Berikut Penyakit yang Ditularkan Melalui Jarum Suntik Jarum suntik biasa digunakan tenaga medis untuk memasukkan obat atau zat cair ke dalam tubuh. Artikel ini akan mengulas jenis penyakit yang ditularkan melalui jarum suntik beserta risiko penyebarannya.
Pemakaian jarum suntik hanya satu kali untuk satu orang dan tidak bisa digunakan menyuntik beberapa orang dengan jarum yang sama.

Pasalnya, orang yang disuntik berikutnya bisa saja tertular penyakit bawaan dari orang pertama yang menggunakan jarum tersebut.

Para tenaga medis adalah orang-orang yang rentan terkena sampah medis jarum suntik bekas.

Menurut CDC, sebagaimana dilansir dari WebMD, ratusan ribu petugas medis tertusuk sampah medis jarum suntik bekas secara tidak sengaja setiap tahunnya.

Peluang tertular penyakit sangat besar, terlebih kita tidak tahu riwayat medis orang pertama yang menggunakan jarum suntik tersebut.

Penularan penyakit melalui jarum suntik bekas cukup meresahkan. Berikut beberapa penyakit yang ditularkan melalui jarum suntik.

1. HIV
Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan jenis virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dan membunuh sel darah putih yang fungsinya melawan infeksi.

HIV juga merupakan sebab dari sindrom defisiensi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) walau tidak selalu atau menjamin orang terkena HIV akan mengidap AIDS.

HIV ditularkan dalam berbagai cara mulai dari darah, air mani, cairan vagina, dan jarum suntik.

Seseorang bisa berpotensi tertular HIV jika berbagai jarum suntik bekas dengan penderita HIV. Tanda-tanda seseorang terkena HIV, yaitu:

Baca Juga :  Info Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2024 di 38 Provinsi

1. demam
2. sakit kepala
3. ruam
4. nyeri otot
5. sakit tenggorokan
6. kelelahan
7. pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala-gejala di atas datang dan pergi dalam kurun waktu dua hingga empat minggu. Pada tahap ini, gejala tersebut disebut infeksi HIV akut. Jika tidak diobati, virus HIV akan berkembang dan berubah menjadi AIDS.

Obat-obatan khusus dapat membantu Anda tetap sehat dan mencegah penyebaran HIV bahkan menunda berkembangnya virus tersebut menjadi AIDS. Dengan pengobatan tepat, HIV dapat hidup sehat dan normal.

Selain cara penularan HIV yang disebut di atas, HIV tidak dapat menular dengan berbagi piring toilet, ruang kerja, batuk, atau bersin.

2. Hepatitis C
Hepatitis C merupakan jenis penyakit yang ditularkan melalui jarum suntik.

Hepatitis C adalah penyakit hati serius yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan hati, sirosis, gagal hati, dan kanker hati.

Hepatitis C bersifat akut dan kronis. Meski begitu, kebanyakan orang yang terkena virus Hepatitis C tidak sadar dirinya terpapar.

Sebab penyakit Hepatitis C tidak menunjukkan gejala dan hidup tanpa merasakan sakit. Penderita baru sadar terpapar saat terjadi kerusakan hati.

Walau tidak menunjukkan gejala, namun pada 2 minggu hingga 6 bulan setelah virus masuk dalam darah, ada indikasi yang dapat dikenali yaitu:

1. kehilangan nafsu makan
2. mual dan muntah
3. kulit dan mata menguning
4. air urine berwarna gelap
5. tinja bertekstur seperti tanah liat
6. demam
7. kelelahan
8. persendian sakit.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Virus Hepatitis C menyebar melalui pertukaran jarum suntik bekas pakai penderita Hepatitis C, hubungan seksual, atau berbagi barang-barang perawatan pribadi.

Hepatitis C tidak menyebar melalui batuk, bersin, kontak fisik, berbagi makanan, atau minum dari gelas yang sama.

3. Hepatitis B
Penyakit yang ditularkan melalui jarum suntik berikutnya adalah hepatitis B. Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus HBV.
Dalam jangka panjang, tanpa perawatan yang tepat, hepatitis B bisa menjadi masalah serius, fatal, dan kronis, sebab hepatitis B dapat menjalar hingga sirosis atau kanker hati.

Selain melalui jarum suntik, hepatitis B menular dan menyebar melalui:darah
1. air mani
2. cairan vagina atau sperma
3. hubungan seksual tanpa pengaman
4. penggunaan pisau cukur atau sikat gigi
5. penularan ibu pada bayi saat proses persalinan.

Laman WebMD menyebut, imun tubuh orang dewasa dapat melawan penyakit ini namun tidak pada bayi.

Penyakit itu akan tetap ada hingga dewasa. Walau begitu, HBV tidak menyebar dari berciuman, berpegangan tangan, batuk, atau berbagi makanan dan minuman.

Gejala hepatitis B dimulai setelah enam minggu atau enam bulan terpapar virus. Gejala hepatitis B yaitu:

1. demam
2. kelelahan
3. hilang nafsu makan
4. mual dan muntah
5. nyeri sendi
6. urine berwarna gelap
7. mata dan kulit menguning.

4. Sifilis
Penyakit sifilis dikenal sebagai salah satu penyakit menular seksual akibat bakteri treponema pallidum. Bakteri itu menular melalui vagina, penis, anus, bibir, dan mulut.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Namun tak hanya itu, sifilis juga dapat menular melalui penggunaan jarum bekas pakai.

Gejala seseorang terkena sifilis terbagi dalam tiga tahap:

Tahap awal (primer):
Menimbulkan luka dangkal pada daerah penis, vagina, atau mulut. Luka tersebut tidak disertai rasa nyeri.

Meski gejala telah hilang, namun bakteri tetap tinggal di dalam tubuh penderita dan secara bertahap menimbulkan kerusakan.

Tahap menengah (sekunder):
Setelah itu, akan muncul ruam di sekujur tubuh dan timbul benjolan seperti jengger ayam di area kemaluan.

Pada bagian dalam mulut terdapat bercak putih, rambut menjadi lebih cepat rontok, dan berat badan turun.

Tahap akhir (Tersier):
Jika infeksi pada tahap awal dan menengah tidak segera diobati, maka infeksi dapat berlanjut ke tahap serius seperti masalah pada jantung, otak, dan saraf.

Pada tingkat kronis seseorang bisa menjadi lumpuh, buta, tuli, dementia, atau impotensi.

Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, pakaian, bak mandi yang digunakan bersama, dan dudukan toilet.

Berikut Penyakit yang Ditularkan Melalui Jarum Suntik

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/