Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah, Kabarnya Membuat Obesitas? Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah, Kabarnya Membuat Obesitas? Tahukah kamu Palang Merah Indonesia (PMI) melansir bahwa setiap delapan detik ada setidaknya satu orang yang membutuhkan darah untuk ditransfusi dalam tubuhnya. Melihat hal tersebut besar juga angka kebutuhan darah di negeri kita ya?
Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah, Kabarnya Membuat Obesitas?
Melakukan tranfusi darah mampu menyelamatkan nyawa banyak orang. Transfusi darah atau dikenal dengan donor darah sebenarnya mampu dilakukan oleh setiap orang. Namun, biasanya ada beberapa kondisi tertentu dimana dokter tidak menganjurkan untuk mendonorkan darah dari penyumbang.
Donor darah sangat disarankan untuk alasan kesehatan. Kamu bisa mendonorkan darah melalui rumah sakit, instansi kesehatan, klinik, ataupun bank darah. Pendonor yang ingin melakukan donor darah harus dipastikan sehat terlebih dahulu oleh dokter ataupun petugas kesehatan.
Sayangnya ada beberapa kekhawatiran saat melakukan donor darah. Tanpa disadari ada berbagai informasi-informasi yang tidak benar mengenai donor darah. Salah satunya kabar bahwa pendonor akan mengalami obesitas pasca mendonorkan darahnya. Apakah benar informasi tersebut?
Berikut adalah mitos dan fakta seputar donor darah yang harus kamu ketahui.
Darah Dalam Tubuh Akan Habis
Sebagian orang mendapatkan informasi dengan mendonorkan darah artinya darah dalam tubuhnya akan habis, sehingga menimbulkan penyakit anemia. Pemahaman ini tidak benar adanya. Fakta yang dilansir oleh Halodoc membuktikan bahwa rata-rata orang dewasa memliki sekitar lima hingga enam liter darah dalam tubuh. Sementara saat melakukan donor biasanya darah yang diambil adalah 8-12 persen atau berkisar 350 mL.
Volume darah dalam tubuh akan kembali normal setelah tiga hari paska pengambilan darah. Bahkan dalam beberapa kasus darah baru yang segar akan bereporduksi selama beberapa minggu selanjutnya.
Perokok Tidak Bisa Mendonor
Sebenarnya perokok masih bisa mendoronorkan darahnya. Namun, perlu waktu selama kurang lebih tiga jam untuk tidak merokok sebelum proses transfusid arah dilakukan. Walaupun ada informasi yang berkembang bahwa rokok dapat membuat darah teracuni atau terkontaminasi. Ini bukan berarti seorang perokok aktif tidak mampu mendonorkan darahnya.
Mengalami Obesitas Paskadonor
Kabarnya seseorang yang mendonorkan darahnya akan mengalami kegemukan paskadonor. Berkembang juga informasi bahwa salah satu penyebab obesitas adalah donor darah. Semua informasi berkaitan tentang hubungan antara donor darah dengan penambahan berat badan adalah tidak benar.
Melansir dari Halodoc, faktanya peningkatan kalori disebabkan salah satunya oleh pembakaran kalori di dalam tubuh lebih sedikit dibandingkan kalori yang masuk. Selain itu gemuknya seseorang juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, lambatnya metabolisme tubuh, asupan pangan, dan kurangya aktivitas olahraga.
Ini membuktikan bahwa paskadonor seorang pendonor tidak akan mengalami penambahan berat badan.
Terinfeksi HIV dan Tertular Penyakit
Prosedur pengambilan darah tidak dilakukan secara asal. Ada prosedur dan etika yang perlu dijaga oleh para pelaku kesehatan, baik di rumah sakit, instansi kesehatan, Palang Merah Indonesia, klinik, dan tempat-tempat lainnya.
Salah satu penyebab terjadinya penularan HIV ataupun penyakit lainnya adalah transfusi langsung menggunakan jarum suntik. PMI sendiri adalah lembaga yang akan memastikan setiap kegiatan donor darah sesuai dengan prosedur yang ada serta terjamin aman, salah satunya yaitu menggunakan jarum sekali pakai.
Kamu secara langsung dapat mengamati staf donor darah di lapangan saat melakukan proses transfusi darah. Mereka akan membuka jarum baru dan membuangnya setiap kali mentrasfusi darah. Sehingga penularan HIV dan jenis penyakit lainnya tidak akan terjadi.
Hanya Boleh Setiap Tahun
Informasi tentang donor darah hanya bisa setahun sekali, tidak benar adanya. Faktanya, pria mampu mendonorkan darahnya hingga empat kali dalam setahun, sementara wanita mampu mendonorkan daranya sekitar tiga kali dalam setahun.
Ketika mendonorkan darah, kita dianjurkan untuk memberikan tempo sekitar tiga bulan untuk donor selanjutnya.
Itu tadi merupakan beberapa mitos yang berkembang seputar donor darah. Mulai sekarang jangan ada lagi kekhawatiran yang belum tentu terbukti alasan serta jawabannya secara ilmiah. Pastinya setelah kamu mengetahui hal ini, jangan lupa untuk mendonorkan sebagian darah dalam tubuhmu.***
Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah, Kabarnya Membuat Obesitas?
Sumber: Kaltimtoday, Halodoc, Detik