Menurut Pakar Kesehatan UGM, Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati, sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf. Tak hanya itu sinar matahari juga dapat mempengaruhi Kesehatan menta.

Menurut Pakar kesehatan jiwa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr.dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.Kj menjelaskan bahwa paparan sinar matahari dapat memiliki dampak yang kuat pada kesehatan mental terutama berkaitan dengan suasana hati.

Menurut Pakar Kesehatan UGM, Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati

Pakar kesehatan jiwa dari UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.Kj., mengatakan paparan sinar matahari  memiliki dampak yang kuat pada mental kesehatan terutama suasana hati.

dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis (17/2), “Kalau dikatakan sinar matahari berpengaruh terhadap suasana hati atau suasana hati itu memang betul karena berpengaruh terhadap zat serotonin dalam tubuh yang menjaga kita dalam suasana hati yang baik dan tetap segar,” katanya.

Menurut Ronny, Paparan sinar matahari, akan merangsang otak untuk memproduksi serotonin dalam tubuh yang membantu mengatur perasaan hati seperti bahagia, sedih, nyaman, cemas, serta nyeri.

Baca Juga :  Soal Latihan Tes OJK dan Kunci Jawaban Lengkap 2024

Paparan yang cukup akan meningkatkan produksi zat serotonin sehingga menjaga suasana hati tetap baik dan merasa segar di siang hari.

Dia menjelaskan, paparan sinar matahari akan merangsang otak untuk memproduksi serotonin dalam tubuh. Zat ini membantu dalam mengatur perasaan hati seperti bahagia, sedih, nyaman, cemas, nyeri dan lainnya.

Paparan yang cukup akan meningkatkan produksi zat ini dan menjaga suasana hati untuk tetap baik dan rasa segar di siang hari. Sebaliknya apabila kandungan zat dalam tubuh rendah bisa memengaruhi suasana hati menjadi tidak nyaman.

“Kalau suasana hati sedang low baik biasanya suka yang redup-redup dan berdiam di kamar. Ini memang mekanisme tubuh saat mood tidak baik, namun harus dipaksa untuk terpapar matahari agar suasana hati bisa bagus lagi,” jelas dia.

“Saat malam hari pelepasan zat serotonin akan menurun. Sebab, otak tidak lagi terangsang memproduksi serotonin.Setelahnya, tubuh akan mulai melepas zat melantonin yang memicu rasa mengantuk dan lelah. katanya.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Biologi Kelas 12 Halaman 16 Kurikulum Merdeka SMA, Anabolisme dan Katabolisme

“Paparan matahari yang cukup akan memicu peningkatan zat melantonin di malam hari yang mendorong rasa kantuk dan lelah sehingga tidur malam lebih lelap,” ucapnya.

Hal itu biasanya terjadi pada pekerja kantoran dan anak-anak yang menjalani sekolah sehari penuh. Keduanya menjadi kelompok yang berisiko karena lebih sering berada di dalam ruangan sepanjang hari yang minim akses cahaya matahari dan hanya dengan penerangan buatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Rony menyampaikan perlunya pengaturan paparan cahaya matahari, salah satunya dengan berjemur di pagi hari.

“Hidupkan lagi tradisi ‘dede’ atau berjemur karena tidak hanya untuk mengaktifkan vitamin D, namun juga menjaga mood itu sudah terbukti secara ilmiah,” kata dia.

Selain itu, menurut dia, bisa pula dengan melakukan pengaturan tempat kerja agar setiap ruangan di kantor, sekolah, maupun rumah mendapatkan akses masuknya cahaya matahari.

Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini menyampaikan, sinar matahari menjadi persoalan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah sub tropis atau memiliki empat musim.

Pasalnya, sinar matahari menjadi hal langka di wilayah tersebut saat musim dingin. Kondisi ini menjadi tidak menyenangkan bagi orang dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).

Baca Juga :  Daftar Beasiswa Short Course Australia Awards 2024 Dapatkan Plus Tunjangan-Visa

Seasonal Affective Disorder (SAD) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan episodik depresi yang terjadi secara musiman dan berulang. Selain depresi, SAD juga bisa menggambarkan keluhan afektif lainnya. Misalnya mania atau hipomania, yang terjadi musiman.

“SAD ini merupakan gangguan suasana perasaan hati terkait musim yang banyak terjadi di negara dengan empat musim dan menguat saat musim dingin. Gangguan ini jarang terjadi di negara tropis,” ungkap dia. Di negara yang berada di wilayah subtropis akan melewati masa-masa perubahan musim yang begitu nyata.

Menurut Pakar Kesehatan UGM, Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati

Referensi:

  • http://ugm.ac.id
  • https://www.antaranews.com
  • https://yogya.inews.id
  • https://www.kompas.com/edu