Mengenal Apa Itu ADHD  pada Anak, ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

Kondisi ini memang menyerang anak-anak, akan tetapi, gejala yang ditimbulkan bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa.

Mengenal Apa Itu ADHD  pada Anak

Penyebab utama ADHD, hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Selain terjadi pada anak-anak, ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya termasuk:

  • Riwayat kerusakan otak
  • Paparan kimia tertentu dari lingkungan selama kehamilan
  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah

Gejala ADHD

Gejala yang timbul pada kondisi ADHD dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejala ADHD yang sudah dapat dilihat sejak usia bayi adalah:

  • Sensitif terhadap suara dan cahaya
  • Sering menangis
  • Suka menjerit
  • Kesulitan tidur
  • Sulit mengonsumsi ASI
  • Tidak senang bila digendong
Baca Juga :  Download Aplikasi Fitness Erakulis Bikinan Pesepakbola Cristiano Ronaldo Terdapat Fitur Kesehatan Mental

Sementara itu, gejala yang terlihat pada anak yang lebih besar adalah:

  • Selalu bergerak atau aktif
  • Mudah merasa bosan
  • Tampak canggung
  • Sering mengalami kecelakaan, misalnya terjatuh atau terbentur
  • Lebih ribut dibandingkan anak-anak lainnya
  • Kurang konsentrasi
  • Mudah marah
  • Nafsu makan buruk
  • Koordinasi mata dan tangan tidak baik
  • Suka menyakiti diri sendiri
  • Mengalami gangguan tidur

Apa perbedaan ADHD dan autisme?

Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Perbedaannya adalah terletak pada beberapa hal yaitu perhatian, interaksi sosial, dan kebiasaan.

Perkembangan anak dan ADHD

Dilansir darivMayo Clinic bahwa sebagian besar anak yang sehat bersikap inatensi, hiperaktif, atau impulsif dalam satu waktu.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Biasanya anak-anak prasekolah memiliki rentang perhatian yang pendek dan tidak dapat bertahan dengan satu kegiatan dalam waktu yang lama. Bahkan pada remaja, rentang perhatian sering tergantung pada minat masing-masing.

Hal yang sama berlaku pada hiperaktivitas. Anak kecil biasanya energetik secara alami, mereka sering berada pada energi maksimal dalam waktu yang lama, meski sudah diperingatkan oleh orangtua.

Selain itu juga, beberapa anak secara alami memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi daripada yang lain. Anak-anak tidak boleh disebut mengidap ADHD hanya karena mereka berbeda dari teman atau saudara kandungnya.

Anak-anak yang punya masalah di sekolah, tapi bersikap baik-baik saja di rumah atau lingkungan temannya cenderung mengalami hal lain selain ADHD.

Hal yang sama berlaku pada anak hiperaktif atau inatensi di rumah, tapi tidak di lingkungan sekolah dan teman.

Baca Juga :  Minuman Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa

Berikut ini hal-hal yang penting dilakukan jika Anda memiliki anak yang menderita ADHD:

  • Memberikan makanan yang bernutrisi tinggi
  • Ajak anak untuk berkomunikasi dan bercerita
  • Rencanakan hari anak dengan aktivitas bermutu
  • Seimbangkan waktu istirahat dan aktivitas fisik anak.
  • Berikan anak instruksi yang jelas saat Anda memintanya melakukan sesuatu
  • Jauhkan benda tajam dan benda yang mudah pecah dari jangkauan anak

Untuk menemukan pilihan terbaik orang tua perlu konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan, guru, terapis, hingga anggota keluarga lainnya.

Sumber: klikdokter.com, alodokter.com,halodoc.comhellosehat.com