Tips Mengatasi Anak GTM Saat MPASI, Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan permasalahan paling umum terjadi ketika MPASI.

Walaupun terlihat simple, namun, jika kondisi ini jika dibiarkan malah akan menjadi masalah untuk bayi seperti pertumbuhan yang buruk karena asupan energi yang rendah, anemia, hingga masalah makan lainnya.

Tips Mengatasi Anak GTM Saat MPASI

Ada beberapa penyebab mengapa Si Kecil melakukan gerakan tutup mulut (GTM). Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), GTM mungkin terjadi karena Si Kecil bosan, sedang sakit, tidak lapar, atau trauma dengan makanan tertentu maupun proses makan itu sendiri.

Menurut Lee Gibson, PhD, seorang pembaca dalam biopsikologi dan direktur Pusat Penelitian Psikologi Klinis dan Kesehatan di University of Roehampton di London mengatakan, GTM pada bayi sebenarnya adalah hal yang normal.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Gibson menjelaskan bahwa, “Lebih baik untuk belajar dengan contoh, misalnya dengan selalu bersikap positif ketika menawarkan makanan dan menunjukkan kepada anak-anak betapa Anda menyukai makanan ketika Anda meminta mereka untuk memakannya,”, ujarnya.

Biasanya, karena panik dan bingung, orangtua menjadi lebih permisif pada anak. Seperti membiarkan anak hanya makan biskuit favoritnya, minum susu sebagai pengganti nasi, hingga mencari vitamin penambah nafsu makan.

Berikut ini merupakan Tips Mengatasi Anak GTM Saat MPASI yang Dirangkum dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut cara mengatasi anak GTM:

  • Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua – tiga kali sehari (500-600 ml/hari).
  • Batasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
  • Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.
  • Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan akhiri proses makan. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
Baca Juga :  Patokan Normal Kadar Gula Darah Pria Usia 50 Tahun

Adapun Hal yang tidak boleh dilakukan saat anak GTM adalah sebagai berikut:

  • Jangan memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya.
  • Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi, berjalan-jalan atau naik sepeda.
  • Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan.
  • Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.

Namun perlu diingat pula bahwa pemberian makanan ini tidak boleh dengan paksaan, saat anak mengalami GTM berkepanjangan, pahami beberapa hal yang menjadi penyebabnya. Sehingga dapat mencari solusi yang tepat untuk menanganinya.

Referensi:  idai.or.id, halodoc.com, orami.co.id

Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari