Mengenal Claustrophobia, Fobia pada Ruang Sempit dan Tertutup, Claustrophobia atau fobia ruang sempit adalah ketakutan tidak beralasan pada ruang tertutup atau ruang sempit.
Ketika pergi ke luar, orang-orang yang mengidap Claustrophobia biasanya akan menghindari ruang sempit, seperti lift, terowongan, dan toilet umum.
Mengenal Claustrophobia, Fobia pada Ruang Sempit dan Tertutup
Peneliti menegaskan masa kecil atau pengalaman masa lalu, bisa menjadi alasan utama seseorang mengalami claustrophobia.
Dengan pendapat yang muncul antara trauma masa kanak-kanak dan mekanisme bertahan hidup evolusi, riwayat kegugupan terutama di ruang kecil dan tertutup adalah indikator yang pasti yang mengarah ke claustrophobia.
Sebagian besar fobia biasanya terjadi karena pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Bisa saja kamu terjebak di dalam lift dalam kondisi tertutup, terkurung di kamar mandi yang gelap, atau pernah terjebak di terowongan sempit.
Beberapa kasus fobia juga biasanya diturunkan dari orangtua pada anaknya. Jadi, tidak heran jika orangtua yang memiliki fobia memiliki keturunan yang turut mengidap fobia tertentu.
Tidak sedikit orang dengan fobia ruang sempit sudah biasa mengatasi ketakutan berlebihan yang sering muncul ketika berhadapan dengan objek yang ditakutinya.
Gejala Claustrophobia
Selain rasa takut, panik, dan cemas, ada juga beberapa gejala lain yang mungkin muncul ketika orang dengan claustrophobia berada di ruang sempit, di antaranya:
- Berkeringat
- Gemetar
- Pusing
- Mual
- Nyeri dada
- Mulut kering
- Sulit bernapas
- Detak jantung cepat
- Telinga berdengung
- Menggigil atau justru merasa panas
- Merasa seperti dinding di sekitar akan menghimpit dirinya
- Keinginan buang air kecil yang tidak terkendali
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini tentang penyebab claustrophobia, para ilmuwan mengungkapkan bahwa orang yang menderita claustrophobia merasakan ruang secara berbeda.
Otak merasakan ruang yang jauh dan dekat dengan cara yang berbeda, dengan neuron spesifik merespons objek di ruang yang berbeda.
Namun begitu, penelitian ini mengungkapkan bahwa orang yang menderita claustrophobia tidak menganggap ruang dengan cara yang benar dan memandang setiap objek terlalu dekat dengan mereka. Persepsi individu tentang ruang menghasilkan mereka memiliki ruang lebih dekat daripada kurang.
Walaupun demikian, tidak ada salahnya juga mendapatkan bantuan dari para ahli psikologis untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Referensi: halodoc.com,alodokter.com, fimela.com