Deteksi Penyakit Serius Lewat Donor Darah Menurut Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Selain untuk membantu pasien yang membutuhkan stok darah, donor dilakukan sebagai upaya mendeteksi penyakit serius sedini mungkin di dalam tubuh.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta warga Ibu Kota untuk rutin mendonorkan darahnya lewat Palang Merah Indonesia (PMI).

Deteksi Penyakit Serius Lewat Donor Darah Menurut Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

“Risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah pun dapat diminimalisir dengan rutin melakukan donor darah,” ujar Heru saat meninjau donor darah di Gedung Parkir Elevated B sisi Utara Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Minggu (23/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Heru mendukung langkah Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) yang menggandeng PMI dalam menggelar aksi donor darah ini.

Upaya itu dilakukan untuk memenuhi ketersediaan darah di masa pandemi Covid-19.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada PMI dan IKA UB atas inisiatifnya dalam upaya mendukung pemenuhan ketersediaan darah, terutama di masa pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai ini. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan mendonorkan darah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Heru.

Sementara itu, Ketua Panitia IKA UB, Dida Sarkan menargetkan, ada 1.000 kantong darah yang dikumpulkan dari pendonor. Kata dia, kegiatan ini merupakan wujud aksi nyata dan panggilan kemanusiaan untuk berani berdonor di masa pandemi.

“Stok darah di PMI dilaporkan masih di bawah angka yang dibutuhkan akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan darah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pendonor. Oleh karena itu, kami tidak boleh terdiam melihat saudara kita kesulitan mendapatkan darah,” katanya.

Deteksi Penyakit Serius Lewat Donor Darah Menurut Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau donor darah di Gedung Parkir Elevated B sisi Utara Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Minggu (23/10/2022).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau donor darah di Gedung Parkir Elevated B sisi Utara Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Minggu (23/10/2022). (Istimewa)

Perlu diketahui, protokol kesehatan selama program donor darah dilaksanakan dengan penggantian bed matras untuk setiap pendonor dan ruangan telah dilakukan disinfektan berulang sebelum pelaksanaan.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan ketersediaan darah di masa pandemi COVID-19, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri kegiatan Bakti Sosial Donor Darah ke-3 yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), di Gedung Parkir Elevated B sisi utara, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

Pj Gubernur Heru mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan bakti sosial donor darah ini yang telah mendukung pemenuhan ketersediaan darah, terutama di masa pandemi COVID-19.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada PMI dan IKA UB atas inisiatifnya dalam upaya mendukung pemenuhan ketersediaan darah, terutama di masa pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya usai ini. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan mendonorkan darah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Pj Gubernur Heru, seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Minggu (23/10/2022).

Deteksi Penyakit Serius Lewat Donor Darah Menurut Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Lebih lanjut, Pj Gubernur Heru mengatakan, kegiatan donor darah yang dilakukan secara rutin juga dapat menjadi salah satu cara bagi pendonor untuk mendeteksi penyakit serius yang mungkin ada ditubuhnya sedini mungkin. Tidak hanya itu, risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah pun dapat diminimalisir dengan rutin melakukan donor darah.

Sementara itu, Dida Sarkan, Ketua Panitia IKA UB mengatakan, program donor darah ini menargetkan 1.000 kantong darah dari peserta yang hadir. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud aksi nyata dan panggilan kemanusiaan untuk berani berdonor di masa pandemi.

“Stok darah di PMI dilaporkan masih di bawah angka yang dibutuhkan akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan darah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pendonor. Oleh karena itu, kita tidak boleh terdiam melihat saudara kita kesulitan mendapatkan darah,” ujar Dida.

Perlu diketahui, protokol kesehatan selama program donor darah dilaksanakan dengan penggantian bed matras untuk setiap pendonor dan ruangan telah dilakukan disinfektan berulang sebelum pelaksanaan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kekhawatiran pendonor terhadap COVID-19.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran pendonor terhadap penularan Covid-19.

Deteksi Penyakit Serius Lewat Donor Darah Menurut Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Sumber :