Review Film The Medium, Penuh dengan Misteri Rasa sabar menantikan The Medium tayang di layar lebar terbayar lunas hingga membuahkan begitu banyak pertanyaan di dalam kepala. Tak hanya pertanyaan, keraguan terhadap beberapa hal juga muncul usai menonton.

The Medium merupakan salah satu film yang dinantikan karena hasil kolaborasi dari Sutradara The Wailing Na Hong-jin dan Sutradara Shutter Banjong Pisanthanakun.

Kisah The Medium berasal dari Na Hong-jin yang berperan sebagai produser dalam film ini. Sedangkan Banjong bertugas dalam menulis naskah dan mengarahkan film tersebut.

Nama-nama tersebut berhasil membuat saya berekspektasi amat tinggi saat hendak menyaksikan The Medium. Beberapa hal membuat ekspektasi itu perlahan luntur saat menontonnya. Namun, saya tetap menikmati teror yang disajikan film ini.

The Medium merupakan film ala-ala dokumenter yang fokus pada kehidupan Nim (Sawanee Utoomma) dan sekitarnya. Nim diyakini masyarakat sekitar sebagai medium dari roh Ba Yan yang selama ini menjadi penjaga Isan, kawasan di Thailand.

Permasalah mulai memanas ketika Ming (Narilya Gulmongkolpech), keponakan Nim, mulai menunjukkan tanda-tanda yang dirasakan Nim, serta kakaknya Noi (Sirani Yankittikan), ketika hendak dimasuki roh Ba Yan.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Super Sus 25 Maret 2024 Terbaru dan Valid, SImak Cara Mainnya

Hal itu membuat tim dokumenter ingin menyaksikan secara langsung proses mistis yang disebut terjadi turun temurun dalam keluarga Nim.

Sayangnya, Nim perlahan baru menyadari keanehan dan tanda-tanda yang dialami Ming bukan berasal dari roh Ba Yan.

The Medium menjelaskan situasi Nim beserta anggota keluarganya, Noi, Ming, dan Manit (Yasaka Chaisorn) secara perlahan, benar-benar perlahan. Hal itu membuat sebagian besar alur cerita dari film berdurasi 130 menit ini berjalan lambat.

Beberapa hal tampaknya akan mudah terlewat atau terabaikan apabila penonton tak fokus atau mengalihkan perhatiannya di bagian alur lambat tersebut.

Banjong Pisanthanakun selaku sutradara dan penulis naskah pun baru mempercepat ritme sekitar 50 menit terakhir atau ketika tim dokumenter mulai memasang CCTV di hampir setiap sudut rumah Ming.

Teror kini semakin nyata, mulai jumpscare beberapa kali ditampilkan, hingga perpaduan dari hal-hal menyeramkan dan menjijikkan ditunjukkan satu per satu tanpa henti.

Satu hal yang patut disoroti adalah Narilya Gulmongkolpech, pemeran Ming, sangat ciamik menjadi orang yang kerasukan begitu banyak roh. Aktingnya betul-betul membekas di pikiran bahkan setelah keluar dari studio bioskop.
Banjong pun seakan semakin menginjak gas jelang akhir film. Ritual mistis dengan penuh mantra, hingga teror penuh darah digelontorkan benar-benar tanpa henti mulai saat itu hingga akhir film.

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

Namun di saat bersamaan, cerita terasa tak rasional ketika mempertimbangkan aksi kamerawan tim dokumenter dalam mengambil gambar. Bila dipikir-pikir, ada banyak adegan di film ini yang sejatinya terasa mustahil mengambil gambar dalam kondisi seperti dalam cerita, bila mengacu pada gaya dokumenter.

Secara garis besar, The Medium merupakan film horor yang sepertinya akan mudah dinikmati penonton di Indonesia. Latar belakang tempat serta ritual keyakinan yang ditampilkan seperti masih bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, The Medium juga menjadi salah satu film yang tepat untuk kembali ke bioskop demi bisa menikmati teror secara maksimal.

Na Hong-jin pun walau duduk di kursi produser dan pemberi ide cerita, seperti masih meninggalkan jejak dalam film ini. Beberapa bagian The Medium sedikit mengingatkan dengan The Wailing, salah satunya adalah mengenai hal yang diyakini.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Hal tersebut pun dikonfirmasi Sutradara Banjong, “Sutradara Na dan saya setuju untuk membuat film yang tidak hanya membuat orang takut tetapi juga membuat penonton melihat kembali apa yang mereka yakini.”

Tak hanya itu, begitu banyak pertanyaan yang muncul usai menyaksikan film ini. Beberapa adegan seolah tak dieksplorasi atau dijelaskan lebih lanjut.

Sehingga, saya berharap Na Hong-jin dan Banjong bisa kembali bekerja sama menyiapkan kelanjutan The Medium. Prekuel sepertinya bisa menjadi opsi untuk bisa memperdalam hubungan di antara Nim, Noi serta anggota keluarganya.

The Medium merupakan film untuk dewasa yang tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Oktober 2021.

Review Film The Medium, Penuh dengan Misteri

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/