GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Rencana tersebut merupakan aksi korporasi lanjutan setelah penawaran umum perdana (IPO) bulan April lalu.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi Indonesia, yang dibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia.

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Adapun untuk harga pelaksanaan saham baru di aksi korporasi ini dipatok paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari Bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (20/5/2022) menyampaikan rencananya untuk melaksanakan aksi berupa Penembahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau yang dikenal dengan private placement.

Dalam dokumen resminya, perseroan bermaksud untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya 118.436.392.950 saham Seri A atau sebesar maksimum 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Nantinya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan perseroan terutama untuk modal kerja PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.

Baca Juga :  Cek Bansos BPNT Februari-Maret 2024 Rp 400.000 Melalui Kartu KKS BNI

Dampak dari adanya aksi korporasi ini akan membuat persentase kepemilikan saham dari pemegang saham saat ini mengalami penurunan (dilusi) sebesar 9,09%. Namun pelaksanaan PP tak akan mengakibatkan rasio hak suara saham Seri B terhadap saham Seri A.

Pelaksanaan PP akan tergantung dan tunduk pada serta akan dilakukan jika telah diperolehnya persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Adapun GOTO berniat menggelar RUPST pada 28 Juni 2022.

Adanya aksi PP selain memberikan dampak dilusi pada pemegang saham lama juga akan berakibat pada naiknya kas dan ekuitas perseroan. Dalam keterbukaan informasi sebelumnya merespons masuknya GOTO ke dalam pemantauan BEI (UMA), perseroan berencana untuk merilis Laporan Keuangan yang telah diaudit untuk Tahun Buku 2021, Laporan Keuangan Kuartal 1 tahun 2022, dan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2021 di akhir Mei 2022.

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Sebenarnya sejak awal GOTO memang telah memberikan sinyal initial public offering (IPO) bukan aksi korporasi yang pertama dan terakhir. Bedanya, rangkaian aksi korporasi yang diungkapkan saat awal IPO bukanlah PP melainkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Yang menarik, rights issue tersebut merupakan pintu bagi GOTO untuk mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri. Dengan kata lain, GOTO berencana melakukan dual listing melalui rangkaian IPO yang dilanjutkan dengan penambahan modal baik rights issue ataupun private placement.

Baca Juga :  Info Bansos 2024 Dipastikan Cair Selama Bulan Ramadhan 2024, Alhamdulillah KPM Makin Dapat Berkah

Penawaran internasional seperti itu diharapkan akan membantu GOTO untuk mengakses basis investor yang lebih luas. GOTO berencana untuk melakukan penawaran internasional pada akhir tahun 2023, namun realisasi periode penawaran internasional tersebut akan bergantung pada kondisi pasar, kesiapan, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuksesan Penawaran Internasional ini.

Mengacu pada prospektus perusahaan, GOTO berencana untuk tercatat di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE).

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Sebagai informasi, GOTO melaksanakan IPO dan resmi melantai di bursa saham domestik pada 11 April 2022 dengan melepas 40.615.056.000 saham seri A di harga Rp 338/unit.

GOTO berhasil mendapatkan pendanaan senilai Rp 13,73 triliun lewat IPO. Nilai kapitalisasi pasar GOTO di harga IPO setara dengan Rp 400,32 triliun dan menjadi perusahaan yang melantai perdana dengan market cap terbesar di Tanah Air saat itu.

Namun harga saham GOTO cenderung turun terus. Bahkan mekanisme stabilisasi harga yang disiapkan juga tak mampu menahan harga saham GOTO tetap berada di atas atau setidaknya di harga IPO.

Baca Juga :  Info Bansos 2024 Dipastikan Cair Selama Bulan Ramadhan 2024, Alhamdulillah KPM Makin Dapat Berkah

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Di awal pekan bulan Mei, harga saham GOTO terus mengalami penurunan yang tajam. Bahkan harganya sampai menyentuh level terendah Rp 194/unit setelah terkena auto reject bawah (ARB) berjilid-jilid dalam sepekan.

Namun setelah itu harga saham GOTO rebound tajam. Harga saham emiten rintisan (startup) teknologi dengan status decacorn (valuasi US$ 10 miliar) ditutup di level Rp 304/unit pada Jumat (20/5/2022).

Nilai kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 360,05 triliun, setara dengan Rp 40,3 triliun lebih rendah dari saat IPO atau turun 10% dari harga penawaran umum perdananya.

GOTO Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Sumber : www.cnbcindonesia.com/market/20220522210720-17-340904/goto-baru-ipo-lanjut-tambah-modal-persiapan-dual-listing