Cek Dulu! Inilah Perbedaan AHA, BHA, dan PHA. Produk perawatan kulit yang berfungsi untuk eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati biasanya mengandung AHA, BHA atau PHA. Inilah perbedaan AHA, BHA, dan PHA yang patut Anda ketahui.

Cek Dulu! Inilah Perbedaan AHA, BHA, dan PHA

Dalam dunia skincare, asam terbagi menjadi AHA, BHA, dan satu lagi yang jarang disebutkan yaitu PHA. Berikut perbedaan ketiganya.

1. Alpha-hydroxy acid (AHA)

Alpha-hydroxy acid (AHA) atau asam alfa hidroksi merupakan jenis asam larut air yang didapat dari pengolahan tanaman dan hewan. Kandungan AHA pada perawatan kulit dapat ditemukan dalam bentuk:

  • citric acid (berasal dari jeruk),
  • glycolic acid (berasal dari tebu),
  • hydroxycaproic acid (berasal dari royal jelly),
  • hydroxycaprylic acid (berasal dari hewan),
  • lactic acid (berasal dari karbohidrat),
  • malic acid (berasal dari buah-buahan), dan
  • tartaric acid (berasal dari anggur).

AHA adalah jenis asam hidroksi yang larut dalam air dan ditemukan secara alami di buah manis, produk susu, dan sumber nabati yang difermentasi. AHA adalah agen exfoliator kulit yang efektif untuk menghilangkan sel-sel kulit mati penyebab kulit kusam, mencerahkan kulit, dan juga memiliki sifat antipenuaan.

AHA memiliki banyak fungsi untuk kecantikan dan kesehatan kulit, dari mengobati jerawat, menghilangkan bekas jerawat, mengangkat sel kulit mati, hingga mencerahkan rona kulit yang tidak merata. Dari ketujuh jenis AHA yang umum digunakan, glycolic acid dan lactic acid adalah yang paling populer karena jarang membuat iritasi. Ini sebabnya banyak sekali produk skin care di pasaran mengandung kedua bahan tersebut.

2. Beta-hydroxy acid (BHA)

Beta-hydroxy acid (BHA) atau asam beta hidroksi adalah asam larut lemak yang biasanya didapat dari kulit pohon willow, kayu manis, atau daun wintergreen. Kandungan BHA dapat meresap lebih dalam ke pori-pori kulit, sehingga pengelupasan sel-sel kulit mati lebih efektif. Produk dengan BHA lebih cocok untuk mereka yang memiliki jerawat, komedo, atau milia. Kandungan BHA juga dapat membersihkan sebum, minyak berlebih, mengatasi peradangan kulit, dan membersihkan kulit.

Perbedaan AHA dan BHA adalah BHA mengandung pelembap. Oleh karena itu, produk perawatan wajah yang mengandung BHA lebih direkomendasikan untuk mengatasi masalah kulit berminyak karena bersifat mengeringkan. Jika Anda ingin mengobati jerawat, carilah produk perawatan kulit yang mengandung konsentrasi BHA sekitar 0,5-5 persen. Pastikan untuk tidak melebihi rentang tersebut karena semakin tinggi konsentrasi BHA, semakin besar risiko kulit mengalami iritasi.

3. Poly Hydroxy Acids (PHA)

Poly Hydroxy Acids adalah keluarga terakhir dari jenis hydroxy acids dengan struktur molekul yang lebih besar dari Alpha Hydroxy Acid. PHA memiliki bentuk asam (acid) paling lembut dan fokus membersihkan sel kulit mati di permukaan kulit. Kandungan PHA dapat membersihkan kulit tanpa iritasi sehingga sangat cocok untuk kulit kering atau jenis kulit sensitif.

PHA membantu proses eksfoliasi lapisan kulit terluar tanpa membuat kulit menjadi kering. Berkat sifat ini, PHA cocok bagi kulit yang sensitif terhadap AHA dan BHA. PHA juga dapat menyediakan asupan antioksidan untuk meningkatkan kolagen pada kulit wajah sehingga mengurangi proses penuaan.

Beberapa jenis PHA yang dapat Anda temukan adalah gluconolactone, galactose, dan lactobionic acids. Di antara ketiganya, gluconolactone adalah jenis PHA yang paling umum ditemukan dalam produk perawatan kulit.

 

Nah, itulah perbedaan AHA, BHA dan PHA. AHA cenderung cocok digunakan oleh pemilik kulit normal, kering, dan kombinasi. BHA cocok untuk pemilik kulit berminyak, berjerawat, dan komedo. Sedangkan PHA, sebaiknya digunakan untuk pemilik kulit sensitif dan kulit sangat kering. Semoga ulasan ini membantu, ya!

*sumber:

https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/aha-bha-pha/

https://doktersehat.com/informasi/kulit-kecantikan/aha-bha-pha/