Virus Cacar Monyet, Ini Gejala hingga Pencegahannya. Wabah Virus cacar monyet adalah infeksi virus langka mirip dengan cacar manusia, kendati lebih ringan. Kasus itu pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat sudah meningkat pada dekade terakhir. Namun, saat ini telah merebak ke Eropa hingga Amerika.
Sejumlah negara termasuk Portugal dan Spanyol telah melaporkan kasus cacar monyet dalam beberapa minggu terakhir, dengan kasus Amerika Serikat yang diidentifikasi pejabat Kesehatan Publik Massachusetts pada (18/5) pada seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Provinsi Quebec di Kanada.
Virus Cacar Monyet, Ini Gejala hingga Pencegahannya
Lantas, bagaimana pencegahan virus cacar monyet ini? Simak, Penjelasannya berikut ini.
Asal-usul cacar monyet Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus. Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958.
Saat itu, koloni monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian terserang penyakit yang mirip cacar. Itulah mengapa penyakit ini dinamakan cacar monyet atau monkeypox. Catatan CDC, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, negara di bagian Afrika Tengah.
Sejak itu, beberapa negara Afrika lain juga melaporkan temuan kasus serupa, seperti di Kamerun, Republik Afrika Tengah, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan. Di luar Afrika, CDC menyebut cacar monyet terjadi di AS, Israel, Singapura, dan Inggris. Adapun seluruhnya, berkaitan dengan perjalanan internasional dan hewan impor.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang menjadi reservoir atau tempat tumbuh kembang virus ini. Namun menurut CDC, hewan pengerat seperti tikus, dan primata non-manusia seperti monyet, bisa menampung virus dan menularkannya kepada manusia. Penularan dari hewan ke manusia bisa melalui mekanisme kontak langsung maupun tak langsung. Yakni melalui luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir yang kontak dengan cairan tubuh hewan terinfeksi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) mengatakan, cacar monyet bisa juga menular dari manusia ke manusia. Virus ini menyebar melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Bisa juga melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian atau alat makan penderita.
Namun, proses penularan antar manusia tidak mudah terjadi dan membutuhkan kontak yang cukup lama. Namun, kesembuhan penyakit ini tergantung pada ketahanan dan imunitas tubuh masing-masing orang.
Gejala Cacar Monyet
Mirip dengan cacar, gejala cacar monyet umumnya berupa demam, sakit kepala, sakit pinggang, nyeri otot, kelelahan, serta adanya pembesaran kelenjar getah bening baik di leher, ketiak, ataupun pangkal paha. Setelah 1-3 hari, akan muncul ruam kemerahan dan bintik merah seperti penyakit cacar. Bintik-bintik yang berisi cairan dan nanah tersebut akan bertahan hingga kurang lebih 2-4 minggu.
Pengobatan Cacar Monyet
Sejauh ini belum ditemukan pengobatan khusus untuk cacar monyet di Indonesia, mengingat kasus penyakit ini memang belum ditemukan di Indonesia. Meski belum ada pengobatan khusus, penyakit ini dapat ditangani dengan mencoba mengendalikan gejala-gejala yang muncul melalui perawatan yang bersifat suportif dan pengobatan melalui antivirus.
Perawatan suportif tidak dapat menghentikan infeksi virus yang berlangsung, melainkan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Selama mengalami gejala, Anda dianjurkan untuk memperbanyak waktu istirahat serta mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan menjalani diet sehat secara ketat.
Hendaknya Anda juga melakukan karantina diri dengan berdiam di rumah dan melakukan pembatasan kontak sosial dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Hingga saat ini belum ada obat yang spesifik bisa mengatasi infeksi virus penyebab cacar monyet. Namun, jenis antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar (smallpox), yaitu cidofovir atau tecovirimat bisa membantu dalam proses pemulihan.
Pada kasus gejala yang parah, penderita dianjurkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan intensif. Untuk mengontrol dampak kesehatan dari penyakit ini, pencegahan melalui vaksin cacar dan vaksin immunoglobulin menjadi solusi penanganan cacar monyet yang utama.
Pencegahan Cacar Monyet
Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Hal seperti ini juga berlaku dalam penanganan penyakit cacar monyet. Pemberian vaksin cacar (Jynneos) diketahui 85% efektif mencegah penyakit ini. Vaksin tersebut merupakan hasil modifikasi dari vaksin vaccinia yang sebelumnya digunakan untuk mencegah penyakit cacar (smallpox).
Pada tahun 2019 lalu, FDA resmi menyetujui Jynneos sebagai vaksin yang dpat mencegah penyakit cacar (smallpox) sekaligus cacar monyet (monkeypox). Pemberian dua dosis vaksin Jynneos dalam 28 hari terbukti menguatkan respon sistem imun dibandingkan satu dosis vaksin cacar sebelumnya.
Akan tetapi, ketersediaan vaksin tersebut di pusat layanan kesehatan publik masih sangat terbatas. Di Indonesia sendiri belum tersedia vaksin khusus untuk mencegah monkeypox.
Sekarang ini, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama setelah berinteraksi dengan hewan masih menjadi upaya pencegahan utama yang dapat membantu Anda terhindar dari risiko infeksi penyakit ini.
Beberapa hal lain yang juga dapat Anda lakukan untuk mencegah cacar monyet, antara lain:
- Menghindari kontak langsung dengan tikus, primata, atau hewan liar lainnya yang mungkin terpapar virus (termasuk kontak dengan hewan yang mati di daerah terinfeksi).
- Menghindari kontak dengan benda apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah disinggahi oleh hewan yang sakit.
- Tidak makan daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik.
- Menjauhkan diri sebisa mungkin dari pasien yang terinfeksi.
- Bagi petugas medis, gunakanlah masker dan sarung tangan saat menangani orang yang sakit.
- Bila ada pertanyaan atau keluhan yang berkaitan dengan penyakit ini, segera konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk solusi terbaik.
Virus Cacar Monyet, Ini Asal-Usul dan Gejalanya
Sumber: