Dampak Karies Gigi Pada Anak Dapat Menimbulkan Berbagai Risiko Penyakit, rutin menyikat gigi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak. Tapi perlu diketahui, itu saja tidak cukup. Ada beragam gangguan yang bisa muncul jika si kecil tidak terbiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Risiko penyakit bisa meningkat jika si kecil jarang menyikat gigi dan sering mengkonsumsi permen dan makanan manis secara berlebihan yang mana nyatanya, kebiasaan itulah yang rentan merusak gigi.

Dampak Karies Gigi Pada Anak Dapat Menimbulkan Berbagai Risiko Penyakit

Gigi yang rusak bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan pada gusi, gigi berlubang, bahkan pembusukan gigi pada anak. Ada beragam jenis sakit gigi yang mungkin muncul, salah satunya adalah Karies Gigi.

Dari sekian banyak masalah gigi yang ada, karies gigi adalah salah satu yang paling sering terjadi. CDC melaporkan bahwa karies gigi rentan terjadi pada anak-anak usia 6-11 tahun dan remaja usia 12-19 tahun. Sayangnya, gejala karies sering kali tidak disadari sampai akhirnya menimbulkan nyeri pada gigi.

Karies gigi adalah Jenis sakit ini bersifat umum dan sering terjadi pada anak. Karies gigi muncul karena ada penumpukan plak pada area gigi dan mulut. Plak merupakan bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di rongga mulut. Seringnya, plak muncul karena sisa makanan yang tidak dibersihkan atau tidak menyikat gigi sebelum tidur.

Karies gigi pada anak bisa terjadi akibat sering mengonsumsi makanan dan minuman manis. Kondisi ini dapat menyebabkan gigi menjadi kecokelatan, menghitam, bahkan tidak utuh.

Karies gigi adalah kondisi ketika struktur dan lapisan gigi mengalami kerusakan sehingga memunculkan lubang kecil pada gigi.

Hal ini diawali oleh terkikisnya enamel atau lapisan terluar gigi, kemudian terus menjalar hingga ke bagian gigi paling dalam, yaitu sementum alias akar gigi.

Bila tidak segera diatasi, kerusakan gigi bisa semakin parah dan menimbulkan nyeri yang tak tertahankan.

Penyebab karies gigi pada anak

Penyebab karies gigi pada anak diantaranya adalah:

  • Konsumsi makanan manis
    Karies gigi pada anak umumnya disebabkan oleh kebiasaan makan makanan manis, seperti permen, cokelat, susu, dan es krim. Tanpa sadar, jenis-jenis makanan tersebut merupakan santapan favorit bagi bakteri untuk berkembang di dalam mulut.
  • Menyusu pakai botol
    Menyusu merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh bayi dan anak-anak menjelang tidur. Namun, ketika diberikan susu formula, jus, atau cairan lainnya yang mengandung gula, kandungan gulanya akan tetap menempel di gigi berjam-jam selama si kecil tidur. Akibatnya, bakteri akan tumbuh subur di permukaan gigi dan diam-diam memicu pembusukan.
  • Jarang menyikat gigi
    Menyikat gigi merupakan hal terpenting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak. Sebab jika tidak, lagi-lagi, bakteri yang menempel di gigi akan berkembang biak dan membentuk plak. Bila tidak segera ditangani, timbunan plak tersebut dapat menyebabkan lubang hingga pembusukan pada gigi.

Gejala Karies gigi

Ketika pembusukan giginya sudah meluas, si kecil kemungkinan akan mengalami gejala-gejala berikut:

  • Sakit gigi, terjadi secara spontan atau tanpa penyebab yang jelas;
  • Gigi sensitif;
  • Terasa nyeri yang ringan hingga tajam saat makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin;
  • Tampak ada lubang di gigi;
  • Muncul noda cokelat, hitam, atau putih pada gigi;
  • Nyeri saat menggigit.

Dampak Keries Gigi Pada Anak

Gigi karies yang dibiarkan juga dapat mengakibatkan masalah diantaranya adalah:

  • Pembengkakan di area gigi.
  • Anak tidak nyaman mengunyah dan menyebabkan berat badan anak dapat menurun.
  • Karies juga dapat berpengaruh terhadap penggeseran posisi gigi.
  • Karies dan erosi gigi pada anak berbahaya dan sangat berpengaruh pada pertumbuhan gigi permanennya.
  • Jika karies gigi terjadi terlalu dini, karies dapat menyebar dan membentuk kerusakan yang lebih parah.
  • Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi sehingga menyebabkan anak mengalami masalah makan hingga berbicara.
  • Sakit gigi yang mengganggu
  • Abses gigi
  • Gigi berlubang dan copot
  • Pergeseran posisi gigi

Timbulnya karies dipicu oleh adanya bakteri pada mulut yang memakan sisa-sisa gula dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi. Bakteri ini menghasilkan asam (enamel) yang memicu munculnya karies.

Oleh karena itu, setiap orang tua diharapkan untuk rutin membersihkan gigi anak minimal dua kali sehari dan memeriksakan gigi anak ke dokter gigi secara berkala.

Kesehatan gigi anak bahkan perlu dijaga sejak sebelum gigi susu tumbuh, dengan cara rutin membersihkan gusi dengan kain kassa setelah mengkonsumsi ASI atau susu formula, dan MPASI.

Pada umumnya, di usia satu tahun bayi sudah memiliki beberapa gigi susu, orang tua sudah dapat menggunakan sikat gigi khusus dan pasta gigi non flouride.

Kebiasaan makan yang baik membantu mencegah karies gigi pada anak. Jika anak Anda masih ASI atau susu botol, pastikan ia tidak tertidur dengan keadaan menyusu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan asam pada gigi anak, sehingga tidak menimbulkan karies gigi.

Setiap perilaku anak pasti mencontoh dari orang tua. Maka sebagai orangtua, Anda harus menunjukkan bahwa Anda juga rajin menyikat gigi. Agar lebih menyenangkan, jadikan momen sikat gigi sebagai rutinitas harian yang dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga.

Referensi:

  • https://www.halodoc.com
  • https://www.sehatq.com
  • https://www.klikdokter.com