Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Naik, Simak Selengkapnya!. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno menanggapi keresahan umat Buddha untuk beribadah terkait kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur.

Sandiaga mengatakan pihaknya akan mengakomodir dan mencari jalan keluar yang tepat agar ibadah umat Buddha tidak terganggu.

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Naik, Simak Selengkapnya!

“Nah, untuk umat Buddha sodara kita, kekhawatiran sama, kita akan formulasikan, kita tidak ingin diskriminasi umat agama Buddha ingin akses ke Candi Borobudur,” ujar Sandiaga saat berbincang dengan awak media.

Sandiaga menambahkan, berkaca pada Hari Raya Waisak pada 16 Mei 2022, ia menyebut bahwa proses ibadah atau perayaan Waisak tidak dilakukan di dalam bangunan Candi Borobudur, melainkan hanya di kawasan kompleks candi.

“Umat Buddha di Waisak kemaren mereka lakukan peribadatan di pelataran, dan itu bukan dalam bangunan candi tapi menghadap candi, dengan backdrop indah. Kita lepas lampion, itu pengalaman yang berkesan buat saya,” cerita Sandiaga.

Sementara itu, menurut Sandiaga, kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur sudah dihitung dengan matang, sesuai dengan daya dukung candi yang sudah berdiri sejak abad ke-8 dan ke-9 itu.

“Angka 1.200 ini, sudah dihitung berkali-kali, berulang-ulang bahwa jumlah 365 hari (satu tahun) ini, atau total maksimal hanya 1.200 kunjungan per hari, sudah merupakan daya dukung dari bangunan Candi Borobudur,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan harga tiket masuk Candi Borobudur untuk turis lokal sebesar Rp750 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara sebesar 100 dollar AS atau setara Rp1,4 juta.

Ditambah Luhut juga mengatakan, maksimal pengunjung Candi Borobudur yang boleh masuk ke bangunanya hanya 1.200 orang per hari.

DPR Minta Harga Tiket Naik Borobudur Dievaluasi

Kenaikan harga tiket Borobudur menuai protes banyak pihak. Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta keputusan tersebut untuk dievaluasi.

“Saya pada posisi tidak setuju. Saya tidak setuju dan kalau sudah diputuskan saya kira perlu dilakukan evaluasi,” kata Huda saat dihubungi, Minggu (5/6/2022).

Huda menyinggung alasan Luhut yang menetapkan kenaikan tiket untuk menjaga kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Menurutnya, kebijakan menaikkan harga tiket bisa menjadi opsi terakhir.

“Catatannya, yang pertama, pada konteks semangat dan spiritnya oke, tapi pada konteks praktiknya saya pikir masih ada cara lain kalau konteksnya proteksi, dalam rangka memproteksi itu. Misalnya, jumlah wisatawannya yang dibatasi, dilimit pada konteks pengaturan jamnya, jumlahnya, dan seterusnya. Bukan menaikkan (tarif) tiketnya,” ucap anggota Fraksi PKB itu.

Penjelasan Ganjar Soal Tiket Borobudur 750 Ribu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan perihal tiket Borobudur 750 ribu. Ia menyebutkan hal ini berkaitan dengan aturan untuk tidak menaiki Candi Borobudur.

“Orang yang ke Borobudur sampai hari ini tidak boleh naik ke candi, orang masih berdatangan untuk naik ke candi. Kemarin disampaikan agar ada pengelolaan dengan pengendalian melalui tarif. Yang ke sana betul-betul diatur. Tidak semua yang datang (bisa) naik,” kata Ganjar.

Ganjar menambahkan tiket 750 ribu itu hanya berlaku untuk wisatawan yang ingin naik candi, sedangkan tiket masuk pelataran Borobudur adalah 50 ribu. Ganjar meyakini jika kebijakan tersebut tidak akan merugikan pedagang sekitar Candi Borobudur.

“Perbedaannya antara tiket masuk kawasan dan tiket naik, itu dua hal yang berbeda. Kan hari ini juga tidak naik dan pedagang juga oke, jadi pedagang nggak perlu takut soal itu. Toh, hari ini semua nggak boleh naik kan juga ramai,” tegasnya.

Harga Tiket Naik, Pedagang di Kawasan Borobudur Resah

Wacana kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu membuat sebagian pedagang di kompleks Candi Borobudur resah. Mereka khawatir Candi Borobudur bakal sepi pengunjung.

“Itu infonya kemarin (soal kenaikan harga tiket), kan ada kunjungan Pak Luhut itu, saya dengar infonya seperti itu,” kata Asmiati (42), salah seorang pedagang di kompleks Candi Borobudur, yang dikutip dari detikJateng, Senin (6/6/2022).

“Kalau tiket sampai segitu (naik menjadi Rp 750 ribu) kayaknya memberatkan, karena yang ke sini nggak hanya orang berduit,” imbuh Asmiati.

Candi Borobudur yang sempat tutup karena Corona sempat menurunkan ekonomi para pedagang. Ia khawatir dengan adanya kebijakan tiket Borobudur 750 ribu dapat mengurangi pengunjung tempat wisata tersebut.

“Khawatir tidak ada pengunjung (karena tiket mahal). Kan dua tahun kemarin ada corona kita tutup. Terus ini ibaratnya baru mau berjalan lagi, normal seperti biasa, kok tiba-tiba ada info seperti itu, kan meresahkan,” ujar Asmiati.

“Infonya kita tahu baru di medsos saja. Kalau pedagang lain belum banyak yang tahu. Kalau pihak PT (PT Taman Wisata Candi Borobudur) belum ada komentar lebih lanjut,” imbuhnya.

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Naik, Simak Selengkapnya!

Sumber :

https://www.suara.com/

https://detik.com/