Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak, Setiap orangtua memiliki pola asuh dan karakteristik yang berbeda dan memiliki dampak berbeda pula pada anak-anak.

Pola asuh permisif, juga dikenal sebagai gaya pengasuhan memanjakan, adalah gaya pengasuhan yang dicirikan oleh responsivitas tinggi dan tuntutan rendah. Orang tua yang permisif yaitu memanjakan anak dan selalu mengikuti kemauan anak  dan mereka tidak menetapkan batasan atau sangat tidak konsisten dalam menegakkan batasan.

Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak

Ciri-ciri gaya pengasuhan pola asuh permisif adalah memiliki beberapa aturan atau standar perilaku, aturan bisa tidak konsisten, jangan berharap terlalu banyak dari anak, dan terus mengasuh dan mencintai anak-anak.

Pola asuh permisif memiliki sangat sedikit aturan dan harapan terhadap anak. Sering kali orang tua mencintai dan mengekspresikan kepedulian terhadap anak-anak mereka, tanpa melihat anak-anak tersebut sudah cukup mampu untuk melaksanakan tugas tertentu.

berikut ini adalah ciri-ciri yang bisa Anda ketahui dari pola asuh yang satu ini:

  • Fokus pada Keinginan Anak
    Pola asuh ini lahir karena rasa kasih sayang yang berlebih dari orang tua kepada anak. Orang tua nantinya akan selalu mengabulkan keinginan anak, demi melihat anaknya senang. Meski orang tua berada dalam keterbatasan, biasanya mereka akan berusaha keras mewujudkan keinginan anaknya.
  • Anak adalah Raja
    Pada pola asuh jenis ini, orang tua akan menganggap anak sebagai raja yang selalu harus dilayani padahal ia mampu melakukannya sendiri. Hal ini dilakukan karena orang tua tidak tega melihat anaknya bersusah payah. Biasanya, saat anak merasakan emosi sedih, kecewa atau marah, orang tua langsung mengabulkan keinginan anaknya, demi melihat tangisannya berhenti. Bagi pelaku pola asuh permisif, anak harus selalu bahagia, tak boleh sedih sedikit pun.
  • Komunikasi Tidak Efektif
    Orang tua mendengarkan pendapat anak, namun tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan pendapatnya ke anak. Apalagi, pola asuh ini membuat anak jarang berdiskusi dengan orang tua. Sehingga, yang berjalan adalah komunikasi searah, dari anak ke orang tua saja.
  • Tidak Adanya Peraturan
    Anak diberi kebebasan untuk bertindak sesuka hati. Karena orang tua tidak memberikan batasan dan aturan kepada anak. Tak heran, sekali orang tua mencoba memberikan sedikit batasan ke anak, mereka bisa luluh melihat anaknya yang sedih atau bahkan mengamuk karena dibatasi. Karena tidak tahu bagaimana cara menolak keinginan anak dengan tepat, akhirnya seluruh keinginan anak akan dipenuhi oleh orang tua. Dari sini Anda

Dampak Pola Asuh Permisif bagi Anak
Walaupun tujuan orang tua baik dan ingin memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anak, penerapan pola asuh permisif nyatanya berisiko memberikan dampak yang kurang baik bagi tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.

Berikut ini adalah beberapa dampak yang kurang baik dari pola asuh permisif bagi anak:

  • Prestasi akademik rendah
    Ada riset yang menyebutkan bahwa pola asuh permisif berisiko membuat prestasi akademik anak rendah. Pasalnya, orang tua yang permisif jarang menerapkan target dan umumnya tidak memiliki ekspektasi apa pun terhadap anaknya. Dan dapat membuat anak kurang memiliki motivasi dan daya juang untuk mencapai nilai yang baik atau mungkin berbagai cita-cita dalam hidupnya.
  • Sulit mengambil keputusan
    Orang tua yang mengasuh anak-anaknya secara permisif umumnya akan kurang ikut campur atau jarang memberi masukan dalam banyak hal yang perlu diputuskan oleh anak. Mereka cenderung akan membiarkan anak mengambil keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri. Padahal, anak-anak tetap membutuhkan peran orang tua ketika sedang menghadapi masalah atau harus membuat keputusan. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat mengakibatkan anak memiliki keterampilan sosial yang buruk.
  • Sulit mengelola stres
    Anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif juga umumnya akan kesulitan mengelola stres. Ini karena mereka tidak terbiasa untuk mengendalikan emosinya dengan baik, terutama saat dihadapkan pada situasi di mana mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Penelitian menyatakan, anak yang tidak terbiasa mengelola stresnya dengan baik lebih berisiko berkembang menjadi pribadi yang kurang berempati, sulit bergaul, dan memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang kurang sehat ketika dewasa, seperti sering minum minuman beralkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Sulit mengatur waktu atau kebiasaan
    Karena tidak terbiasa dengan adanya aturan dan kedisiplinan, anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif juga biasanya memiliki kesulitan untuk mengatur waktu dan kebiasaannya sendiri. Hal ini bisa membuat mereka menghabiskan waktu terlalu banyak untuk bermain dan sedikit waktu untuk belajar. Masalah ini bisa membuat prestasi akademik anak bermasalah dan mereka pun bisa sulit untuk terdidik dengan baik di sekolah.

Efek dari gaya pengasuhan ini adalah bahwa anak-anak akan kekurangan disiplin diri, memiliki keterampilan sosial yang buruk, akan sangat menuntut dan merasa tidak aman.

Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak

Referensi:

  • https://www-parentingforbrain-com
  • https://www.klikdokter.com
  • https://www.alodokter.com