Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, sebagian dari kita mungkin pernah mengalami hukuman fisik semasa kecil, baik di rumah maupun di sekolah. Mungkin ada beberapa anak yang tumbuh dewasa dan mendapatkan hukuman fisik terjadi setiap hari, sehingga dianggap sebagai hal yang wajar. Karena orang tua dan guru kami menggunakannya. Padahal, pola asuh seperti itulah yang justru sebaiknya ditinggalkan dan diubah.

Walaupun alasannya karena dia mencintai dan niatnya untuk mendidik, bentakan, pukulan, atau cubitan pada anak agar anak mau mendengarkan dan menurut pada orang tua atau guru. Pengasuhan dengan kekerasan hanya akan menambah masalah mental pada anak.

Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Menurut American Academy of Pediatrics atau AAP, parenting dengan cara memukul sangat tidak disarankan. Memukul memang dapat mengubah anak secara cepat, namun dampak yang mereka dapat akan berdampak panjang.

Menurut Healthline, perilaku, ucapan, dan tindakan orang tua, pengasuh, dan sebagainya yang berdampak negatif pada mental anak bisa disebut sebagai kekerasan emosional dan psikologis.

Memukul memberikan rasa sakit pada fisik anak. Sebetulnya, hal yang sama juga terjadi ketika kita membentaknya. Bentakan bisa menyakiti perasaan anak. Lebih dari itu, bentakan juga bisa menjadi jurang kedekatan anak dengan orang tua.

anyaknya penelitian menunjukkan bahwa hukuman fisik bukanlah strategi disiplin jangka panjang yang efektif untuk anak-anak. American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP) dan The American Psychoanalytic Association (APsaA) telah mengambil sikap resmi menentang penggunaannya.

Dalam sebuah studi komprehensif tentang efek hukuman fisik pada anak-anak di Amerika Serikat, “Report on Physical Punishment in the United States: What Research Tells Us About Its Effect on Children,” peneliti Elizabeth Gershoff menemukan bahwa anak-anak yang mengalami hukuman fisik dikaitkan dengan masalah di bidang berikut:

  • Perilaku Antisosial
  • Agresi
  • Kejahatan
  • Kualitas hubungan orang tua-anak
  • Kesehatan Mental Secara Keseluruhan
  • Kemampuan untuk memahami perilaku yang dapat diterima secara social

Berbagai contoh kekerasan atau pelecehan emosional dapat meliputi:

  • Nama panggilan
    Nama panggilan juga bisa menjadi salah satu bentuk pelecehan emosional. Seperti mempelesetkan nama anak, atau memanggil Si Kecil dengan kata-kata yang tidak seharusnya ia dengar.
  • Tidak memberinya dukungan atau bimbingan
    Selama Si Kecil dalam masa pertumbuhan, ia pasti membutuhkan dukungan dan bimbingan yang penuh dari kedua orang tuanya. Maka jangan menahan atau meremehkan proses belajarnya.
  • Menyaksikan pertengkaran
    Satu hal yang sangat tidak baik bagi Si Kecil adalah menyaksikan pertengkaran, baik fisik atau emosional. Pengalaman melihat dan mendengar pertengkaran akan sangat mungkin diingat bagi Si Kecil, serta memberikan dampak yang buruk baginya.
  • Menghina
    Perkataan yang orang tua ucapkan dan menghina Si Kecil dapat menyebabkan berbagai pengaruh yang buruk. Dari membuatnya tidak percaya diri, hingga menanamkan kebencian dalam dirinya sendiri.

Melansir dari evolvetreatment , berikut ini adalah Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan yaitu:

  • Bicaralah dengan anak-anak tentang perilaku mereka .
    Dengarkan apa yang mereka katakan tentang bagaimana mereka bertindak. Jelaskan mengapa perilaku mereka tidak diinginkan dan mengapa Anda ingin mereka mengubahnya. Ini akan mengajarkan mereka untuk menggunakan kata-kata tanpa kekerasan fisik untuk memecahkan masalah. Hal Ini juga akan mengajarkan mereka untuk mendiskusikan emosi mereka dengan cara yang produktif dan proaktif.
  • Ajarkan daripada Menghukum.
    Pandanglah setiap bentuk disiplin sebagai kesempatan untuk mengajari anak-anak tentang cara mengelola perilaku mereka dengan sukses. Jelaskan mengapa di balik aturan dan konsekuensi daripada bertindak otoriter. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk mengikuti aturan karena prinsip-prinsip yang mendasari di belakang mereka. Mereka tidak hanya mengikuti aturan untuk menghindari hukuman.
  • Hadiahi yang Positif.
    Baik anak ataupun remaja, berikan mereka respon dengan baik pujian positif. Pujian meningkatkan perasaan harga diri mereka sambil mengajari mereka perbedaan antara perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
  • Memberikan contoh.
    Biasanya anak mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa, oleh karena itu berikan contoh yang baik.

Ajarkan keterampilan pemecahan masalah dan bekerja sama untuk memecahkan masalah khusus yang berkaitan dengan disiplin diri. Terkadang, bertanya kepada anak-anak apa yang menurut mereka akan membantu dapat menjadi pengalaman yang membuka mata yang dapat mengarah pada solusi kreatif.

Jika kekerasan adalah cara orang tua atau guru disekolah untuk mendidik, namun, percayalah, hal tersebut tak boleh Anda terapkan terhadap anak. Kekerasan bukan cara efektif mendidik anak, merusak mental anak, merusak hubungan Anda dengan anak, rentan menjadi kekerasan lebih hebat.

Hal terpenting mendidik anak adalah kesabaran. Karena mendidik anak tak bisa berlangsung secara instant, maka dibutuhkan kesabaran.

Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Referensi:

  • https://www.aap.org
  • https://www.healthline.com
  • https://www-npr-org
  • https://sc.dyslexiaida.org
  • https://evolvetreatment-com
  • https://www.parenting.co.id
  • https://www.haibunda.com