Playing Victim, Sebuah Kondisi Kejiwaan, Ini dia penjelasan Psikolog, playing victim merupakan sebuah tindakan yang dilakukan ketika seseorang berbuat hal buruk namun tidak mau disalahkan. Hal itu dilakukan agar reputasi orang tersebut tetap baik.

Playing victim merupakan sebuah hal yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.  Playing victim disebut juga dengan istilah victim mentality. Playing victim adalah ketika seseorang melemparkan kesalahan ke orang lain padahal kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri.

Pelaku playing victim adalah mereka yang biasanya menghindari tanggung jawab karena sudah melakukan keselahan. Bahkan pelakunya bisa memosisikan dirinya sebagai korban karena tak mendapatkan keadilan.

Playing Victim, Sebuah Kondisi Kejiwaan, Ini dia penjelasan Psikolog

Dikutip dari limone.id,  Auliya Ulil Irsyadiyah, M. Psi., Psikolog, seorang psikolog menjelaskan bahwa “Playing victim adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memposisikan dirinya sebagai korban.

Menurutnya, biasanya playing victim dilakukan oleh seseorang karena individu tersebut tidak nyaman dengan kemarahannya sendiri. Atau “bisa juga untuk melindungi diri mereka sendiri atau untuk mengubah alur cerita dan bersikap seolah individu tersebut menjadi korban. Padahal bisa jadi ia adalah pelakunya atau orang yang bersalah dalam situasi tersebut,” tambahnya.

Seseorang yang playing victim biasanya mengungkapkan banyak hal negatif dan percaya bahwa, masalah mereka disebabkan oleh orang lain selain diri mereka sendiri. Mereka yakin bahwa tindakan mereka sendiri tidak ada hubungannya dengan menyelesaikan masalah, jadi mereka pergi dengan perasaan benar-benar tak berdaya.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Mengutip dari Healthline, Playing victim merupakan perilaku yang toxic, terutama jika digunakan untuk memanipulasi seseorang. George K.Simon (1996) dalam In Sheep’s Clothing: Understanding and Dealing with Manipulative People menulis manipulator sering menampilkan diri sebagai korban dari suatu keadaan atau tindakan orang lain.

Youtube Ceritain

Tanda-tanda Pelaku Playing Victim

  • Mengasihani Diri Sendiri
    Seseorang yang memiliki “mentalitas korban” selalu memandang dunia ini kejam dan mereka terlalu lemah untuk dapat mengubah situasinya. Akibatnya mereka terus-menerus mengasihani diri sendiri dan membuat orang lain iba.
  • Frustrasi dan Marah
    Hal yang paling terlihat dari tanda-tanda playing victim adalah emosional yang bergejolak.
    Mereka yang selalu merasa diri mereka adalah korban seringkali merasa frustasi dan marah pada dunia yang sepertinya selalu bertentangan dengan keinginan mereka, Tidak ada harapan mengenai kehidupan yang tidak juga berubah, Merasa tersakiti ketika orang yang mereka pedulikan tidak mempedulikan mereka, Marah ketika ada orang lain yang terlihat bahagia dan sukses.
  • Sering bersikap manipulatif saat berbicara dengan orang lain
    Mereka menampilkan diri sebagai orang yang tidak berdaya untuk mendapatkan simpati dan dukungan. Mereka juga bisa membuat orang lain merasa bersalah atas suatu hal yang pernah diperbuat orang tersebut.
    Ciri utama seseorang melakukan playing victim adalah dia senantiasa bersikap manipulatif saat berbicara. Dia pandai memutarbalikkan fakta yang bisa membuat dirimu berada di pihak pembuat kesalahan.
  • Menyalahkan Apapun Kecuali Dirinya
    Orang yang suka playing victim cenderung menyalahkan faktor eksternal atas kondisi mereka yang malang. Padahal mereka masih memiliki kontrol atas diri sendiri.
    Contohnya seseorang merasa hubungan asmara yang buruk di masa lalu adalah penyebab ketidakbahagiaannya. Ia tidak berusaha memperbaiki situasi dan mengontrol perasaannya agar lebih baik. Sebab mereka menganggap itu bukanlah kesalahannya. Orang lain-lah yang bertanggung jawab.
  • Tidak Bahagia dengan Hidupnya
    Seseorang yang mempunyai mentalitas ini selalu merasa tidak pernah cukup. Mereka cenderung bersikap pesimis dan tidak dapat menghargai momen-momen bahagia yang terjadi di hidupnya.
    Tidak peduli apa hal positif yang terjadi dalam hidup mereka, mereka yang suka playing victim tidak akan menganggapnya serius dan itu tidak akan pernah cukup. Tidak peduli apa yang kurang atau hilang, mereka masih menginginkan lebih untuk diri mereka sendiri. Orang-orang seperti ini biasanya tidak optimis dan tidak menghargai kehidupan.
  • Sering membuat Drama
    Tidak peduli apa yang terjadi, tampaknya selalu ada seseorang yang memperlakukan mereka dengan buruk. Drama ini biasanya hanya diceritakan dari perspektif mereka sendiri, sementara orang lain berada di pihak yang sepenuhnya salah. Mereka menolak untuk bertanggung jawab dan mungkin memutarbalikkan fakta untuk keuntungannya sendiri.
  • pandai meyakinkan orang lain melalui perkataan
    Senjata utama seseorang yang sering playing victim adalah permainan kata. Dia pasti pandai memilah kata-kata yang dapat membuat orang lain yakin dengan omongannya. Hal tersebut dilakukan agar dia tidak terlihat sebagai seorang pelaku kejahatan dan malah menuduh orang lain.
  • Hanya Fokus pada Masalah, Bukan Solusi
    Tidak semua situasi negatif adalah kondisi yang benar-benar tak bisa dikendalikan. Jika dilihat lebih dekat, setidaknya akan ada celah untuk mencari solusi dalam sebuah permasalahan.
  • Ketergantungan
    Orang yang ketergantungan umumnya rela mengorbankan tujuan mereka untuk pasangan. Kondisi ini dapat memicu perasaan kesal dan frustasi karena merasa tak pernah mendapat apa yang dibutuhkan, tanpa mengakui bahwa diri sendiri ikut andil peran di dalam situasi tersebut.
Baca Juga :  Info Bansos 2024 Dipastikan Cair Selama Bulan Ramadhan 2024, Alhamdulillah KPM Makin Dapat Berkah

Menurut beberapa psikolog yang telah dirangkum, Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelaku playing victim, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Beritahu terkait sikapnya yang mengganggu orang lain
  • Memberikan pilihan solusi yang mudah dilakukan
  • Tidak memberikan perhatian dan berdebat dengannya
  • Hindari mengikuti dramanya agar tidak memancing kekesalan
  • Menjaga jarak dan mengontrol kedekatan dengan pelaku

Umumnya, orang-orang yang melakukan playing victim akan mengaku tersakiti atas kekacauan yang terjadi, padahal bisa saja justru dia yang menyebabkan kekacauan tersebut.

Itulah tadi informasi tentang Playing Victim, Sebuah Kondisi Kejiwaan yang telah dijelaskan oleh Psikolog dan para ahli.

(sehatq.com,limone.id, popmama.com, idntimes.com)

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?