Tips Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak, membangun komunikasi positif dengan anak sejak dini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, membuat anak merasa lebih berharga, membangun konsep diri anak yang positif, dan dapat membantu anak dalam membangun hubungan sosialnya.

Menciptakan komunikasi yang efektif bukanlah hal yang mudah. Kenyataannya masih banyak orangtua yang mengabaikan pentingnya berkomunikasi dengan anak. Hal ini lantaran masih banyak orangtua yang bingung dengan cara berkomunikasi pada anak mereka.

Tips Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

Mengutip dari Better Health Channel, berikut ini manfaat menjaga komunikasi dengan si kecil:

  • mengembangkan kepercayaan diri anak,
  • membuat anak merasa lebih berharga,
  • mempererat hubungan orangtua dan anak, dan
  • membantu anak membangun hubungan dengan orang lain.

Komunikasi yang terjalin baik juga dapat membuat hubungan anak dan orangtua terasa menyenangkan. Komunikasi yang kurang terjalin dengan baik dapat membuat si kecil tidak menghormati orangtua dan merasa ayah dan ibu tidak menghargainya.

Melansir dari laman Child Development Institute, cara orangtua berkomunikasi dengan anak akan mempengaruhi pembelajaran dan kemampuan anak untuk mendengarkan orang tua. Cara orangtua berkomunikasi dengan anak akan diserap anak seolah dengan cara yang samalah harusnya anak bicara pada orangtua.

Menurut aktivis pendidikan, Najeela Shihab, bentuk komunikasi orang tua tentu memengaruhi perkembangan anak. Berikut tips membangun komunikasi dengan anak, menurut aktivis yang juga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yaitu:

  • Dengarkan anak
    Dengarkanlah terlebih dahulu apapun yang dikatakan anak Anda. Biarkan mereka tahu bahwa Anda tertarik untuk mengetahui dunia mereka. Tanyakan kepada mereka apa yang terjadi di sekolah dan lingkungan mereka. Usahakan jangan beralih ke televisi, koran, atau telepon ketika mereka mulai bicara.
  • Berbicara dengan mereka
    Orang tua perlu menyimpan gawainya terlebih dulu dan mulailah berbicara dengan anak tentang hal-hal favorit mereka. Tunjukkan rasa penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan, hal ini akan melatih anak untuk percaya diri ketika berbicara.
  • Berikan mereka waktu untuk merespons
    Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespons perkataan Anda.
  • Siapkan anak Anda untuk dunia yang lebih maju
    Kita tidak bisa memaksa anak-anak untuk terlepas dari era teknologi yang serba canggih. Yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan mereka. Anak-anak tumbuh dewasa menonton dan meniru apa yang dilakukan orang tua mereka, contohnya dengan menghabiskan waktu luang bermain gawai. Orang tua yang baik akan menyiapkan dan membimbing mereka. Pilihlah gawai yang sesuai untuk anak.
  • Berkomunikasilah dengan lebih sederhana dan jelas
    Jangan membuat anak bingung dengan menunjukkan sikap dan perkataan yang rumit. Mereka bisa saja salah mengartikan perkataan atau gerak tubuh Anda jika itu terlihat rumit.
  • Ajak anak turut berdiskusi
    Ciptakan percakapan yang membuat anak berpikir, libatkan anak dalam memilih sesuatu misalnya, ketika memilih warna cat kamar anak. Melatih berpikir kritis anak bisa dimulai sejak dini dengan hal sederhana, hal ini juga membuat anak merasa bahwa pendapatnya diperlukan.
  • Berikan kata-kata yang memotivasi
    Buatlah mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk berkarya sesuai keinginan mereka. Teruslah memotivasi apapun hal baik yang mereka lakukan.
  • Sebut Nama Anak
    Percaya tidak, jika kita dipanggil dengan nama kita sendiri, maka akan ada rasa bangga menyelimuti hati.  Seolah kita merasa senang karena orang lain tengah menggunakan nama kita untuk menyampaikan sesuatu. Lalu secara otomatis, kita akan merasa perlu untuk mendengarkan apa yang orang tersebut sampaikan. Anak juga begitu, Anak akan memberi perhatian lebih pada apa yang Ibu katakan saat Ibu menyebut namanya. Sebutkan namanya, lalu tunggu hingga anak benar-benar melihat Ibu, baru katakan apa yang ingin Ibu sampaikan padanya.
  • Gunakan Kalimat Positif
    Usahakan mengurangi penggunaan kata “tidak” dan “jangan”. Jika sudah terbiasa, Ibu nantinya akan bisa sama sekali tidak menggunakan kata tersebut. Kalimat yang mengandung kata “tidak” dan “jangan” lebih rentan untuk dibantah atau diabaikan oleh anak. Misalnya, ganti kalimat “jangan lari-lari” menjadi “jalan aja yuk”, atau “tidak boleh petik tanaman” menjadi “tanamannya disayang ya, biarkan daun dan bunganya tumbuh”.
  • Atur Volume Suara dengan Baik
    Volume suara adalah hal yang paling butuh dikontrol oleh orangtua saat berbicara dengan anak karena paling sulit diatur untuk tidak beroktaf tinggi. Volume suara menjadi lebih tinggi utamanya saat orangtua mulai kesal dengan apa yang dilakukan anak.

Menciptakan keluarga yang harmonis dan dekat satu sama lain membutuhkan komunikasi yang kuat. Orang tua harus bisa berkomunikasi dengan anak-anak, dan anak harus mampu berbicara kepada orang tua tanpa ragu.

Tips Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

Referensi:

  • https://hellosehat.com
  • https://gaya.tempo.co
  • https://raisingchildren.net.au