Asteroid Sebesar 180 Meter akan Lintasi Bumi pada 12 Januari 2022,  asteroid sebesar 180 meter atau 1,4 kali Tugu Monas akan melintasi Bumi pada 12 Januari 2021.

Asteroid merupakan benda langit yang umumnya berada di bagian dalam tata surya. Asteroid lebih kecil dari planet tetapi lebih besar dari meteoroid.

Asteroid Sebesar 180 Meter akan Lintasi Bumi pada 12 Januari 2022

Badan antariksa AS NASA mengabarkan, setidaknya ada lima asteroid mendekati Bumi pada Januari 2022. Laporan tersebut diterbitkan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL), sebuah laboratorium pengembangan penelitian yang didanai secara federal oleh NASA dan dikelola oleh California Institute of Technology.

Tetapi semua asteroid yang diperkirakan tahun ini akan melewati Bumi dengan jarak yang signifikan dan sangat kecil kemungkinannya akan menabrak planet kita.

Baca Juga :  Top 4 SMA Terbaik di Kota Batu Jatim Versi LTMPT 2024

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa-Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang, membenarkan bahwa asteroid bernama Asteroid 2013 YD48 itu akan mendekati Bumi pada 12 Januari 2022.

Dikutip dari Kompas.com, andi menerangkan bahwa tanggal 11 Januari pukul 23.48 UT atau 12 Januari 2022 pukul 06.48 WIB, Asteroid 2013 YD48 akan melintas dekat Bumi pada jarak 5.600.000 km dari Bumi dengan kelajuan 53.172 km/jam,” ujar Andi.

Andi menjelaskan asteroid ini termasuk keluarga asteroid Apollo, karena jarak rata-ratanya (1,92 sa) lebih besar dari jarak rata-rata Bumi-Matahari, tetapi jarak terdekatnya (0,775 sa) lebih besar dari Aphelion Bumi.

Sementara itu kemiringan orbit asteroid ini 3,15 derajat dengan kelonjongan 0,6 atau 3 kali lebih lonjong dari orbit Merkurius.

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

“Asteroid ini mengorbit Matahari dengan periode 2,665 tahun atau 973,6 hari,” imbuh Andi.

Andi mengatakan, meskipun jarak perpotongan orbit minimumnya lebih kecil dari seperduapuluh satuan astronomi (7,5 juta km), akan tetapi, ukuran asteroid ini lebih kecil dari 300 meter.

“Sehingga tidak dikategorikan sebagai asteroid berpotensi berbahaya,” tegasnya.

Apabila dilihat dari jarak terdekatnya dari Bumi yang masih lebih besar dari batas roche (batas di mana benda langit dapat mempertahankan bentuknya disebabkan oleh gaya pasang/kuncian = gaya gravitasi) baik untuk sistem Bumi-Matahari (556.400 km dari pusat Bumi) maupun Bumi-Bulan (9.500 km dari pusat Bumi), maka asteroid ini tidak berpotensi jatuh ke Bumi.

Untuk melihat Asteroid 2013 YD48 tidak bisa dilakukan secara langsung. Selain itu tidak sembarang teleskop bisa digunakan untuk melihat asteroid tersebut, ujar Andi.

Baca Juga :  Patokan Normal Kadar Gula Darah Pria Usia 50 Tahun

Referensi:Kompas.com,