Tantrum pada Anak, Berikut Tips Mengatasinya, Tantrum merupakan perilaku anak yang menangis histeris hingga sulit ditenangkan.

Tantrum juga bisa disertai dengan aktivitas motorik, seperti memukul, membanting barang, atau berguling-guling di lantai.

Tantrum pada Anak, Berikut Tips Mengatasinya

Tantrum biasanya dialami oleh anak yang berusia 1-4 tahun. Namun, tidak hanya pada anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalami tantrum.

Saat anak mengalami tantrum,  sebaiknya jangan panik dan ikut terbawa emosi. Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi tantrum pada anak.

Berikut cara mengatasi anak tantrum yang telah dLuz rangkum yaitu:

Jangan Panik
Ketika si kecil tantrum, sebaiknya orangtua tak perlu panik. Pasalnya, panik hanya membuat Anda jadi tidak berpikir jernih untuk menghadapi perilaku anak. Jadi, ketika anak sedang tantrum, tarik napas dalam dan tetap tenang. Apabila sudah tenang, Anda bisa memikirkan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Tangani perilaku agresifnya
Jika anak Anda melakukan sesuatu yang sifatnya agresif, misalnya menendang, memukul, membanting, melempar, dan sebagainya, tangani perilaku itu dengan segera.

Baca Juga :  Download Aplikasi Fitness Erakulis Bikinan Pesepakbola Cristiano Ronaldo Terdapat Fitur Kesehatan Mental

Memeluknya
Anak yang sedang tantrum di tempat umum sering membuat orangtua ikut emosi. Namun, saat melihat anak mengamuk, pelukan menjadi hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meredamnya. Pelukan bisa membuat anak merasa aman dan tahu bahwa orangtuanya peduli, walau Anda tidak setuju dengan ulahnya. Berikan dekapan erat yang tegas, bukan pelukan sayang untuk menidurkan. Hindari mengatakan apapun selama Anda mendekap si kecil.

 Tahan, jangan teriak

Anda adalah contoh bagi anak Anda dalam mengatasi amarahnya. Jika anak mencontoh teriakan Anda saat menghadapi masalah, maka cara yang sama akan diimitasi oleh anak. Ketika mereka sedang menghadapi Anda, anak akan menyamakan tinggi suaranya demi bisa terlibat dalam komunikasi yang setara.

Biarkan dia marah

Terkadang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, biarkan saja dia marah, selama tidak melakukan hal yang membahayakan diri mereka. Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak dan mengendalikan diri tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.

Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Hindari mengumbar janji.
Anak selalu ingat janji Anda dan akan selalu menagihnya hingga terpenuhi. Selain itu memberi janji tanpa menepati akan mengajarkan anak untuk ingkar janji. Salah satu cara menenangkan anak tantrum adalah dengan menghindari umbar

Tetap sabar

Hindari seketika menuruti atau malah langsung menolak keinginan anak. Pahami lebih dulu keinginannya. Jika permintaan anak Anda rasa wajar, Anda bisa memenuhi permintaannya. Beri jeda antara saat anak meminta dengan saat Anda memenuhi permintaannya untuk melatih kesabaran anak.

Ajarkan disiplin
Berikan time out bila anak mulai bertindak destruktif, misalnya jika anak mulai merusak barang-barang di sekitarnya. Masukkan dia ke dalam kamar, jelaskan bahwa dia tidak boleh merusak dan baru boleh keluar dari kamar setelah tenang. Jika tidak berhasil, peluk anak dan jelaskan bahwa perilakunya tidak bisa diterima dan bahwa apa yang Anda lakukan adalah bentuk cinta Anda padanya.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Jangan Menuruti Semua Kemauan Anak

Jangan membiasakan diri untuk menuruti keinginan anak agar perilaku tantrumnya berhenti. Karena, anak dapat menggunakan perilaku tantrum sebagai senjatanya untuk mendapatkan keinginannya. Akibatnya, anak jadi lebih gampang tantrum di kemudian hari.

Untuk mengatasi tantrum, jangan memukul atau mencubitnya. Karena, hal ini justru dapat membuat anak jadi suka memukul untuk menyampaikan keinginannya.

Sebagai gantinya, bisa memeluk Si Kecil untuk menenangkan emosinya. Selain menenangkan, pelukan juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli dan mencintai mereka.

Referensi:

  • https://www.klikdokter.com
  • https://www.alodokter.com
  • https://www.haibunda.com