Dampak Buruk Membiarkan Bayi Terlalu Lama Menangis, suara tangisan bayi adalah hal yang wajar, karena memang bayi menggunakan tangisan untuk berkomunikasi dan akan terus menangis hingga orangtuanya merespons kebutuhan mereka.

Namun, ada juga sebagian orangtua yang terkadang membiarkannya dulu baru menolong atau menggendong bayi dengan alas an tertentu, Padahal jika sering membiarkan terus menerus  bayi yang menangis dengan waktu yang sangat lama bisa jadi masalah dalam perkembangannya.

Dampak Buruk Membiarkan Bayi Terlalu Lama Menangis

Berikut ini dampak Buruknya Membiarkan Bayi Terlalu Lama Menangis

  • Membuat bayi tersedak dan sulit bernapas
    Bayi menangis bukanlah sesuatu yang buruk. Bayi yang sering menangis dalam jangka waktu yang lama juga bisa mengalami risiko tersedak. Jika tidak ditolong, maka menyebabkan bayi kesulitan bernapas. Kondisiini akan membuatnya tidak mampu menangis lagi dan mengeluarkan suara batuk namun lemah. Hal itu terjadi karena pada usia ini refleks menelan bayi belum sempurna. Rongga pernapasannya juga belum mampu membesar secara optimal, sehingga ia belum bisa mengatur jalannya udara dengan baik.
  • Bayi bisa tumbuh menjadi anak yang pemarah di kemudian hari
    Menangis bagi bayi adalah suatu hal yang normal. Bayi yang menangis berlebihan bisa menjadi tanda masalah pada anak di kemudian hari. Bayi memiliki gangguan kesehatan jiwa anak yang berhubungan dengan perilaku menentang dan agresif di kemudian hari. Saat semua adrenalin masuk ke bagian otaknya, bayi akan tumbuh menjadi anak yang pemarah.
  • Bayi bisa mendapat tekanan yang sangat besar dan mengalami stress
    Menangis adalah satu-satunya cara bayi memberi sinyal ketika merasa tidak nyaman. Jika bayi dibiarkan menangis dengan keras secara terus menerus, maka jaringan saraf otaknya mendapat tekanan yang sangat besar dan membuatnya mengalami stres. Hal ini disebabkan karena ketika menangis, tubuhnya mendapatkan hormon kortisol yang sangat tinggi dan berdampak buruk bagi perkembangan otaknya.
  • Saat dewasa anak jadi kurang sensitif
    Jika bayi sering menangis berlebihan, maka bisa menyebabkan otaknya dipenuhi oleh hormon kortisol. Apabila tingkat kortisolnya sangat tinggi, kemungkinan besar bisa membuat bagian koneksi yang menghubungkan berbagai saraf dalam otak bayi tidak terjalin dengan baik. inilah yang menyebabkan bayi menjadi kurang sensitif dan memiliki gangguan kecerdasan saat sudah dewasa.
  • Bayi memiliki pertumbuhan kurang baik
    Pada beberapa tahun pertama, idealnya bayi tumbuh secara cepat. Namun ada juga bayi yang tidak bisa mencapai standar pertumbuhan. Kondisi ini disebut bayi gagal tumbuh. Salah satu penyebabnya ialah bayi yang merasa sering tegang karena menangis terlalu keras dan tidak direspons dengan baik.

Dalam Science Daily, Profesor Thorpe mengatakan, dalam tiga bulan pertama kehidupan bayi, memiliki orangtua yang responsif sangat penting bagi perkembangan emosi dan neurologis anak.

Profesor Thorpe juga mengatakan bahwa, “Kita perlu memastikan perawat, pendidik, dan profesional kesehatan memberikan pedoman yang konsisten dan tepat kepada orangtua untuk merawat bayi mereka. Penting juga bagi orangtua untuk mempercayai insting mereka ketika harus merawat bayinya,” .

Penyebab bayi menangis ada  berbagai macam, mulai dari bayi merasa lapar, badannya ada yang sakit atau karena faktor kesepian.

Sebaiknya walaupun memang harus responsif ketika bayi menangis jangan langsung digendong, bisa saja bayi hanya merasa kesepian dan hanya butuh ditepuk-tepuk saja.

Bukan berarti balita tidak boleh menangis sama sekali. Menangis merupakan hal wajar pada saat masa bayi hingga balita. Menangis tidaklah buruk untuk balita, tetapi ketika dia menangis namun tidak mendapatkan respon itulah yang membuat menangis merusak otak.

Referensi:popmama.com, haibunda.com