Membandingkan Diri Dengan Orang Lain, Perilaku Toxic yang Perlu Dihentikan, Membuat Kesehatan Mental Menjadi Buruk, terkadang, orang pernah membandingkan dirinya sendiri dengan yang lain.

Sikap membandingkan kadang kala dapat membangkitkan semangat untuk mempelajari banyak hal. Selain itu, sikap ini juga dapat menyadarkan segala kekurangan yang dimiliki sehingga memicu diri untuk memperbaikinya dan menjadi lebih baik. Kendati demikian, membandingkan diri dengan orang lain bukan lagi hal yang baik ketika orang lain menjadi patokan kualitas hidup kita.

Membandingkan Diri Dengan Orang Lain, Perilaku Toxic yang Perlu Dihentikan, Membuat Kesehatan Mental Menjadi Buruk

Dalam dunia psikologi, kebiasaan membandingkan diri ini disebut sebagai social comparison alias perbandingan sosial.

Secara mudahnya, perbandingan sosial adalah kecenderungan seseorang merasakan sesuatu yang positif atau negatif berdasarkan perbandingan dirinya sendiri dengan pihak lain.

Dilansir Hello Sehat, sebetulnya alasan yang paling sederhana adalah karena Anda ingin mencari kepastian bahwa Anda lebih baik daripada orang lain.

Pencarian pengakuan terhadap kemampuan diri inilah yang sedikit banyak membuat seseorang cenderung membandingkan diri.

Namun tak hanya itu saja, perasaan tidak pernah puas terhadap prestasi yang telah dicapai, juga menjadi penyebab hobi membandingkan diri.

Pada beberapa kesempatan, melihat kondisi orang lain yang memiliki masalah lebih berat memang sangat membantu diri sendiri untuk lebih bersyukur. Meskipun begitu, hal ini tidak selalu berhasil. Justru dikatakan, terdapat bahaya membandingkan diri dengan orang lain yang perlu diwaspadai.

Baca Juga :  Data Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 Lulusan SMA/SMK Sederajat

Bahaya membandingkan diri dengan orang lain ini diketahui dapat mengarahkan diri sendiri pada kebiasaan toxic positivity.

Bahwa banyak orang lain yang mempunyai kondisi lebih berat sehingga menganggap masalah sendiri tidak berarti dan tidak seharusnya dipikirkan. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus tentu tidak baik untuk kesehatan mental.

Jika Anda salah satu orang yang sering melakukan kebiasaan ini, ada beberapa bahaya membandingkan diri dengan orang lain berikut perlu Anda perhatikan.

Bukan tanpa alasan, jika Anda terus melakukan kebiasaan ini hanya akan mengurangi kemampuan Anda untuk merasakan semua emosi yang sedang dialami.

Bahaya Membandingkan Diri Dengan Orang Lain

Berikut adalah beberapa bahaya membandingkan diri dengan orang lain yang perlu Anda perhatikan:

  • Membandingkan diri dengan orang lain akan membuat Anda berpikir bahwa Anda tidak berhak marah tentang sesuatu karena orang lain memiliki kondisi yang lebih buruk.
  • Membuat Anda berpikir tidak berhak untuk merasa kesepian karena Anda memiliki lebih banyak teman dan keluarga daripada orang lain.
  • Mendorong Anda untuk menghindari berbagai emosi negatif yang wajar dirasakan.
  • Mendorong Anda untuk meremehkan atau menganggap enteng masalah daripada menghadapinya.
  • Memicu kebiasaan toxic positivity, di mana Anda berusaha menyembunyikan dan menolak perasaan negatif dan berfokus pada optimisme yang salah.
  • Kondisi ini bisa membuat Anda sulit untuk maju dan jadi lebih baik. Karena keberhasilan yang telah dicapai, selalu dirasa tidak cukup sehingga akan langsung membandingkannya dengan prestasi orang lain.
  • kebiasaan membandingkan pencapaian diri dengan apa yang diraih orang lain bisa membuat kebahagiaan Anda lenyap. Contohnya, Anda baru saja naik jabatan dan digaji dua kali lipat. Seharusnya ini sangat menggembirakan. Di lain pihak, teman yang seumuran dengan Anda sukses menjalankan bisnis dan meraih omzet lima kali lipat dari penghasilan Anda. Kebahagiaan yang awalnya dirasakan bisa menguap karena Anda jadi fokus melihat pencapaian orang lain.
  • Tak Bisa Menerima Diri Sendiri, kebiasaan membandingkan diri ini sudah jelas buang-buang waktu. Jika dibiarkan, Anda tak akan bisa menerima diri sendiri.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Super Sus 25 Maret 2024 Terbaru dan Valid, SImak Cara Mainnya

Tips untuk Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

  • Kenali dan hindari pemicunya
    Anda harus mengetahui situasi apa yang membuatmu jadi bersikap demikian. Setelah itu, cobalah untuk perlahan-lahan membatasi atau menjauhi hal-hal tersebut.
  • Biasakan positive self-talk
    Saat ada hal yang memicu kamu untuk membandingkan diri, cobalah untuk mengabaikan pemikiran negatif tersebut dan mulai biasakan positive self-talk. Sering-seringlah berbicara positif tentang dirimu kepada dirimu sendiri.
  • Tulis semua pencapaian
    Tulislah segala pencapaian yang telah kamu peroleh. Mulai dari pencapaian besar, seperti penghargaan pegawai terbaik di kantor, hingga pencapaian-pencapaian kecil, misalnya berhasil berhasil bangun lebih pagi hari ini.
  • Bersyukur dengan segala yang dimiliki
    Percayalah bahwa dengan semua kekurangan yang terpikirkan olehmu, pasti ada banyak kelebihan yang bisa kamu banggakan. Syukurilah hal-hal dalam hidupmu, mulai dari yang kecil hingga yang besar, sehingga kamu akan merasa cukup atas semua itu.
    saat merasa dirimu dan hidupmu sudah cukup, kamu tidak akan lagi membuang waktu dengan membandingkan diri dengan orang lain. Sikap ini nyatanya juga bisa membuat kamu menjadi pribadi yang optimis dan memiliki kesejahteraan dalam hidup.
  • Lakukan hal yang disukai
    Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik kamu perbanyak waktumu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Kamu bisa berolahraga, membaca buku favorit, mencoba resep makanan baru, bersantai di kedai kopi, atau menjadwalkan liburan ke luar kota.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain lama-kelamaan dapat merusak kepercayaan diri dan martabat diri, menghalangi Anda dari kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki.

Cara berhenti membandingkan diri tidaklah sulit untuk dilakukan. Perlahan Anda bisa mulai menerima diri dan fokus mengembangkan kemampuan. Sesuatu yang dilakukan sungguh-sungguh serta senantiasa bersyukur akan membuat diri lebih bahagia.

Referensi:

  • https://www.alodokter.com
  • https://hellosehat.com
  • https://www.halodoc.com
  • https://www.merdeka.com