Penyebab Depresi pada Remaja, Sejak pandemi covid-19 banyak perubahan besar yang terjadi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Baik pada orang dewasa, remaja bahkan anak-anak, banyak yang menjadi cemas, gelisah dan takut. Yang tentu saja menyebabkan konsisi Kesehatan mental terganggu.

Penyebab Depresi pada Remaja

Mengutip dari Kemenkes, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengarah pada perilaku buruk.

Depresi Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu diwaspadai, Depresi dan gangguan kecemasan menjadi salah satu gangguan mental yang rentan ditemui kala pandemi.

Menurut penelitian Lancet Regional Health di Amerika menemukan bahwa tekanan psikologis, depresi, dan gangguan kecemasan banyak ditemukan dalam setengah tahun terjadinya pandemi Covid-19.

Dalam penelitian tersebut 42 persen orang mengalami tekanan psikologis ringan selama pandemi. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, di mana hanya 32 persen orang yang merasakan tekanan psikologis ringan.

Sepuluh persen dari peserta penelitian juga menunjukkan adanya gangguan kecemasan dan depresi dengan tingkat sedang hingga berat. Seringkali depresi yang terjadi diakibatkan dari adanya penyakit bawaan yang diderita peserta, salah satunya kanker.

Pengertian Depresi

Dilansir dari alodokter.com, Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung.

Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Depresi merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan rasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan senang hati.

Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial , hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Penyebab Depresi Pada Remaja

Depresi menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi menempati peringkat ke-4 sebagai penyakit yang ada di dunia.

Penyebab depresi belum diketahui secara pasti, namun biasanya seseorang yang mengidap depresi disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

  • Media Sosial
    Penyebab depresi pada remaja yang perlu diwaspadai, yaitu media sosial. Masa-masa remaja identik dengan pencarian jati diri, bahkan tak jarang banyak cara dilakukan agar dirinya dikenal banyak orang alias menjadi populer. Namun, terkadang berbagai upaya dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut.
    Kehadiran media sosial juga berpengaruh besar bagi kehidupan sehari-hari para remaja. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain media sosial, makin tinggi risiko tekanan mental yang dialami, bahkan bisa saja berujung stres hingga depresi.
    Remaja juga rentan mengalami cyberbullying ketika bermain media sosial. Tentu, dampaknya akan sangat berpotensi menyerang psikis, mulai dari muncul rasa malu, tertekan, hingga depresi.
  • Bullying
    Masalah remaja yang akhir-akhir ini menjadi sorotan adalah bullying atau perundungan. Saat ini, tidak sedikit remaja yang mendapat ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan. Masalah ini sangat mengganggu kesehatan mental remaja, seperti merasa tertekan, stres, hingga depresi.
    Tak hanya di dunia nyata, bullying juga bisa terjadi di media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Biasanya, para pelaku bullying akan mengolok-olok, menyebarkan berita bohong, dan lainnya. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menggunakan media sosial dengan bijak.
  • Masalah dengan Orang Terdekat
    Tidak sedikit remaja yang memiliki masalah dengan orang terdekat. Hal ini terjadi karena perasaan seorang remaja cenderung lebih sensitif dan labil, sehingga sangat sulit dikendalikan. Tak heran jika ketika dinasihati orang tua, ia tidak terima dan justru melawannya.
    Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan orang terdekatnya, ia mungkin jadi memusuhi orang tersebut. Sebaliknya, ia juga dimusuhi sehingga membuatnya merasa stres dan depresi.
  • Stres di Sekolah
    Penyebab depresi pada remaja yang paling banyak dialami adalah stres di sekolah. Banyak sekali remaja yang sering mengalami kesulitan saat mengikuti pelajaran dan mendapatkan nilai buruk, tidak berprestasi, hingga melakukan bolos sekolah.
    Tidak hanya itu, masalah remaja di bidang pendidikan juga datang dari orang tua yang kerap menuntut anaknya untuk berprestasi dan mendapat ranking satu. Hal inilah yang sering menjadi beban remaja hingga memicu terjadinya depresi.
  • Riwayat Keluarga
Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan depresi maka lebih berisiko mengalami depresi. Depresi bersifat sangat kompleks, artinya banyak gen berbeda yang masing-masing memberi efek kecil, daripada gen tunggal yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.

  • Trauma
    Trauma merupakan pengalaman emosional yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari memori kejadian buruk di masa silam. Kondisi kejiwaan ini biasanya disebabkan oleh suatu kejadian buruk dan cara seseorang dalam memaknai peristiwa menyakitkan tersebut. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan mengalami gangguan depresi.
  • Hubungan Percintaan
    Masalah percintaan  juga menjadi masalah remaja yang umum terjadi. Pada periode ini, remaja mulai menyukai lawan jenis dan mencoba menjalani hubungan percintaan. Tentu saja, hal ini bisa memicu pertengkaran, baik dari pasangan atau orang tua.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Ciri-ciri fisik dari seseorang mengalami depresi adalah:

  • Selalu merasa lelah dan tak bertenaga
  • Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa penyebab yang jelas
  • Menurunnya selera makan

Gejala Depresi Pada Remaja

Ada ciri-ciri psikologi dan fisik yang menunjukkan seseorang terkena depresi. Ciri-ciri psikologi seseorang yang mengalami depresi adalah sebagai berikut:

  • Mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
  • Perasaan murung atau tertekan hampir sepanjang hari, terutama di pagi hari
  • Rasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari
  • Perasaan tidak berguna atau bersalah hampir setiap hari
  • Gangguan konsentrasi, ketidakyakinan
  • Mengalami susah tidur atau bahkan tidur berlebihan
  • Berkurangnya minat dan ketertarikan pada semua aktivitas
  • Pikiran akan kematian atau keinginan bunuh diri yang muncul berulang kali
  • Rasa gelisah atau menjadi lamban
  • Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan
  • Tidak stabil secara emosional
  • Merasa putus asa atau frustrasi
  • Merasa putus asa dan tidak berharga
  • Sering merasa cemas dan khawatir yang berlebihan
  • Kehilangan selera untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Sering merasakan suasana hati yang buruk dan perasaan sedih yang berkelanjutan
  • Kehilangan selera makan dan sering merasa pusing yang tidak jelas alasannya
  • Berat badan turun secara drastis atau naik drastis
  • Memiliki keinginan untuk bunuh diri

Cara Mengatasi Depresi pada Remaja

Selain lingkungan sekolah, keluarga juga menjadi faktor utama yang memengaruhi tumbuh kembang remaja. Di mana para orang tua harus bisa memahami berbagai masalah remaja dan solusinya. Secara umum, berikut beberapa cara mengatasi depresi pada remaja :

  • Orang tua harus bisa memahami perasaan anak.
  • Pastikan anak remaja Anda merasa aman dan dicintai.
  • Tunjukkan bahwa Anda memercayai anak remaja Anda, dan akan selalu siap membantu masalah yang sedang dihadapinya.
  • Jika anak remaja Anda melakukan kesalahan, pastikan tidak cepat-cepat menghakiminya. Tanyakan apa alasannya dan beri teguran yang tepat.
  • Bina keluarga yang harmonis dan jauh dari kekerasan.
  • Jadilah lebih aktif, Olahraga dapat membantu meningkatkan mood Anda. Berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat membuat mood Anda lebih baik.
  • Makan yang sehat, Penting untuk selalu makan dengan sehat. Saat Anda depresi, Anda cenderung untuk makan secara berlebih untuk mengatasi emosi Anda, hal ini sering disebut sebagai makan secara emosional. Hal ini dapat berbahaya apabila Anda tidak memperhatikan apa yang Anda makan.
  • Tidur yang cukup, Anda mungkin merasa kesulitan untuk tidur saat depresi, namun, tidur yang terlalu sedikit dapat memperburuk kondisi depresi
  • Hadapi masalah Anda, Siapapun pernah mengalami depresi dengan masalah masing-masing pada hidup, seperti kehilangan pekerjaan, stress pada pekerjaan, atau kejadian yang menyebabkan pikiran negatif pada jangka panjang. Saran terbaik adalah menantang mood buruk Anda, lawan depresi dan ubah cara Anda berpikir.
  • Lakukan hal-hal yang baru dan menyenangkan dengan orang-orang terdekat
    Apabila Anda menderita depresi, walaupun terasa sulit, namun cobalah untuk mendorong diri Anda untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan berbeda, seperti pergi ke suatu tempat yang tenang, membaca buku baru, mempelajari bahasa baru, atau berlibur ke tempat baru, dan lain lain
  • Tuliskan Apa yang Anda Rasakan dalam selembar Kertas, Cara Ini merupakan salah satu cara untuk melakukan self healing, Setiap ada perasaan tidak nyaman yang muncul, segera tuliskan perasaan tersebut. Anda tidak perlu menuliskannya secara runtut atau rapi, tuliskan dengan cara yang membuat Anda nyaman.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Point Blank 25 Maret 2024 Update Terbaru Valid

Namun demikian,  hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan dan menghilangkan depresi. Para penderita depresi dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat depresi dan melakukan konseling psikologis. Cara ini terbukti efektif bagi sebagian besar orang dengan depresi.

Kondisi traumatis ini dapat bersifat objektif maupun subjektif, baik itu karena kekerasan fisik, emosional, hingga kejadian yang bisa mengancam nyawa. Gangguan depresi jika tidak segera diatasi maka dapat memicu penderita melakukan tindakan bunuh diri.

Referensi : hellosehat.com, hellosehat.com, cnnindonesia.com