Ciri Growth Spurt Pada Bayi dan Cara Mengatasinya, proses pertumbuhan bayi akan mengalami peningkatan pada waktu-waktu tertentu, Hal inilah yang disebut sebagai growth spurt.

Growth spurt atau disebut juga dengan percepatan pertumbuhan adalah kondisi dimana tubuh bayi membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dari kebutuhan nutrisi pada umumnya.

Ciri Growth Spurt Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Growth spurt biasanya terjadi pada saat Si Kecil berusia 1–3 minggu dan 6 minggu, kemudian pada saat Si Kecil berusia 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.

Tanda-tanda growth spurt pada bayi

1.Menyusu tanpa henti

Ciri growth spurt pada bayi adalah ketika buah hati Anda menyusu tanpa henti. Jika biasanya mereka menyusu 2 jam sekali dengan durasi sekitar 15 menit, maka durasi menyusu saat growth spurt bisa bertambah berkali-kali lipat. Bahkan terkadang bayi tidak kunjung berhenti menyusu meski telah lebih dari 15 menit. Para ibu sebaiknya jangan salah tangkap dengan merasa ASI tidak cukup. Bagi bayi yang mendapat asupan susu formula, sinyal terjadinya growth spurt adalah mereka tampak terus menerus lapar. Komunikasikan bahwa bayi sedang berada di fase growth spurt sehingga membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat untuk membantu ibu menghadapi fase ini.

2.Bayi kerap rewel

Bayi biasanya akan rewel seperti menangis jika ada yang belum terpenuhi. Misalnya saat merasa lapar, panas, tidak enak badan, atau popoknya belum dibersihkan. Namun saat fase growth spurt, bayi kerap lebih rewel dari biasanya. Mereka akan meminta digendong lebih sering dan merasa nyaman saat didekap orangtua.

3.Siklus tidur berubah

Siklius tidur berubah, bisa jadi lebih lama, atau sebaliknya menjadi lebih singkat. Biasanya ini berhubungan dengan kondisi mereka yang lebih rewel sehingga lebih mudah terbangun. Bagi bayi yang tidur lebih lama saat fase growth spurt, ini terjadi karena protein yang disebut human growth hormone (HGH) diproduksi saat bayi sedang tidur. Ini adalah protein yang penting bagi pertumbuhan bayi.

Cara Menghadapi Growth Spurt dan Tips Pemberian ASI pada Bayi

1.Perkenalkan MPASI pada si Kecil pada saat yang tepat

Meskipun peningkatan nafsu makan adalah salah satu tanda-tanda bayi siap menerima makanan padat, a disarankan untuk tidak terlalu terburu-buru atau terlalu lama menunda mengenalkan makanan padat pendamping ASI (MPASI) pada si Kecil. Waktu yang tepat untuk memulai pengenalan makanan padat adalah saat si Kecil berusia 24 minggu atau 6 bulan.

2.Atur posisi yang tepat saat menyusui si Kecil

Dekatkan posisi kepala bayi saat anda merasa bahwa si Kecil sedang dalam posisi menghisap ASI dan anda mendengar suara si Kecil menelan ASI. Saat tidak dalam kondisi menyusu, kembalikan posisi kepala siKecil pada posisi gendongan yang nyaman agar ia terbiasa membedakan posisi antara benar-benar menghisap ASI karena lapar.

3.Bawa bayi berjalan-jalan

Membawa bayi berjalan-jalan di sekitar rumah atau ke taman yang bersih juga bisa jadi cara mendistraksi seluruh fase growth spurt pada bayi. Cara ini juga ampuh untuk mengurangi rewel pada bayi. Meskipun fase ini membuat mereka menyusu lebih sering, jangan lupakan fakta bahwa mereka juga memerlukan tidur. Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur karena di fase itulah mereka sedang bertumbuh.

4.Pantau kenaikan berat badan

Wajar jika orangtua merasa khawatir apakah tanda-tanda yang dirasakan bayi mereka adalah growth spurt atau bukan. Jika tidak yakin, coba pantau kenaikan berat badan bayi Anda. Buat komparasi sebelum dan sesudah fase growth spurt. Jika ada kenaikan signifikan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

5.Cukupi waktu istirahat

Menghadapi masa growth spurt Si Kecil bisa membuat Bunda kelelahan karena perlu lebih sering menyusui dan menemani Si Kecil. Oleh karena itu, Bunda tetap perlu beristirahat kapan pun Si Kecil tidur.

Jangan lupa juga untuk cukup banyak minum air putih dan makan yang teratur agar Bunda mendapatkan cukup energi dan cairan.

Biasanya, growth spurt hanya berlangsung selama beberapa hari dan akan mereda dengan sendirinya. Setelah masa ini usai, SI Kecil akan kembali tenang.

Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa growth spurt bukanlah satu-satunya penyebab bayi menjadi rewel. Bila bayi Bunda mengalami tanda-tanda growth spurt di atas disertai tanda gejala lain, seperti demam, kurang mau menyusu, atau kurang aktif, bisa jadi hal tersebut menandakan bahwa ia sedang sakit.

Ciri Growth Spurt Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Referensi:

  • https://www.smartparents.sg/
  • https://www.alodokter.com
  • https://www.sehatq.com
  • https://www.haibunda.com