Kampung Miliader di Gresik Jawa Timur, Sekolah Full Beasiswa sampai Gaji Warga Rp7 Juta per Bulan. Pada tahun 2020, Desa Sekapuk, yang terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, secara resmi mendeklarasikan diri sebagai desa miliarder. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.

Desa Sekapuk merupakan desa tertinggal dengan IDM (Index Desa Membangun) 0,55% pada akhir tahun 2017. Desa Sekapuk memiliki segudang permasalahan dari masa ke masa diantaranya adalah kemiskinan, Lingkungan yang kumuh, Banjir, serta BUMDes yang stagnan dan tidak berkembang. Namun pada awal tahun 2018, Pemerintah Desa berkomitmen untuk melakukan upaya perbaikan yang diwujudkan melalui peningkatan kinerja BUMDes, Pembangunan dan perbaikan infrastruktur desa, serta pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Saat ini, Desa Sekapuk merupakan Desa Mandiri dengan IDM 0,88% (IDM JATIM 2020). Tidak berhenti disitu sekapuk berinovasi lagi dengan deklarasi desa miliarder pada bulan September 2020, karena net profit dan omset dari BUMDES sudah meraih omset sebesar Rp 11 miliar lebih dengan keuntungan sekitar Rp 4,5 miliar dari BUMDes. Dari nilai itu, BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar. Di mana nilainya lebih tinggi daripada Dana Desa yang berasal dari Pemerintah Pusat.

Kampung Miliader di Gresik Jawa Timur, Sekolah Full Beasiswa sampai Gaji Warga Rp7 Juta per Bulan

Berbeda dengan kondisinya sekarang, kini desa kecil ini dijuluki kampung miliarder karena sanggup memberikan beasiswa dan menaikkan gaji hingga Rp7 juta.

Saat kontraknya sudah habis, penambangan batu kapur di kecamatan Ujungpangkah ini berubah menjadi tempat sampah. Desa kecil bernama Sekapuk yang terletak di Gresik, Jawa Timur, menarik perhatian. Pasalnya, desa ini dulunya adalah kawasan yang sangat miskin.

Saat itu tahun 2017, persentase IDM (Index Desa Membangun) desa kecil ini hanya mencapai 0,55 persen. Ada banyak permasalahan di desa ini. Mulai dari kemiskinan, lingkungan yang kumuh, rawan banjir, hingga dana desa yang tidak berkembang.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024

Berikut 5 hal tentang Desa Sekapuk yang menarik untuk diketahui:

1. Ubah bekas tambang jadi tempat wisata

Warga Desa Sekapuk di bawah kepemimpinan Kepala Desa Abdl Halim berhasil mengubah kawasan bekas galian tambang batu kapur menjadi destinasi wisata yang diberi nama Setigi.

Nama tersebut berasal dari kata selo yang berarti batu, tirto yang berarti air dan giri yang berarti bukit.

Dengan latar belakang pemandangan bukit batu kapur yang instagramable, wisata Setigi menjadi primadona bagi warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.

Abdul Halim bercerita lokasi lahan Setigi dulunya ada tempat sampah yang ia bersihkan dan rapikan.

“Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga,” ujar dia.

Ia mengaku butuh proses yang panjang untuk mengubah wajah desa tempat kelahirannya. Bahkan menurutnya saat ia sudah menjabat sebagai kepala desa, masih ada warga yang belum bisa menerimanya.

“Masih ada sentimen itu wajar,” ujar pria yang kini belum genap berusia 40 tahun itu.

2. Dulu miskin, kini perekonomian warga membaik

Abdul Halim bercerita setelah berjalan 2 tahun, perekononimian warga desa mulai membaik. Kategori desa miskin pun mulai bergeser.

Dalam waktu 3 tahun, ia bisa membuka lapangan kerja untuk 899 kepala keluarga yang bergerak di bidang jasa dan UMKM produk makanan minuman.

Hal tersebut seiring dengan semakin tingginya jumlah pengunjung ke wisata Setigi.

“Alhamdulillah dari masyarakat yang pendapatan awalnya Rp 400.000 sebulan bisa menjadi kisaran Rp 6-7 juta perbulan,” ujar Abdul Halim.

Ia mengaku punya resep ‘gila’ yang merupakan akronim dari gagasan, ide, langsung dan aksi.

“Resepnya tidak sulit semua kegiatan harus gila (gagasan, ide, langsung, aksi). Jangan terlalu lama dibahas,” ucap dia.

3. Miliki lima unit usaha desa

Desa Sekapuk memiliki lima unit usaha yang menopang perekonomian masyarajat desa.

Lima unit usaha itu adalah Wisata Setigi, unit Perusahaan Air Masyararakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, dan pengelolaan tambang.

Menurut Khofifah, program yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Desa Sekapuk diharaplan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan pasca-pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot,” ujar dia.

4. PAD capai Rp 2.047 miliar

Pemandangan lain yang ada di Wisata Setigi, yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.(KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Sementara itu Ketua Bumdes Sekapuk, Asjudi mengatakan dari lima unit usaha di Desa Sekapuk, mereka mampu menyumbangkan Pendapatan Asli Desa sebesar Rp 2,047 miliar.

“Dari usaha-usaha tersebut, tahun lalu Bumdes berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 7 miliar, sehingga mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebanyak Rp 2,047 miliar,” kata Asjudi.

Tahun ini pihaknya menargetkan laba Bumdes meningkat menjadi Rp 9,9 miliar dan menyumbang PAD desa sebesar Rp 3,412 miliar.

Kampung Miliader di Gresik Jawa Timur, Sekolah Full Beasiswa sampai Gaji Warga Rp7 Juta per Bulan

5. Punya lima mobil mewah yang dibeli tunai

Menurut Abdul Halim, saat ini Desa Sekapuk telah memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai.

Lima kendaraan tersebut adalah Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.

Menurut Abdul Halim, mobil mewah tersebut adalah bagian dari apresiasi pemerintah desa kepada warganya.

“Ini sebagai bukti bahwa warga Desa Sekapuk mampu bangkit dan sukses seperti sekarang,” kata Abdul Halim.

Baca Juga :  Hukum Sholat Tahajud Usai Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan 2024, Menurut Ustadz Khalid Basalamah

6. Beri beasiswa kepada anak sekolah dan mahasiswa

Ketua Bumdes Sekapuk, Asjudi mengatakan dari lima unit usaha yang mereka kelola, pihak desa memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi atau dari keluarga tak mampu.

Mereka yang mendapatkan beasiswa berasal dari jenjang SD, SMP hingga SMA termasuk mahasiswa.

Tahu ini pihak Bumdes menargetkan laba bertambah dari Rp 7 miliat menjadi Rp 9,9 miliar. Termasuk juga target PAD dari Rp 2,47 miliar menjadi Rp 3,412 miliar.

Desa ini juga mampu memberikan beasiswa kuliah untuk anak tahfidz, dan menyelenggarakan program bedah rumah sesuai klasifikasi.

Dalam tiga tahun saja, desa kecil yang telah menjadi desa wisata ini mampu membuka 899 lapangan kerja. Penghasilan warganya juga mengalami kenaikan, bermula dari Rp400 ribu menjadi Rp7 juta rupiah per bulan.

7. Akan terus kembangkan desa

Abdul Halim, Kepala Desa Sekapuk mengatakan ia akan terus mengembangkan usaha di kampung kelahirannya karena dari blue print yang ada, pembangunan yang sudah dijalankan masih 60 persen.

Beberapa rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi antara lain, pembangunan hotel apung berbentuk kapal cargo di pesisir pantai Desa Sekapuk.

Serta pembangunan komplek wisata agropolitan hingga pembangunan gedung serbaguna memanfaatkan yang memanfaatkan aset tanah bengkok desa seluas 3 hektare.

“Karena itu kami sedang mencari pinjaman Rp 100 milliar dari perbankan. Kami yakin pasti bisa bayar. Siteplannya sudah ada,” terang dia.

Kampung Miliader di Gresik Jawa Timur, Sekolah Full Beasiswa sampai Gaji Warga Rp7 Juta per Bulan

Sumber : https://regional.kompas.com/