Penyebab Kekurangan Zat Besi pada Balita, bayi yang baru lahir menyimpan cadangan zat besi dalam tubuhnya, namun tetap saja mereka memerlukan zat besi tambahan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Kurang zat besi pada balita dapat menyebabkan dampak buruk, salah satunya gagal tumbuh

Penyebab Kekurangan Zat Besi pada Balita

Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk bayi. Pentingnya, besi dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.

Jika asupan zat besi tidak terpenuhi, pembentukan hemoglobin pun terhambat sehingga sel darah merah tidak bisa terbentuk secara sempurna. Jumlah sel darah merah yang tidak mencukupi bisa menyebabkan anak mengalami anemia karena kekurangan zat besi, atau biasa disebut anemia defisiensi besi.

Kebutuhan bayi akan zat besi terus berubah. seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan zat besi pun ikut meningkat. Saat masih berusia kurang dari 6 bulan, kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh ASI. Sayangnya, setelah lebih dari 6 bulan, ASI sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut.

Prof. DR. dr. Saptawati Bardosono, MSc, seorang profesor gizi medik menyatakan bahwa ASI hanya mampu memenuhi kurang dari 10 persen kebutuhan zat besi untuk bayi setelah berusia 6 bulan.

Kefisiensi zat besi dalam jangka panjang menyebabkan anak mudah terserang penyakit, pertumbuhan fisiknya terhambat, prestasi akademik yang rendah, bahkan gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik.

penyebab anak kekurangan zat besi diantaranya adalah:

  • Kehilangan Darah
    biasanya terjadi ketika si Kecil mengalami infeksi cacing tambang (cacingan) dalam pencernaannya, radang usus kronis, serta masalah pencernaan dalam tahap yang parah.
  • Ketidakmampuan Menyerap Zat Besi yang Cukup
    Atau disebut dengan penyakit Celiac. Hal ini tergolong sebagai peradangan pada saluran pencernaan atau usus kecil, yang menyebabkan malabsorbsi atau penyerapan beberapa nutrisi menjadi tidak sempurna. Salah satu nutrisi yang berpotensi tak bisa diserap dengan baik adalah zat besi. Gejala penyakit celiac ditandai dengan diare, mudah kelelahan, sering buang gas, anemia dan kembung.
  • Pola Makan yang Buruk
    Anak-anak rentan mengalami defisiensi zat besi karena faktor pola makan, lho. Zat besi merupakan salah satu unsur mineral yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Makanya setiap anak harus memenuhinya melalui makanan serta minuman sumber zat besi yang dikonsumsinya.
  • Si Kecil Tidak Cocok Susu Sapi
    Salah satu sumber zat besi yang paling mudah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak ialah susu sapi. Pada susu sapi, terdapat unsur zat besi yang sangat tinggi. Namun berdasarkan penelitian, anak yang tidak cocok susu sapi tidak memiliki potensi risiko lebih tinggi mengalami defisiensi zat besi yang akan mengganggu tumbuh kembangnya.

Itulah Penyebab Kekurangan Zat Besi pada Balita, Sekitar 70% zat besi dalam tubuh yang terwujud dalam hemoglobin yang bertanggung jawab atas transportasi oksigen dan cadangan makanan pada semua sel melalui darah.

Referensi: hellosehat.com, theasianparent.com