DISDIK JABAR , Raden Dewi Sartika   yang lahir pada 4 Desember 1884 sebagai pahlawan nasional asal Jawa Barat, peran beliau sebagai simbol emansipasi wanita tak kalah dari Raden Ajeng (R.A.) Kartini yang selalu dirayakan setiap 21 April. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan Memperingati hari kelahiran Dewi Sartika di berbagai lembaga, tak terkecuali di satuan pendidikan.

Memperingati Raden Dewi Sartika

Hal tersebut disampaikan Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Bandung, Ibu Suliyanti. “Setiap tahun ada peringatan Hari Kartini, tapi di Jabar, hanya sedikit yang mengadakan peringatan untuk Dewi Sartika,” ungkapnya, saat ditemui dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Dewi Sartika di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Jln. Dipatiukur No. 48, Kota Bandung, Kamis (19/12/2019) yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung



Ia menilai, jasa Rd. Raden Dewi Sartika tak kalah dari R.A. Kartini. “Dewi Sartika telah berhasil mendirikan sekolah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga di daerah lain,” ucapnya.

Sehingga, Guru SMKN 10 Bandung itu menganjurkan agar pemerintah bisa menginisiasi perayaan Hari Dewi Sartika yang nantinya diperingati oleh seluruh satuan pendidikan di Jabar. “Jadi punya ide untuk memperingati Hari Dewi Sartika. Kenapa enggak?” ujarnya.

Memperingati Raden Dewi Sartika, merupakan upaya mengenalkan kepada siswa saat ini tentang sikap yang bisa ditiru dari pahlawan yang lahir pada 4 Desember 1884 tersebut. “Beliau adalah panutan yang melebihi zamannya sendiri. Beliau mampu berpikir jauh tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan,” tambahnya.

Baca Juga :  KODE REDEEM PUBG 25 Maret 2024 Terbaru