TEFA 2021, Kemdikbudristek Angkat Pamor Produk SMK Mitra Dudika, Teaching Factory 2021 Angkat Pamor Produk SMK Mitra Industri.

Pameran hasil produk SMK dengan model Teaching Factory (TEFA) 2021 resmi dibuka Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, Rabu (15/12).

TEFA 2021, Kemdikbudristek Angkat Pamor Produk SMK Mitra Dudika

TEFA digelar sebagai sarana pengenalan, peluncuran, dan pemasaran hasil produk 60 SMK Penerima Bantuan Pemerintah New Teaching Factory 2021. Sekaligus juga dalam rangka menarik atensi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), dan masyarakat umum terhadap program yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi).

Unjuk Tampil New Product TEFA yang berlangsung secara hibrida itu mengangkat tema “Bangga Produk SMK, Bangga Produk Indonesia.”

Unjuk Tampil New Product TEFA digelar sebagai sarana pengenalan, peluncuran, dan pemasaran hasil produk 60 SMK Penerima Bantuan Pemerintah New Teaching Factory 2021.

Sekaligus juga dalam rangka menarik atensi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), dan masyarakat umum terhadap program yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi).

Acara ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik, seperti pameran produk SMK TEFA, unjuk kemampuan SMK Tata Boga, serta makan malam guna memperkuat jejaring (networking dinner) antara SMK dengan DUDIKA.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Teaching factory adalah suatu model pembelajaran yang berkelanjutan. Melalui teaching factory, peserta didik dapat meningkatkan keterampilan dengan praktik langsung.

Acara ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik, seperti pameran produk SMK TEFA, unjuk kemampuan SMK Tata Boga, serta makan malam guna memperkuat jejaring (networking dinner) antara SMK dengan DUDIKA.

Pameran tersebut berlangsung secara hibrida dengan tema ‘Bangga Produk SMK, Bangga Produk Indonesia’. Ada ratusan produk dipamerkan dari 60 SMK Penerima Bantuan Pemerintah ‘New Teaching Factory 2021’.

“Kegiatan ini sekaligus menarik perhatian dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja, serta masyarakat umum atas program yang dikelola Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek,” tuturnya.

Dijelaskan, ‘teaching factory’ adalah model pembelajaran berkelanjutan yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan keterampilan dengan praktik langsung.

“Secara institusi, SMK juga dapat tambahan pendapatan, tetapi dananya harus dikembalikan ke siswa dalam layanan pendidikan berkualitas,” ujarnya.

Suharti mengajak seluruh pimpinan SMK untuk terus berinovasi dan mencari aspek yang bisa dikembangkan dan dikolaborasikan. “Bagi peserta didik, teruslah semangat belajar meski proses pembelajaran saat ini harus menempuh berbagai tantangan,” tuturnya.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto mengatakan, pameran hasil produk TEFA 2021 bertujuan untuk meluncurkan produk-produk karya anak Indonesia hasil pendampingan dengan mitra industri. “Hal ini memberi manfaat bagi SMK karena dalam meluncurkan produknya, SMK Teaching Factory membutuhkan pembukaan akses (exposure) supaya SMK dapat mengenalkan produknya kepada masyarakat luas dan mitra industri,” kata Wikan.

Ia menuturkan, acara ini terbuka bagi para SMK TEFA, pelaku bisnis, dan seluruh SMK yang ingin mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang produk SMK serta bantuan teaching factory.

Dalam New Teaching Factory dilakukan pendekatan baru dalam pemberian bantuan pemerintah untuk TEFA 2021.

Sebelum diberikan bantuan, SMK calon penerima bantuan diberikan pemahaman mendasar tentang design thinking, Higher Order of Thinking Skills (HOTS), penguatan karakter, strategi penjabaran ide bisnis ke dalam konsep visual (business model canvas), presentasi singkat guna memicu minat orang lain atas apa yang kita lakukan (elevator pitch), dan lain-lain. Ujarnya.

Wikan menekankan bahwa indikator penilaian yang diterapkan bukan hanya proposal dan persyaratan administrasi lainnya, tetapi SMK harus melewati seleksi bertahap untuk menjelaskan ide bisnis maupun produknya dengan menggunakan metode business model canvas untuk meyakinkan (pitching) para ahli (expert) dan profesional dari kalangan akademisi, bisnis, komunitas, dan pemerintah.

Baca Juga :  Top 4 SMA Terbaik di Kota Batu Jatim Versi LTMPT 2024

TEFA 2021 awalnya diikuti oleh 949 SMK. Kemudian terseleksi 120 SMK dan akhirnya terpilih 60 SMK. “Setelah melalui seleksi bertahap ini, terpilihlah 60 SMK penerima bantuan Teaching Factory tahun anggaran 2021.

Penggunaan dana nantinya sangat fleksibel, bukan hanya untuk peralatan, namun untuk pembelian bahan baku, manajemen dan pemasaran,” jelas Wikan.

Menurutnya, Unjuk Tampil New Product TEFA 2021 juga merupakan bentuk apresiasi bagi SMK-SMK yang telah melalui berbagai proses seleksi.

Dalam Unjuk Tampil New Product TEFA 2021 tersebut hadir juga Chef Rahmat Kusnendi, President of Indonesia Pastry Alliance (IPA), serta perwakilan siswa SMKN 9 Bandung, dan SMKN 27 Jakarta.

Unjuk Tampil New Product TEFA 2021 merupakan bentuk apresiasi bagi SMK-SMK yang telah melalui berbagai proses seleksi.

Referensi : kemdikbud.go.id, mediaindonesia.com