Mengenal Kuliner Sate Susu di Bali Paling Ditunggu Menjelang Berbuka Puasa. Ramadan selalu menjadi daya tarik untuk berburu kuliner menjelang berbuka puasa. Beragam kuliner dari takjil, camilan, hingga makanan utama disajikan menjelang waktu berbuka puasa. Sate Susu, Kuliner Ramadan Paling Ditunggu di Bali Sate susu di Kampung Jawa, Denpasar.
Walaupun di Bali adalah mayoritas pemeluk Agama Hindu, namun banyak juga pedagang kuliner yang menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Satu kuliner paling dicari adalah sate susu. Seperti apa sate susu itu, dan di mana bisa menemukannya?
Mengenal Kuliner Sate Susu di Bali Paling Ditunggu Menjelang Berbuka Puasa
Sate Susu adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari potongan daging sapi atau ayam yang sudah dimarinasi, ditusuk dengan tusuk sate bambu, dan dibakar di atas arang. Nama “susu” dalam Sate Susu sebenarnya tidak berhubungan dengan susu, melainkan mengacu pada kelembutan daging yang mirip dengan tekstur susu.
Sate Susu biasanya disajikan dengan saus kacang yang kaya rasa, yang terbuat dari kacang tanah, bumbu-bumbu rempah, dan beberapa tambahan bahan lainnya. Sate Susu merupakan salah satu hidangan yang populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa dan Bali.
1. Sate susu adalah kuliner khas Kampung Jawa di Kota Denpasar
Dikutip dari Denpasartourism.com, sate susu ini bisa ditemui di Kampung Jawa atau Kampung Wanagiri atau juga disebut Kampung Tangsi. Kampung Jawa dulunya terbentuk dari perkumpulan pedagang dari Jawa, Bugis, dan Madura ini berada di sebelah utara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya atau tepatnya Jalan Maruti dan Jalan A Yani Selatan, Kota Denpasar.
Sate susu ini diciptakan oleh warga dari Kampung Jawa. Bude Karni merupakan keturunan kedua dari orang yang merintis sate ini pertama kalinya.
2. Bahannya dari kantong susu sapi
Menurut Bude Karni yang dikutip dari Denpasartourism.com, sate susu ini terbuat dari kantong susu dari sapi. Bagian kantong susu sapi ini selalu dibuang, karena hanya daging, tulang, iga, lidah, dan jeroan saja yang digunakan.
Keluarga Bude Karni kemudian berpikir untuk memanfaatkan bagian kantong susu sapi ini agar tidak dibuang percuma. Karena sebagian orang menyukai sate, maka kantong susu sapi ini diolah sebagai sate.
Mereka membersihkan kantong susu sapi dari kotoran dan lemak. Kemudian direbus sekitar dua jam hingga empuk. Setelah selesai direbus kemudian dipotong-potong, ditusuk, dan dibakar seperti sate pada umumnya.
3. Bumbunya mirip sate padang
Agar rasanya menjadi enak, tentu saja sate ini harus diberikan bumbu. Sate susu ini mirip dengan sate padang yang menggunakan kuah sebagai bumbunya.
Bahan bumbu kuah yang digunakan adalah bawang putih, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, jahe, kunyit, ketumbar, gula pasti, sedikit terasi, dan garam. Bumbu-bumbu ini dihaluskan dan digoreng. Satu kilogram kantong susu sapi ini bisa menghasilkan hingga 100 tusuk sate.
4. Hanya ada selama bulan puasa
Harganya sate susu sapi ini Rp2.500 per tusuk. Sate ini bisa ditemui di sekitar Masjid Baiturrahmah yang ada di Kampung Jawa. Penggemarnya sudah banyak dan dari berbagai kalangan mat. Dapat dikatakan, sate usus ini adalah sate pemersatu atau perekat umat. Untuk kamu harus datang lebih awal ya untuk mencicipi sate ini agar tidak kehabisan.
5. Kampung Jawa termasuk pusat kuliner berbuka puasa
Selain sate usus, daerah Kampung Jawa juga menyajikan beragam kuliner ramadan di sore hari. Kamu bisa menemukannya di sepanjang Masjid Baiturrahmah.
Kuliner yang disajikan di antaranya sate usus sapi dan ayam, sate daging ayam, sapi, atau kambing, sate sumsum, sate babad, sayur urap, kue elo, dan lainnya. Harganya cukup bervariasi, dan terjangkau. Sore harinya, lokasi ini akan selalu ramai karena banyak pengunjung yang ingin mencoba kuliner di sini.
Sudah pernah berburu kuliner sate susu di Kampung Jawa? Kamu bisa meluangkan waktu untuk ngabuburit di Kampung Jawa, dan jangan lupa untuk mencoba sate susunya ya.
Mengenal Kuliner Sate Susu di Bali Paling Ditunggu Menjelang Berbuka Puasa
Sumber : https://bali.idntimes.com/