Virus Nipah, Bagaimana Cara Mengenalnya. Para ilmuwan kini tengah mengkhawatirkan adanya pandemi baru yang disebabkan oleh virus Nipah. Virus ini diketahui memiliki tingkat kematian hingga 75 persen dan belum ada vaksinnya. Sebelumnya, virus Nipah (NiV) sudah pernah dilaporkan terjadi di Malaysia pada tahun 1998 lalu. Dikutip dari laman WHO, wabah ini juga menyebar ke Singapura dan menyebabkan sekitar 100 orang meninggal dunia. Infeksi akibat virus Nipah ini bisa berpotensi menyebabkan kematian. Untuk itu, perlu diketahui bagaimana tanda-tanda saat seseorang terinfeksi virus Nipah ini.

Virus Nipah, Bagaimana Cara Mengenalnya

Ada beberapa alasan yang membuat Virus Nipah begitu mengancam. Periode inkubasinya yang lama hingga 45 hari, berarti ada banyak kesempatan bagi inang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka sakit. Virus Nipah bahkan dapat menginfeksi banyak jenis hewan, menambah kemungkinan penyebarannya. Dan ia dapat menular baik melalui kontak langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi. Seseorang yang terinfeksi virus Nipah dapat mengalami gejala-gejala pernapasan termasuk batuk, sakit tenggorokan, meriang dan lesu, dan ensefalitis, pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian.

Baca Juga :  Link Nonton Resmi Shaman King Flowers Episode 10 Subtitle Indonesia di Bstation Beserta Sinopsis Lengkap



Singkatnya, ini adalah penyakit yang sangat berbahaya bila tersebar. Manusia berpotensi terkena virus Nipah melalui kontak dengan kelelawar. Setiap interaksi manusia dengan kelelawar dapat dianggap sebagai “interaksi berisiko tinggi”, menurut Veasna Duong, kepala unit virologi di laboratorium penelitian Institut Pasteur di Phnom Penh dan kolega Wacharapluesadee. Itu berarti, lompatan penyakit ke manusia sangatlah mungkin.Dari 2013 hingga 2016, Duong dan timnya meluncurkan program pemantauan GPS untuk memahami kelelawar buah dan virus Nipah, dan membandingkan aktivitas kelelawar Kamboja ke kelelawar lain di wilayah-wilayah ‘hotspot’ lainnya.

Di antara wilayah-wilayah ini adalah Bangladesh dan India. Kedua negara pernah mengalami wabah virus Nipah, yang kemungkinan besar terkait dengan kebiasaan meminum jus kurma. Pada malam hari, kelelawar yang terinfeksi terbang ke perkebunan kurma dan menghisap sari buahnya saat keluar dari pohon. Saat mereka makan, mereka biasanya kencing di pot pengumpulan. Warga setempat yang tidak tahu apa-apa membeli jus dari pedagang keesokan harinya, meminumnya dan terinfeksi oleh virus Nipah.

Baca Juga :  Update Link Mirror Pengumuman Hasil SNBP 2024 dan Cara Cek Hasilnya



Dalam 11 wabah di Bangladesh dari 2001 hingga 2011, 196 orang dikonfirmasi terinfeksi Nipah – 150 orang meninggal dunia. Jus kurma juga populer di Kamboja, tempat Duong dan timnya menemukan bahwa kelelawar buah di Kamboja terbang jauh – sampai 100 kilometer setiap malam – untuk menemukan buah. Ini berarti masyarakat di wilayah ini perlu menyadari bahwa mereka tidak hanya dekat dengan kelelawar tapi juga mungkin mengonsumsi produk yang terkontaminasi olehnya.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5349216
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-55765604

Baca Juga :  Top 4 SMA Terbaik di Kota Batu Jatim Versi LTMPT 2024