Jakarta Fashion Week 2022, Cita-cita Sustainable,  Limbah dari industri fashion menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia setiap tahunnya.

Tak heran konsep sustainable fashion atau fashion berkelanjutan menjadi cita-cita mulia dari para pelaku industri fashion yang peduli pada kelestarian planet kita.

Dunia fashion sering dikaitkan dengan limbah dan menjadi kontributor pencemaran lingkungan yang cukup besar. Namun kini para pelaku fashion mulai sadar dan mulai berkiblat pada konsep fashion yang memerhatikan keberlanjutan (sustainable) dan keramahan lingkungan.

Jakarta Fashion Week 2022, Cita-cita Sustainable

Para pelaku fashion pun mulai sadar dan saat ini mulai berkiblat pada konsep fashion yang memerhatikan keberlanjutan (sustainable) dan keramahan lingkungan.

Konsep Jakarta Fashion Week 2022

Konsep ini mulai ditonjolkan pada kegiatan Jakarta Fashion Week 2022 yang berkiblat pada pelaku fashion Tanah Air yang menggunakan konsep sustainable dalam karya mereka. Beragam karya yang terbuat dari kain daur ulang pakaian lama, hingga material lain yang lebih ramah lingkungan.

“Sampah baju ini memang menjadi salah satu limbah yang lumayan banyak, saya terima kasih dengan desainer yang berusaha mencari materi yang eco friendly,” kata Svida Alisjahbana, Chairwoman JFW pada konferensi pers virtual, baru-baru ini.

Dalam konferensi pers tersebut, hadir dua brand yang juga akan menampilkan sejumlah karya mereka dalam JFW 2022. Kedua brand lokal ini, yakni Kami dan Nurzahra sama-sama mengembangkan konsep keberlanjutan lingkungan dengan fashion yang lebih ramah lingkungan.

Founder brand fashion lokal KAMI, Istafiana Candarini menyebut beberapa tahun ini pihaknya tak lagi menggunakan plastik biasa, hanya dengan menggunakan plastik yang terbuat dari singkong dan mudah didaur ulang.

Bahkan, kain bekas yang tak terpakai mereka kumpulkan untuk dibuat hal lain, seperti, kantong, kerah hingga ikat rambut.

“Sejak dua tahun lalu kita pakai plant base plastic yang terbuat dari singkong dan sekarang kita juga lagi mengembangkan recycle fabric. Kita sosialisasi bahan yang ramah lingkungan seperti viscose,” demikian Istafiana.

“Sampah baju ini memang menjadi salah satu limbah yang lumayan banyak, saya terima kasih dengan desainer yang berusaha mencari materi yang eco friendly,” kata Svida Alisjahbana, Chairwoman JFW pada konferensi pers virtual, Rabu (24/11).

Refernsi : cnnindonesia, republika.co.id