Berikut 7 Kebiasaan yang Bikin Otak Lemot Mood mendadak kacau akibat hujan turun saat jam makan siang. Rupanya bukan karena hujan, tetapi Anda lupa memasukkan payung ke dalam tas.
Tak hanya itu, Anda harus menghadapi omelan bos karena kurang teliti menyiapkan dokumen untuk presentasi. Berikut tujuh kebiasaan yang bikin otak lemot.

Rasanya ingin ‘install’ ulang otak agar lebih kooperatif. Sayangnya, otak Anda bukan aplikasi yang bisa kembali ‘segar’ setelah proses ‘install’ ulang

Susah mengingat, susah konsentrasi sampai makin lemot berpikir, semua berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari Anda.

“Kesehatan otak, seperti bagian lain tubuh, itu berhubungan langsung dengan bagaimana kita memperlakukan diri kita,” ujar Scott Schreiber, ahli rehabilitasi tubuh sekaligus direktur klinik MN Spine and Sport, seperti dikutip Bustle.

Berikut tujuh kebiasaan yang bikin otak lemot.

1. Tidur kurang dari 8 jam
Jam berapa Anda tidur semalam? Anda mungkin berhasil menyelesaikan pekerjaan dan bisa tidur tenang. Namun jika ini terus berulang, ini akan membebani otak.

“Mereka yang tidak mendapatkan 7-9 jam tidur berkualitas per malam berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif,” ujar Schreiber.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Saat tidur, lanjutnya, tubuh melakukan perbaikan dan regenerasi. Kalau tubuh tidak diberi kesempatan tidur, regenerasi tidak akan terjadi.

2. Melewatkan sarapan
Sarapan merupakan asupan awal tubuh setelah berjam-jam ‘puasa’ selama tidur. Kebiasaan melewatkan sarapan jelas berakibat buruk buat otak.

Pun kemungkinan Anda merasa lemas, cepat marah, dan lesu akibat otak tidak memperoleh cukup glukosa untuk bekerja.

Di samping itu, menurut Newsweek, kalau Anda kurang fokus kemungkinan Anda kekurangan cairan. Kenapa? 80 persen otak terdiri dari cairan sehingga hidrasi sangat berperan apalagi saat memulai hari. Anda tentu tidak ingin otak lemot padahal masih awal-awal jam kerja.

3. Mendengarkan musik terlalu keras
Sebagian orang suka mendengarkan musik sembari beraktivitas. Earphone atau AirPods sudah terpasang dan musik dinyalakan.

Namun tanpa sadar, Anda memutar musik dengan volume cukup keras. Kemudian, ini terjadi selama berjam-jam dan hampir setiap hari.

Studi menunjukkan, mendengarkan musik terlalu keras bisa memicu kehilangan pendengaran dan masalah memori. Sebaiknya kurangi kebiasaan mendengarkan musik dengan volume keras dan turunkan tingkat volume hingga ramah buat telinga.

Baca Juga :  Makanan Untuk Penyakit Jantung dan Stroke Untuk Pria

4. Konsumsi ‘junk food’
Rasa lapar tengah malam kerap ditolong dengan kehadiran ‘junk food’ seperti kentang goreng, burger, gorengan, dan minuman soda.
Kebiasaan buruk ini akan membuat bagian otak yang berhubungan dengan proses belajar, mengingat dan kesehatan mental semakin kecil.

Menurut WebMD, sebaiknya Anda banyak mengonsumsi berry, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan mental.

5. Merokok
Jika Anda belum menemukan alasan untuk berhenti merokok, cukup ingat bahwa kebiasaan merokok berhubungan dengan otak Anda yang belakangan lemot.

Merokok mengganggu fungsi paru dan jantung di mana zat-zat kimia pada rokok akan memperlambat transportasi oksigen ke otak. Saat makin sedikit pasokan oksigen, maka fungsi otak juga makin menurun.

6. Konsumsi camilan dan minuman serba manis
Sepotong cake cokelat kadang kurang. Ini kemudian masih ditambah dengan macaron, biskuit dan tidak lupa milkshake.

Ada perasaan bahagia setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Namun sebenarnya otak Anda sama sekali tidak bahagia.

Tinggi konsumsi gula akan menaikkan kadar glukosa dalam darah. Glukosa meroket, tetapi produksi senyawa kimia otak bernama ‘brain-derived neurotrophic factor’ (BDNF) menurun. Padahal senyawa kimia ini diperlukan otak untuk membentuk memori baru dan mempelajari hal baru.

Baca Juga :  Jawaban Apakah Boleh Minum Kopi Ketika Sahur?

Apa akibatnya? Anda membatasi kemampuan otak untuk belajar dan membentuk memori. Ini mungkin bisa menjawab kenapa Anda bermasalah dengan memori jangka pendek.

7. Rebahan sepanjang hari
Rebahan kadang dilihat sebagai ‘reward’ setelah berjam-jam berkutat dengan pekerjaan. Kalau sesekali dilakukan, sebenarnya rebahan tidak akan bawa masalah.

Namun saat rebahan jadi kebiasaan, dilakukan seharian sampai-sampai Anda tidak melakukan apa-apa, ini tidak akan baik buat otak.

Schreiber menyarankan untuk memberikan tantangan buat otak dan mencoba aktivitas baru. Ini terbukti bisa menurunkan risiko kehilangan memori.

Berikut 7 Kebiasaan yang Bikin Otak Lemot

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/