5 Pahlawan Indonesia Yang Jarang Diketahui. Kadang kali beberapa pahlawan yang dulu pernah berjuang, terlupakan jasanya. Mengenang pahlawan Indonesia serta jasa perjuangannya membuat kita semakin bisa mencintai negeri Indonesia.

5 Pahlawan Indonesia Yang Jarang Diketahui

Melansir dari Ruang Guru,alasan mengapa Hari Pahlawan jatuh pada tanggal 10 November adalah terjadinya pertempuran antara tentara Indonesia dengan pasukan Inggris di Kota Surabaya. Pertempuran pertama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia ini menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah revolusi nasional.

Berbicara tentang hari pahlawan, ternyata ada beberapa pahlawan Indonesia yang masih jarang diketahui. Berikut 5 pahlawan Indonesia yang jarang diketahui, melansir dari Ruang Guru.

1. Malahayati

Perempuan hebat ini merupakan cucu dari putra pendiri Kerajaan Aceh Darussalam yaitu Sultan Ibrahim Ali Mughyat Syah. Pada tahun 1585-1604, Malahayati menjadi Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Kemudian, pada 11 September 1599, Malahayati memimpin sebanyak 2000 pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) untuk berperang melawan kapal-kapal serta benteng-benteng Belanda. Beliau juga membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Atas keberaniannya, Malahayati mendapat gelar Laksamana. Atas jasa-jasanya tersebut, pada tanggal 6 November 2017 lalu, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017.

Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

2. Johannes Leimena

Beliau merupakan seorang dokter yang mendirikan Bandung Plan tahun 1951, setelah itu ditingkatkan menjadi Leimena Plan pada 1954. Karyanya ini kemudian menjadi cikal bakal PUSKESMAS. Leimena juga termasuk salah satu tokoh yang mempersiapkan Kongres Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, perhatiannya terhadap pergerakan nasional semakin berkembang. Beliau pun menjadi Menteri Kesehatan terlama sepanjang 21 tahun dalam 18 kabinet yang berbeda. Dr. Johannes Leimena mendapat gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No 52 TK/2010 pada tahun 2010.

3. Frans Kaisiepo

Terakhir, yaitu pahlawan yang ilustrasi wajahnya dikenang dalam lembaran uang sepuluh ribu rupiah, yakni Frans Kaisiepo. Frans adalah salah satu pahlawan yang berjuang mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia. Beliau mengikuti kursus Pamong Praja di Jayapura yang salah satu pengajarnya adalah Soegoro Atmoprasodjo, yang merupakan mantan guru Taman Siswa. Sejak bertemu dengan beliau, jiwa kebangsaan Frans Kaisiepo semakin tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke dalam NKRI. Setelah berhasil melawan penjajah, Frans Kaisiepo menjabat sebagai gubernur di Irian Barat hingga tahun 1973.

Baca Juga :  Minuman Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa

4. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis memiliki nama lengkap Maria Josephine Catherina Walanda Maramis. Maria yang lahir di Minahasa Utara ini merupakan salah satu pahlawan emansipasi wanita. Maria dianggap sebagai sosok pendobrak adat dan pejuang wanita di dunia politik dan pendidikan. Meskipun jasa beliau belum banyak diketahui oleh orang Indonesia, namun tidak demikian dengan masyarakat Minahasa. Setiap tanggal 1 Desember (hari kelahiran Maria), masyarakat Minahasa memperingatinya sebagai hari ibu Maria Walanda Maramis.

5. Abdul Kadir

Melansir dari Ruangguru,

Sejak muda, Abdul Kadir sudah mengabdi sebagai pegawai kerajaan Sintang dan ketika ayahnya wafat, beliau diangkat menjadi Kepala Pemerintahan Melawi. Kemudian, beliau berhasil mempersatukan suku Dayak dengan Melayu dan mengembangkan ekonomi daerah Melawi.

Saat Belanda ingin memperluas wilayah kekuasaan di Melawi tahun 1820-an, beliau segera membuat strategi peran ganda untuk menggagalkannya. Maksudnya, sebagai pejabat pemerintah Melawi, beliau tetap setia kepada Raja Sintang, secara otomatis juga harus setia pada pemerintah Belanda. Akan tetapi, diam-diam Abdul Kadir mengumpulkan kekuatan rakyat untuk melawan Belanda dengan mendirikan kesatuan-kesatuan bersenjata di Melawi juga sekitarnya.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Valorant 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Pada akhirnya terjadi gangguan keamanan terhadap Belanda. Akhhirnya terjadi pertempuran antara pasukan Belanda dengan pasukan Abdul Kadir. Beliau terus mengatur strategi perlawanan terhadap Belanda melalui berbagai informasi tentang rencana-rencana operasi militer pemerintah Belanda. Hingga di tahun 1999, dirinya dianugerahkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 Oktober 1999.

5 Pahlawan Indonesia Yang Jarang Diketahui

Sumber: Ruangguru