Teknik Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak, Kemarahan merupakan emosi manusia yang normal, Marah pada anak dapat dipicu oleh banyak hal dan tak jarang berakhir menjadi perilaku agresif.

Menurut banyak ahli, membentak-bentak, meneriaki, apalagi menggunakan kekerasan bukanlah hal yang bijak untuk diterapkan pada anak.

Teknik Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak

Kemarahan bisa juga bersifat negatif, terutama bila sering terjadi di luar kendali. Kehilangan kesabaran ketika marah bisa membuat masalah semakin buruk dan memicu konflik dengan orang lain.

Kebiasaan berteriak-teriak saat marah dapat membuat anak takut dan ini berdampak buruk untuk rasa percaya diri mereka.

Anda bisa saja memilih untuk tetap marah, namun Anda juga bisa mengendalikannya jika berusaha. Semua pilihan ada di tangan Anda. Memilih untuk tetap marah tak terkendali sesungguhnya akan merugikan diri Anda sendiri, termasuk kesehatan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi atau kemarahan.

Emosi yang berlebih dapat diarahkan menjadi hal yang lebih produktif sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai positif. Karena itu, penting untuk menjaga emosi Anda tetap terkendali.

Biasanya, kondisi orangtua yang sedang banyak pikiran atau stres berat, juga bisa menjadi salah satu hal yang membuat mereka tidak bisa menahan emosi pada buah hatinya.

Padahal, wajar saja kalau anak-anak berbuat nakal atau melakukan kesalahan. Ini karena anak-anak memang sedang belajar soal batasan perilaku, mana yang diperbolehkan orangtua dan mana yang akan dilarang.

Berikut ini adalah Teknik Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak, yaitu:

  • Apakah benar-benar harus marah?
    Sering kali saat kita marah kepada anak, masalahnya sebenarnya sepele. Maka, tetapkan dulu batasan-batasan perilaku mana yang perlu ditindak tegas dan mana yang masih bisa dibicarakan baik-baik. Tidak semua kenakalan anak harus direspon dengan cara memarahi atau menghukum anak. Dengan begitu, kita pun akan lebih tenang dalam menghadapi ulah si kecil.
  • Cari tahu apa yang membuat Si Kecil kesal atau marah

Sebelum membentak, coba perhatikan apa yang sebabkan Si Kecil berperilaku menjengkelkan. Penting bagi Bunda untuk bisa belajar memahami apa yang dirasakan anak untuk menerapkan pola asuh anak yang tepat. Cobalah memikirkan dari sudut pandang Si Kecil. Tak jarang perilakunya terlihat menyebalkan sebenarnya merupakan wujud protes.

Sayangnya mereka memang belum memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik. Dengan mencoba memahami keinginan Si Kecil, harapannya bisa membantu Bunda untuk menentukan langkah selanjutnya dan mendapatkan solusi terbaik

  • Tenangkan diri
    Saat anak membuat masalah kemudian akhirnya kita berteriak atau membentak. Kita bisa menghindari luapan emosi ini dengan berbagai cara untuk membuat diri serileks mungkin. Cara  paling mudah dilakukan adalah dengan cara menarik napas sedalam mungkin. Embuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi lebih stabil. Kemudian pergi menjauh dulu dari si kecil, misalnya ke kamar. Jika sudah merasa lebih tenang, baru boleh mengajak anak berbicara dan memberikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi secara tegas.
  • Berhitung
    Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa membantu orangtua menahan emosi. Misalnya, “Rapikan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh. Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi. Satu… Dua…”, jika si kecil masih belum mematuhi perintah, coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas tanpa meneriaki atau membentak anak.
  • Hindari memukul
    Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan, dan ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan. Maka, untuk mendisiplinkan anak, jangan memukul atau menyakiti anak secara fisik. Memukul anak tidak akan membuat kita merasa lebih baik. Bukannya lega, kita justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya. Apalagi kekerasan bisa membuat anak kehilangan kepercayaan pada orangtua sehingga ia justru akan bertingkah lebih nakal.
  • Kendalikan cara bicara
    Para peneliti menunjukkan, bahwa dengan semakin tenang kita berbicara, semakin mudah juga kita menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, jika kita menggunakan kata makian atau bentakan pada anak, semakin naik juga amarah dalam diri. Coba kendalikan cara bicara sehangat mungkin. Semakin sering dilatih, kita bisa menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.
  • Meminta Bantuan Sekitar
    Mudah marah karena hal sepele biasanya diakibatkan oleh rasa lelah yang tak tertahankan. Memiliki anak usia batita dan balita memang melelahkan. Terlebih jika Ibu memiliki lebih dari 1 balita yang masih membutuhkan banyak perhatian dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu jangan ragu untuk meminta bantuan sekitar untuk sejenak menemani anak bermain. Meminta bantuan kepada orang tua, mertua, atau pasangan sementara Ibu mengambil jam istirahat tentu bukanlah sesuatu yang salah. Justru hal tersebut baik agar Ibu tidak mudah ‘panas’ ketika menghadapi anak. Jangan lupa juga untuk meminta dukungan suami untuk mengurangi rasa lelah setiap harinya.
  • Gunakan self-talk positif

Bicara pada diri sendiri atau self-talk akan berpengaruh besar, menurut psikolog. Dengan self-talk positif, Anda dapat mengontrol suara di kepala sehingga menghasilkan ketenangan alih-alih kecemasan. Misalnya gunakan kata-kata “Berhenti”, “Bernapas”, “Pelan-pelan”, hingga “Apakah itu penting?”. Kata-kata pendek ini bisa membantu Anda tetap terkendali.

Alihkan emosi berlebih Anda ke hal-hal baru yang positif. Jika Anda belum pernah berkemah, misalnya, mungkin inilah saat yang tepat untuk tidur di bawah bintang dan ‘berkomunikasi’ dengan alam. Segera putuskan petualangan apa yang ingin Anda ambil.

Semakin tenang berbicara, semakin mudah juga Anda menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, kata makian atau bentakan akan membuat amarah akan semakin naik

Oleh karena itu, salah satu cara mengendalikan emosi pada anak yang efektif adalah kendalikan cara bicara Anda sebisa mungkin. Itulah Teknik Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak, semoga bermanfaat.

Teknik Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak

Referensi:

  • Kenapa Orang Tua Banyak yang Tidak Bisa Menahan Emosi pada Anak? Apa Akibatnya?, hellosehat.com
  • Menyesal Setelah Memarahi Anak? Ini 10 Tips untuk Redam Emosi Anda, sehatq.com
  • 5 Teknik Mengendalikan Emosi Saat Mendisiplinkan Anak, kompas.com
  • How to handle anger positively with your kids, supernanny.co.uk