Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim tidak henti-hentinya memperkenalkan terobosan-terobosan baru di dunia pendidikan. Setelah memperkenalkan konsep Merdeka Belajar yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar dan sekolah menengah, Nadiem merancang konsep merdeka baru yang difokuskan kepada perguruan tinggi. “Kampus Merdeka” namanya.

Kampus Merdeka Ala Nadiem Makarim

Kampus Merdeka disebut-sebut oleh Nadiem sebagai kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Dua konsep ini dianggap Nadiem sebagai komitmennya untuk mencetak pemimpin masa depan. Sejalan dengan visi-misi yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Dikutip dari Liputan6.com, Nadiem mengatakan kebijakan Kampus Merdeka ini menjadi perubahan yang paling mudah untuk dilangsungkan. Pasalnya aturan yang diubah hanyalah peraturan menteri saja, tidak sampai mengubah peraturan pemerintah ataupun undang-undang. Kampus Merdeka sendiri memiliki empat poin inovasi yang dirancang oleh Nadiem.

Phiradio akan merangkum empat poin utama dari kebijakan Kampus Merdeka Nadiem Makarim yang meliputi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH), akreditasi perguruan tinggi, pembukaan program studi baru, dan belajar di luar kampus.

Baca Juga :  Contoh Soal Tes Psikotes Kerja 2024 Lengkap Beserta Kunci Jawabannya

Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum

Pada fokus yang pertama ini, Nadiem Makarim mempermudah Perguruan Tinggi Negeri yang berstatus Satuan Kerja atau Satker dan Badan Layanan Umum (BLU) untuk berubah menjadi PTN berstatus Badan Hukum atau PTN-BH.



Menurut Nadiem, konsep ini datang dari tuntutan masa yang serba cepat saat ini. Harapannya, dengan status PTN-BH yang dimiliki oleh perguruan tinggi dapat membawa mereka untuk berkompetisi di panggung dunia. Karena PTN-BH sendiri dianggap memiliki format yang paling otonom dibandingkan dengan status PTN yang lainnya.

Dikutip dari Liputan6.com, Nadiem mengungkapkan keunggulan dan keuntungan lain yang bisa didapatkan melalui status PTN-BH sendiri adalah mudah dan leluasanya bermitra dengan industri. Dari segi pengaturan keuangannya pun, PTN Satker begitu detail sehingga sulit untuk melakukan perubahan.

Akreditasi Perguruan Tinggi

Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

Fokus kedua dari Kampus Merdeka Nadiem Makarim ada pada kebijakan re-akreditasi program studi dan perguruan tinggi. Sifatnya menjadi otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi prodi dan perguruan tinggi yang sudah siap untuk melakukan re-akreditasi.

Maksud dari konsep yang satu ini adalah prodi atau perguruan tinggi bisa mengajukan re-akreditasi meski akreditasi sebelumnya masih dalam masa aktif. Namun, pengajuan ini baru bisa dilakukan paling cepat dua tahun setelah mendapatkan akreditasi yang terakhir kali. Nadiem juga menjelaskan sementara untuk PT yang berakreditasi B dan C bisa mengajukan re-akreditasi kapan pun.

Pembukaan Prodi Baru

Kebijakan selanjutnya pada konsep Kampus Merdeka Nadiem Makarim adalah otonomi perguruan tinggi untuk membuka dan mendirikan prodi baru. Otonomi ini diberikan kepada perguruan tinggi yang berakreditasi A dan B, serta telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities.

Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Semua prodi yang baru dibentuk nantinya akan otomatis memiliki akreditasi C. Kerja sama yang sebelumnya telah dilakukan oleh perguruan tinggi selanjutnya mencakup kerja sama penyusunan kurikulkum. Namun, kebijakan yang satu ini tidak berlaku kepada prodi bidang kesehatan.

Kegiatan di Luar Kampus

Yang terakhir dari kebijakan Kampus Merdeka Nadiem Makarim adalah kegiatan mahasiswa di luar kampus yang dilakukan selama dua semester. Kegiatan ini diisi dengan kegiatan magang atau kerja praktik. Menurutnya, kemerdekaan mahasiswa mencakup kepada kebebasan mahasiswa untuk belajar di luar prodi dan kampusnya. (Ismi Hakim Azzahrah)