Hujan es di Kota Bandung Hari ini, Hujan es mengguyur Kota Bandung jelang sore ini. Informasi soal hujan es ini diperbincangkan warga dan netizen, Selasa (7/3/2022).

Informasi dihimpun, hujan es sebesar kelereng ini berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB. Beberapa kawasan yang dilanda hujan es antara lain Cicadas dan Antapani.

Hujan es di Kota Bandung Hari ini

Dilansir dari laman Teknik Lingkungan Adhi Tama Institute of Technologi (ITATS), beberapa faktor yang menyebabkan hujan es, di antaranya ialah adanya energi potensial di udara, serta kelembaban udara yang cukup tinggi dan udara lembab tersebut berada di bawah udara kering.

Dalam kasus di Indonesia, meski beriklim tropis, nyatanya Indonesia memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Selain itu, hujan es terjadi akibat munculnya tumpukan awan cumulonimbus yang mana merupakan bagian dari siklus hidrologi-energi panas yang dipancarkan matahari membuat air laut mengalami penguapan, lalu naik ke atmosfer dan membentuk awan.

Melansir laman BMKG, hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan ‘hail’. Hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es.

Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Kejadian hujan lebat atau es disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Adapun fenomena hujan es ini biasanya memiliki tanda-tanda yang bisa dirasakan. Seperti suhu udara hingga kemunculan awan Cumulus.

Beberapa pekan yang lalu, sejumlah wilayah mengalami hujan es seperti di Surabaya, Semarang, Nganjuk, hingga Lampung. Diperkirakan fenomena hujan es di sejumlah daerah ini masih akan bisa berlangsung hingga Maret-April mendatang.

Baca Juga :  KODE REDEEM Free Fire 18 Februari 2024 Terbaru

Melansir dari bmkg, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan fenomena hujan es merupakan kejadian cuaca ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Peristiwa hujan es tersebut disertai juga dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Melansir dari kompas Selasa (22/2/2022). “Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit,” ujar Guswanto ,

Di sisi lain, Prakirawan Cuaca BMKG Ida Pramuwardhani mengatakan bahwa hujan es atau hail berasal dari butiran es yang terbentuk di dalam awan Cumulonimbus (Cb).

Kondisi ini terbentuk akibat kondisi atmosfer yang sangat labil yang menyebabkan pengangkatan massa udara sangat kuat hingga terbentuk awan cumulunimbus yang sangat besar.

Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut.

Dari kondisi tersebut, dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar. “Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb atau yang dikenal dengan istilah downdraft,” ujar Guswanto.

Adapun kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara. Bahkan, ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.

Guswanto mengungkapkan, fenomena hujan es ini masih bisa terjadi hingga Maret-April 2022. Fenomena hujan es diprediksi bakal terjadi hingga 2 bulan mendatang mengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga April 2022.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WoW Level 691 Terbaru

Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut.

“Masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang,” imbuh Guswanto.

Sementara itu, Ida mengatakan, pada tanggal 21 Februari 2022, terpantau kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil akibat pengaruh aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuator (seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial) di beberapa wilayah di Indonesia.

Dua hal ini lah yang menyebakan peningkatan potensi pembentukan awan-awan konvektif di sebagian besar wilayah indonesia.

Selain itu teramati adanya pusaran angin (sirkulasi siklonik) di sekitar wilayah NTT yang membentuk pumpunan angin di sekitar Jawa bagian timur, Laut Jawa bagian Timur hingga Laut Flores.

Hal tersebut mengakibatkan awan-awan hujan relatif mudah terbentuk dan berkembang di sepanjang daerah tersebut khususnya di Jawa Timur.

“Dari pantauan citra satelit juga menunjukkan adanya awan-awan cumulunimbus di sekitar Jawa Timur antara pukul 16.00 s.d 18.00 WIB,” ujar Ida.

Melansir laman resmi BMKG, kejadian hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau musim pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Indikasi terjadinya hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat dapat dilihat melalui tanda-tanda berikut ini:

  • Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
  • Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
  • Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis – lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
  • Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
  • Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
  • Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.
Baca Juga :  Kode Redeem Game My Hotpot Story 18 Februari 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

BMKG menjelaskan terkait fenomena hujan es yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. BMKG mengimbau potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang.

Hujan es di Kota Bandung Hari ini

Referensi:

  • https://www.bmkg.go.id
  • https://www.kompas.com
  • https://www.detik.com/jabar
  • https://jabar.suara.com
  • https://www.ayobandung.com

Live Streaming