Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia. Pada umumnya, diabetes yang diderita lansia adalah diabetes tipe 2. Selain orang dewasa, orang-orang lanjut usia juga wajib menjaga kadar gula darah tetap stabil. Alasannya, agar mereka terhindar dari risiko diabetes.

Orang lanjut usia (lansia) rawan menderita penyakit diabetes. Ini standar gula darah pada lansia sekaligus cara menjaga gula darah tetap normal.

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Mengutip dari Very Well Health, kadar gula darah secara alami mengalami kenaikan seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada orang dewasa berusia 50 tahunan, 60 tahunan, dan 70 tahunan.

Kelompok orang lanjut usia (lansia) memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan dengan orang-orang dari kelompok usia lainnya.

Oleh karena itu, American Diabetes Association merekomendasikan orang dewasa di atas usia 45 tahun harus mulai diskrining untuk diabetes dan pradiabetes setiap tahun sekali atau maksimal tiga tahun sekali meski hasilnya tetap normal.

Faktanya, hampir 27% orang yang didiagnosis menderita penyakit diabetes tipe 2 berusia di atas 65 tahun atau lebih.

Bahkan dengan manajemen diabetes yang berhasil, risiko komplikasi akibat kerusakan pembuluh darah meningkat seiring bertambahnya usia.

Gejala diabetes pada lansia pada dasarnya sama dengan penderita dari kelompok usia lainnya. Geejala diabetes yang bisa dirasakan lansia antara lain yakni:

  • Peningkatan rasa haus
  • Kelelahan
  • Masalah penglihatan

Namun, target angka gula darah normal untuk lansia cenderung berbeda dari kelompok usia lainnya. Rencana pengelolaan diabetes untuk lansia juga mungkin berbeda.

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Ancaman hipoglikemia

Dilansir dari Medical news Today, kejadian hipoglikemia umum di antara lansia dengan diabetes.

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah seseorang lebih rendah dari biasanya. Secara umum hipohlikemia didefinisikan sebagai kadar gula darah di bawah 70 mg/dL.

Hipoglikemia umum terjadi pada lansia bisa jadi karena fakta bahwa mereka lebih cenderung memiliki kondisi kronis lainnya, kekurangan gizi, atau minum banyak obat.

Hipoglikemia juga dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi obat yang digunakan untuk menurunkan gula darah. Pengobatan diabetes yang berlebihan pada lansia dilaporkan sering terjadi.

Para peneliti mengatakan hipoglikemia kemungkinan tidak dilaporkan karena lansia mungkin tidak mengalami gejala gula darah rendah atau mereka mungkin tidak dapat mengomunikasikan perasaan kepada pengasuh karena gangguan kognitif.

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Berapa nilai kadar gula darah normal pada orang lanjut usia? 

Kadar gula darah normal orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas adalah 90-140 mg/dL (dua jam setelah makan), 90 – 130 mg/dL (2-4 jam setelah makan), 80-120 mg/dL ( 4-8 jam setelah makan).

Jika orang lanjut usia memiliki kadar gula darah di bawah nilai tersebut maka dikatakan gula darah rendah. Jika kadar gula darah di atas nilai di atas maka dikatakan memiliki kadar gula darah tinggi.

Mengontrol gula darah pada orang lanjut usia 

Untuk menghindari kenaikan atau penurunan kadar gula darah, orang-orang lanjut usia bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Menurunkan berat badan 

Mengutip dari Mayo Clinic, menurunkan berat badan bisa menurunkan risiko diabetes.

American Diabetes Association merekomendasikan agar penderita pra diabetes menurunkan sekitar 7% sampai 10% berat badannya untuk mencegah perkembangan penyakit diabetes.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan sekitar 7% bisa menurunkan risiko terkena diabetes 60%.

2. Tubuh tetap aktif 

Orang-orang lanjut usia disarankan untuk tetap aktif dengan olahraga secara rutin.

Selain membantu mengontrol gula darah, olahraga bisa membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin yang membantu menjaga gula darah dalam kadar normal.

3. Konsumsi makanan nabati 

Makanan kaya serat meningkatkan penurunan berat badan dan menurunkan risiko diabetes.

Mengutip dari Diabetes UK, mengatur waktu makan bisa membantu mengendalikan kadar gula darah.

4. Pemeriksaan rutin 

Pemeriksaan rutin atau pemantauan gula darah bisa membantu mengidentifikasi orang lanjut usia yang mungkin berisiko terkena kadar gula tinggi.

5. Mengelola kesehatan mental 

Depresi cukup sering terjadi pada orang-orang lanjut usia. Asal tahu saja, depresi berkaitan dengan tingkat kesehatan.

Ada baiknya orang-orang lanjut usia mengelola kesehatan mental dengan baik untuk menjaga kadar gula tetap normal.

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Memantau gula darah

Memantau gula darah secara teratur merupakan bagian penting dari setiap rencana pengelolaan diabetes.

Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan dengan jarum kecil (lanset( yang digunakan untuk menusuk ujung jari pasien.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Amputasi?

Setetes darah kemudian ditempatkan pada strip tes dan glukometer akan menunjukkan kadar gula darah pasien.

Pada umumnya, gula darah harus diperiksa sebelum makan dan sebelum tidur. Tapi, dokter bisa saja menyarankan untuk memeriksa lebih sering.

Penurunan kognitif dan penyakit kronis dapat menyulitkan beberapa lansia untuk mengikuti rencana perawatan diabetes mereka dengan aman, bahkan ketika mereka telah berhasil mengelola kondisi mereka selama bertahun-tahun.

Baca Juga :  Nilai Minimal Masuk Kuliah di PKN STAN 2024 Wajib Ikut UTBK

Dalam situasi ini, penyedia layanan kesehatan dapat meresepkan dosis obat yang lebih rendah, melibatkan pengasuh dalam pemantauan, dan dengan hati-hati menilai gula darah rendah.

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Terapi nutrisi untuk diabtes

Obat hanyalah salah satu alat untuk manajemen diabetes.

Diet adalah cara lain penderita diabetes dapat mengelola kondisi mereka karena makan atau tidak makan adalah yang memengaruhi gula darah.

Namun, mempertahankan pola makan yang sehat dapat menjadi tantangan bagi beberapa lansia karena masalah pencernaan yang datang seiring bertambahnya usia, yang dapat membuat sulit untuk makan dan menempatkan mereka pada risiko gizi buruk.

Masalah-masalah ini dapat mencakup:

  • Gangguan menelan
  • Anoreksia
  • Gangguan pencernaan dan masalah usus lainnya
  • Merasa kenyang terlalu cepat setelah makan

Para lansia mungkin perlu menambahkan terapi nutrisi medis ke rencana perawatan diabetes mereka. Hal ini harus dilakukan di bawah bimbingan ahli gizi yang membuat rencana nutrisi khusus.

Beberapa strategi mungkin termasuk:

  • Menambahkan suplemen, protein, atau penambah kalori cair untuk menjaga berat badan
  • Melonggarkan pembatasan makanan
  • Membantu persiapan makanan, asupan makanan, belanja bahan makanan, atau penghitungan makronutrien

Standar Kadar Gula Darah Normal pada Lansia

Sumber : https://health.kompas.com/