tangan dapat memberikan dorongan kecepatan. Kepalkan tangan dengan posisi ibu jari berada dalam kepalan untuk menegangkan otot lengan atas.

Ketika akan lari, sekitar 1 jam sebelum memulai olahraga lari, disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat, misalnya pisang. Hal ini penting terutama jika jarak lari Anda lebih dari 6 km.

Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Referensi: alodokter.com, hellosehat.com, kompas.com