Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari Menurut Dokter. Fungsi utama jantung adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah tersebut. Jantung menyediakan dan mengalirkan oksigen darah ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).

Untuk melaksanakan fungsi tersebut, jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke paru-paru dengan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida.

Jantung mendistribusikan darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh manusia. Bertambahnya usia seseorang akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu sendiri.

Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari Menurut Dokter

Kenali Fungsi Kerja Jantung Anda

Jantung bekerja secara terus menerus selama manusia hidup, dan hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan.

Fungsi jantung dapat menurun dengan drastis apabila terdapat keadaan lain yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri, seperti infeksi otot jantung atau selaput otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya. Kondisi ini merupakan penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan, dan sebagainya.

Cara Kerja Jantung

Jantung memiliki mekanisme berulang dan berlangsung terus menerus (siklus jantung atau denyut jantung). Melalui mekanisme ini, jantung berkonstraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah.

Selama siklus berlangsung, jantung melakukan sebuah periode sistol, yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah). Periode ini berguna untuk relaksasi dan pengisian darah pada jantung.

Pada periode ini, kedua serambi jantung mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.

Sel otot jantung melakukan kontraksi untuk memompa darah yang dicetuskan oleh sebuah potensi aksi dan menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara ‘berirama’ karena potensi aksi kegiatan jantung itu sendiri. Pergerakkan ini muncul dari aliran listrik mekanisme jantung saat melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi.

Aliran Listrik dalam Jantung

Beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++ mempengaruhi mekanisme aliran listrik yang menimbulkan aksi tersebut, sehingga apabila terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut, maka akan menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.

Baca Juga :  Diabetes Kehamilan : Tantangan dan Cara Mengatasinya dengan Efektif

Otot jantung menghasilkan arus listrik dan menyebar ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Pengaliran arus listris ini mencapai permukaan tubuh, misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada pergelangan atas tangan yang ElectroKardioGram (EKG) deteksi dan rekam.

Memantau Jantung dengan ElectroKardioGram (EKG)

EKG merekam aktifitas listrik tubuh yang dari aliran listrik jantung yang muncul ke permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung dari aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis. Apabila terjadi kelainan pola listrik, maka ada kelainan mekanis atau otot jantung manusia.

Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung terlalu banyak darah kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar untuk menuju ventrikel kanan. Hal ini berlangsung setelah pada atrium kanan terisi darah, yang selanjutnya mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Katub pulmoner kemudian memompa mdarah elalui ke dalam arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru.

Dari paru-paru, darah mengalir melalui pembuluh kapiler, dan mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan menyerap oksigen untuk melepaskan karbondioksida guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis menju ke atrium kiri.

Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari Menurut Dokter

Jalur Peredaran Darah di Jantung

Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aurta masuk ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia.

Penurunan Fungsi Jantung Tidak Normal

Penurunan fungsi jantung dapat terjadi karena bertambahnya usia. Jika fungsi jantung menurun, maka kinerja jantung yang tidak normal juga akan menimbulkan penyakit jantung. Fungsi jantung yang tidak normal dapat menimbulkan beberapa jenis penyakit jantung sebagai berikut:

1. Penyakit Jantung Koroner 

Penyumbatan pada pembuluh darah (pembuluh koroner) karena endapan lemak dan kolesterol. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan.

2. Penyakit Jantung Bocor 

Ini adalah kondisi di mana terdapat lubang pada sekat jantung akibat kelainan struktur jantung. Secara garis besar penyakit ini merupakan penyakit bawaan sejak lahir. Pada kasus jantung bocor bayi, sirkulasi darah kotor yang mengalir ke sirkulasi darah bersih sehingga bayi menjadi biru.

Baca Juga :  Penyebab Gagal Ginjal Pada Anak: Faktor Risiko, Pengobatan, dan Pencegahan

Bila terlalu banyak darah kotor beredar ke sirkulasi darah bersih dan memasuki organ-organ penting seperti otak, maka akan terjadi sesak napas, serta kejang, bahkan kematian.

3. Penyakit Lemah Jantung 

Keadaan di mana jantung tidak bisa memompa jumlah darah yang cukup ke anggota badan. Kondisi ini berasal dari pembesaran otot jantung sehingga kemampuannya untuk memompa akan lebih menurun. Ini merupakan salah satu dari banyak akibat jika tekanan darah tinggi atau penyakit hipertensi.

Kata Dokter soal Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari

Konsultan perawatan intensif dan kegawatan kardiovaskular, dr Dian Zamroni, SpJP(K), menjelaskan ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang mengalami serangan jantung saat tidur di malam dan menjelang pagi. Sekaligus ia menjelaskan kenapa seringkali berakibat fatal alias mematikan.

Serangan jantung bisa muncul kapan saja, tetapi banyak kasus terjadi pada pagi hari menjelang fajar. Bahkan terkadang, saat seseorang sedang terlelap tidur. Kenapa bisa begitu?

Menurutnya, salah satu kemungkinannya adalah tidak adanya penanganan yang cepat ketika serangan jantung. Saat tidur, seseorang mungkin tidak merasakan sensasi nyeri dada alias heartburn yang merupakan indikasi serangan jantung. Akibatnya, kondisinya memburuk tanpa mendapat penanganan yang baik.

Kemungkinan lainnya, kondisi tersebut di atas diperparah dengan obstructive sleep apnea (OSA). Seseorang dengan OSA sering mengalami henti napas saat tidur tanpa disadari. Saat hal itu terjadi, pasokan darah ke jantung berkurang dan bisa memicu kerusakan otot jantung.

Penjelasan lainnya terkait sistem humoral, yakni enzym-enzym yang mempengaruhi kerja jantung. Di dunia kedokteran, dikenal sebagai renin angiotensin aldosterone system. Aktivitas sistem tersebut menurut dr Dian meningkat pada malam hingga pagi hari.

“Pada saat tengah malam, di atas jam 12 malam, sistem humoral atau enzym di dalam tubuh kita, yakni renin, angiotensin, dan aldosteron akan meningkat dan bisa memicu penyempitan pembuluh darah,” papar dr Dian.

Orang-orang dengan kondisi tertentu seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas, lebih rentan mengalami dampak dari peningkatan aktivitas enzym tersebut.

“Karena itu bisa kita temui kejadian orang tidur kemudian pada pagi atau subuh ternyata dia sudah meninggal. Atau dia bangun, selamat tetapi stroke,” kata dr Dian.

Baca Juga :  FFWReward 2024.com : Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Hadiah dan Manfaatnya

“Kejadian stroke, serangan jantung, itu paling sering terjadi pada menjelang pagi atau fajar karena adanya aktivitas humoral,” pungkasnya.

Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari Menurut Dokter

Serangan Jantung

Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard atau serangan koroner, terjadi ketika aliran darah yang kaya oksigen menuju otot jantung tiba-tiba terhenti atau berkurang secara signifikan. Penyebab utama serangan jantung adalah pembentukan bekuan darah yang menghalangi aliran darah melalui arteri koroner, yang menyuplai darah ke otot jantung. Ini dapat terjadi karena plak kolesterol yang robek di dinding arteri.

Gejala serangan jantung bisa berbeda-beda, tetapi beberapa gejala umum termasuk:

  1. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada: Nyeri ini dapat menjalar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau lambung. Terkadang, nyeri ini dapat terasa seperti tekanan, kejang, atau terasa berat.
  2. Sesak napas: Pasien sering mengalami kesulitan bernapas atau merasa napas pendek.
  3. Mual dan muntah: Beberapa orang mengalami mual atau muntah saat mengalami serangan jantung.
  4. Keringat dingin: Pasien sering mengalami keringat dingin, bahkan jika mereka tidak melakukan aktivitas fisik.
  5. Pusing atau pingsan: Beberapa orang mungkin merasa pusing atau bahkan pingsan selama serangan jantung.

Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala serangan jantung, segera cari pertolongan medis. Waktu sangat kritis dalam penanganan serangan jantung untuk mencegah kerusakan otot jantung yang permanen. Setiap detik sangat berharga.

Faktor risiko untuk serangan jantung melibatkan gaya hidup dan kondisi medis tertentu, seperti merokok, tekanan darah tinggi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, obesitas, dan riwayat keluarga serangan jantung.

Pencegahan serangan jantung melibatkan perubahan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal, serta mengelola diabetes jika ada. Berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk informasi lebih lanjut tentang pencegahan dan penanganan serangan jantung.

Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari Menurut Dokter

Sumber : https://health.detik.com/