Pentingnya Menjaga Mental Health Untuk Seorang Ibu, Kesehatan mental merupakan hal penting yang perlu diperhatikan selayaknya kesehatan fisik.
Kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Gangguan pada kesehatan mental bukanlah sebuah keluhan yang hanya diperoleh dari garis keturunan. Tuntutan hidup yang berdampak pada stres berlebih akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang jauh lebih buruk.
Pentingnya Menjaga Mental Health Untuk Seorang Ibu
Tugas dan tanggung jawab di rumah serta berbagai aktivitas kerap membuat ibu rumah tangga mengalami ketidakseimbangan kesehatan mental.
Serta tugas dan tanggung jawab domestik yang dibebankan kepada ibu rumah tangga serta kurangnya penghargaan, membuat kondisi mentalnya rentan.
Perempuan yang terikat di rumah cenderung menderita kebosanan, harga diri rendah, kesepian, dan kesedihan. Itu secara bertahap dapat memperburuk menjadi masalah psikologis yang serius seperti depresi, kecemasan, depresi pasca melahirkan, dan banyak lagi.
Kesehatan fisik dan emosional seorang ibu ketika membesarkan anak-anaknya berpengaruh erat terhadap kesehatan si anak. Studi menemukan, ibu yang depresi akan memengaruhi perubahan perilaku anak.
Anak-anak yang masih dalam usia sekolah dasar dan dibesarkan oleh ibu yang depresi cenderung akan terlibat dalam masalah perilaku seperti mengonsumsi minuman keras dan narkoba ketika anak tersebut sudah remaja.
Penelitian ini melibatkan hampir 3.000 anak-anak yang diikuti sejak mereka masih balita. Setiap dua tahun, si ibu mengisi kuesioner mengenai kesehatan fisik dan mental mereka sendiri dan juga anak-anak mereka.
Kemudian setelah anak-anak tersebut berusia 10-11 tahun, mereka mengisi kuesioner mereka sendiri. Salah satu pertanyaannya adalah apakah mereka terlibat dalam perilaku beresiko, seperti mengonsumsi alkohol, narkoba dan merokok, dan juga membawa senjata atau pun melarikan diri dari rumah.
Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak dengan ibu yang sedang depresi di “masa menengah kanak-kanak” kemungkinan besar lebih cepat memiliki perilaku berisiko daripada anak-anak lain.
“Pengaruh depresi ibu pada perilaku remaja terkait dengan efek jangka panjang yang buruk di masa dewasa,” kata Ian Colman, seorang peneliti di Universitas Ottowa di Ontario.
Penelitian sebelumnya telah menyatakan adanya hubungan antara depresi seorang ibu selama kehamilan atau setelah bayi lahir pada kesehatan mental remaja. Tapi tidak banyak yang diketahui tentang depresi ibu dan perilaku remaja nantinya, tulis tim Colman dalam Jurnal Pediatrics.
Disebutkan, masa menengah kanak-kanak adalah periode peningkatan kognitif, perkembangan sosial dan emosional. Anak-anak dalam kelompok usia ini memulai sekolah, memperbaiki kemampuan bahasa mereka dan semakin terlibat dalam hubungan sebaya sosial.
Kesehatan mental adalah dasar bagi kemampuan kolektif dan individu kita sebagai manusia untuk berpikir, beremosi, berinteraksi satu sama lain, mencari nafkah dan menikmati hidup.
Berbagai faktor sosial, psikologis, dan biologis menentukan tingkat kesehatan mental seseorang pada setiap titik waktu. Misalnya, kekerasan dan tekanan sosial-ekonomi yang terus-menerus diakui sebagai risiko bagi kesehatan mental.
Kesehatan mental yang buruk juga dikaitkan dengan perubahan sosial yang cepat, kondisi kerja yang penuh tekanan, diskriminasi gender, pengucilan sosial, gaya hidup tidak sehat, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu
Mengutip berbagai sumber, bBerikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan ibu agar tetap merasa sejahtera di tengah banyaknya tugas yang harus dilakukan
- Ingat untuk menjaga diri sendiri
Satu hal yang perlu dilakukan ibu pertama kali adalah mengingat soal pentingnya menjaga diri sendiri. Ibu punya banyak peran di rumah. Jangan sampai Anda terlalu sibuk dengan berbagai peran yang dilakoni. Untuk itu, penting bagi Anda agar selalu mengingat pentingnya menjaga diri sendiri. - Olahraga
Olahraga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan mental ibu. Olahraga juga diketahui dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan emosional. Mengutip Healthshots, olahraga dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan psikis. Sejumlah penelitian telah merekomendasikan olahraga sebagai salah satu aktivitas untuk menjaga suasana hati dan membantu tubuh memproduksi hormon pemicu rasa bahagia. - Bertemu teman
Kehadiran teman akan meminimalisasi rasa kesepian yang biasa dialami ibu. Di tengah pandemi, untuk menekan risiko penularan, Anda bisa sekadar mengobrol dengan teman melalui chat atau telepon. - Buat Jadwal untuk Diri Sendiri
Membuat jadwal untuk diri sendiri adalah nasihat paling penting untuk tetap sehat secara emosional saat ibu terikat di rumah. Sebuah jadwal akan memungkinkan kamu untuk merencanakan apa saja yang mau dilakukan di hari sebelumnya. Jika mematuhinya, ibu secara bertahap akan mengembangkan kemampuan untuk melakukan banyak tugas secara efisien dan dapat melakukan pekerjaan rumah maupun tugas yang penting untuk kesejahteraan sendiri dan anggota rumah. - Belajar Melakukan Kegiatan Produktif
Investasikan waktu untuk mempelajari hobi produktif seperti kerajinan, memasak, berkebun atau mempelajari keterampilan berguna yang dapat dipraktikkan dari rumah seperti belajar bahasa asing dari aplikasi atau situs web atau mengembangkan tulisan di blog. - Membangun Lingkaran Sosial Positif
Mempelajari keterampilan baru dan hobi produktif membuka peluang untuk menjalin pertemanan dan memperluas lingkaran sosial yang memiliki minat produktif yang sama. Berbicara dan bertemu mereka secara teratur akan memungkinkan tetap terhubung dengan pengajar intelektual dan kreatif, sehingga ibu tetap aktif yang akhirnya membantu meningkatkan sikap dan kepercayaan diri yang positif. - Meningkatkan Pendidikan
Ibu rumah tangga akan mudah kehilangan kesadaran diri saat terjebak dalam kesibukan sehari-hari. Salah satu cara untuk membantu mendapatkan kembali jati diri sebagai pribadi yang sesungguhnya adalah dengan meluangkan waktu untuk memperbaiki diri dalam bentuk melanjutkan pendidikan. - Hindari Terlalu Banyak Menonton TV
Tinggal di rumah pada umumnya berisiko membuat orang kecanduan televisi. Ingatlah bahwa sangat sedikit yang bisa diperoleh dari menonton televisi dan tidak ada keuntungan dari menonton sinetron. TV adalah pencuri waktu dan pencuci otak dan sebaiknya hindari terlalu banyak menonton TV. Ada banyak gaya hidup tidak sehat yang ditampilkan di TV. Mulai dari konsumerisme belum lagi hal-hal yang tidak realistis yang dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. - Istirahat yang Cukup
Perubahan suasana baik untuk kesehatan mental. Misalkan dengan memberikan jeda lima menit untuk membersihkan pekerjaan rumah, istirahat makan siang ketika di tempat kerja, atau libur menjelajahi tempat baru saat akhir pekan. Berikan waktu untuk menghilangkan stres anda. Beri diri dengan waktu me time. Beristirahat juga bisa dilakukan dengan tidak melakukan banyak hal, menarik nafas dan rileks.
- Menerima Diri Sendiri
Seorang ibu jauh lebih sehat untuk menerima diri, merasa nyaman dengan diri sendiri akan meningkatkan kepercayaan diri kamu untuk dapat mempelajari keterampilan baru, mengunjungi tempat baru dan mencari teman baru.
Sangat penting menjaga kesehatan mental bagi ibu rumah tangga. Mental yang positif dapat membantu ibu merawat anak dengan maksimal dan kestabilan. Tentu saja menjaga kesehatan mental ini juga semestinya didukung oleh lingkungan termasuk suami dan orang-orang terdekat.
Pentingnya Menjaga Mental Health Untuk Seorang Ibu
Referensi
- https://www-who-int
- https://orangecounty.momcollective.com
- https://health.kompas.com
- https://health.kompas.com
- https://www.merdeka.com