Lebaran Ketupat 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal dan Sejarahnya. Lebaran Ketupat biasa dirayakan oleh masyarakat Jawa dengan berkumpul bersama keluarga, menyambangi sanak saudara, menggelar acara hajatan, hingga reuni bersama teman-teman lama.

Dikutip dari laman resmi Universitas Stekom Pusat, Lebaran Ketupat atau riyoyo ketupat merupakan tradisi peringatan hari raya Idul Fitri di Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Lebaran Ketupat 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal dan Sejarahnya

Kapan Lebaran Ketupat 2023 mulai menjadi pertanyaan masyarakat Jawa yang biasa menyelenggarakan 7 hari setelah hari raya Idul Fitri. Maka dari itu masyarakat Jawa sudah bisa merayakan Lebaran Ketupat mulai Sabtu 29 April 2023.

Setiap tahun tradisi Lebaran Ketupat dirayakan masyarakat Jawa dengan sukacita sambil menyantap ketupat bersama keluarga.

Lebaran ketupat biasanya dilaksanakan satu minggu setelah hari raya Idul Fitri, yaitu pada 8 Syawal dan ditandai dengan memakan ketupat. Di beberapa wilayah, tradisi Lebaran Ketupat juga dikenal sebagai kegiatan Syawalan.

Berdasarkan keputusan pemerintah, 1 Syawal 1444 H/2023 M jatuh pada 22 April 2023, maka Lebaran Ketupat 2023 jatuh pada Sabtu, 29 April 2023.

Lebaran Ketupat 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal dan Sejarahnya

Sejarah Lebaran Ketupat

Perayaan Lebaran baru saja dilewati umat Islam di seluruh dunia. Namun, sebagian umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa juga akan merayakan Lebaran ketupat.

Tradisi Lebaran ketupat memang tidak tercantum dalam Al Quran, pun begitu tidak dirayakan oleh Nabi besar Muhammad SAW. Walau demikian, Lebaran Ketupat ini tetap digelar oleh sebagian besar umat Muslim di Pulau Jawa sepekan setelah hari raya Idul Fitri.

Baca Juga :  Kode Redeem Clash of Clans (COC) 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Apa itu Lebaran Ketupat dan adakah hubungannya dengan ketupat sebagai makanan? Sebagai makanan, ketupat bukan hal yang baru. Menurut Hikayat Indraputra ketupat telah dikenal sebagai penganan rakyat sejak 1700 Masehi.

Tradisi Lebaran Ketupat sendiri diperkirakan sudah ada sejak lama, bertepatan dengan proses masuknya agama Islam di tanah Jawa.

Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga disebut sebagai orang pertama yang memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni bakda Lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (Lebaran Ketupat).

Dilansir dari NU Online, sejarah Lebaran Ketupat ini berawal dari Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan kepada masyarakat Jawa. Lebaran Ketupat dirayakan pada satu minggu setelah Idul Fitri, yakni pada 8 Syawal setelah melaksanakan puasa sunnah selama enam hari.

Tradisi Lebaran Ketupat atau Bakda Kupat merupakan simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa. Kupat adalah akronim dari Ngaku Lepat (mengakui kesalahan). Simbolisasi ini digunakan Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Jawa yang pada waktu itu masih banyak orang meyakini kesakralan dari ketupat.

Mengutip laman NU Online, masyarakat Jawa mempercayai lebaran ketupat diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga. Tradisi tersebut muncul pada era Wali Songo di mana masyarakat Nusantara sering mengadakan tradisi slametan.

Baca Juga :  Contoh Soal Latihan Mapel Matematika SMA/SMK Kelas 11 Semester 2 2024 Kurikulum Merdeka

Pada zaman dulu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah yaitu Bakda Lebaran yang merupakan tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah sholat Idul Fitri, dan Bakda Kupat (Lebaran Ketupat) yang merupakan perayaan sepekan setelah Idul Fitri.

Lebaran Ketupat diperkenalkan Sunan Kalijaga sebagai pelengkap puasa Ramadhan untuk menggenapkan perhitungan puasa satu tahun dalam puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal. Oleh karena itu, diadakan perayaan lebaran Lebaran Ketupat sebagai hari kemenangan telah dilaksanakannya puasa selama satu tahun.

Tradisi lebaran ketupat kemudian dijadikan sebagai sarana untuk mengenalkan ajaran Islam tentang cara bersyukur kepada Allah SWT, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari lebaran.

Lebaran Ketupat 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal dan Sejarahnya

Makna Lebaran Ketupat

Tujuan perayaan Lebaran Ketupat tidak terlepas dari makna filosofis ketupat. Menurut buku ‘Fenomena Sosial Keagamaan Masyarakat Jawa dalam Kajian Sosiologi’ (2021) oleh Lilik Setiawan dkk, ketupat melambangkan simbol permintaan maaf dan juga keberkahan.

Bahan utama ketupat, yaitu nasi dan daun kelapa muda, memiliki arti khusus. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan daun kelapa muda atau janur melambangkan jati ning nur yang artinya hati nurani.

Melalui simbolisasi ketupat tersebut, manusia diharapkan mampu menahan nafsu dunia dengan hati nuraninya. Selain itu ketupat juga didefinisikan sebagai jarwa dhosok atau berarti ngaku lepat. Terdapat pesan bahwa seseorang harus meminta maaf ketika mereka melakukan sesuatu yang salah.

Baca Juga :  Link Download Angkot d Game Mod Apk V2.16 dan Link Unduh Game Serupa Ojol The Game Asli dari CodeXplore

Bungkus ketupat yang terbuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Ketupat yang sudah matang akan digantung di atas kusen pintu depan rumah dalam jangka waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan sampai kering.

Bentuk segi empat ketupat mencerminkan prinsip kiblat papat lima pancer yang bermakna bahwa kemanapun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Anyaman ketupat yang rumit juga dimaknai sebagai cerminan dari berbagai macam kesalahan manusia. Sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah memohon ampun dari kesalahan.

Lebaran Ketupat merupakan perayaan yang menjadi penyempurna momen kemenangan Idul Fitri. Selain itu, Lebaran Ketupat terus dirayakan setiap tahunnya karena mengandung filosofis yang begitu bermakna bagi kehidupan masyarakat Jawa.

Demikian informasi soal Lebaran Ketupat. Semoga bermanfaat ya,

Lebaran Ketupat 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal dan Sejarahnya

Sumber : https://www.detik.com