Komunitas Shamate di Cina, Subkultur di Dunia, menurut ilmu sosiologi, subkultur adalah sekelompok orang yang memiliki perilaku dan kepercayaan yang berbeda dengan kebudayaan induk  mereka. Subkultur dapat terjadi karena perbedaan usia, ras, etnis, kepercayaan, nilai estetika, dan gender anggotanya.

Seringkali subkultur di suatu negara menjadi hal yang sangat mencolok, karena kumpulan orang dari subkultur tertentu kebanyakan memiliki simbol atau ciri khas tertentu entah itu dari gaya hidup, penampilan, selera musik, dan sebagainya. Tak terkecuali di Cina, disana terdapat komunitas yang menyebut dirinya sebagai Shamate. Berikut informasi lebih lengkapnya:

Komunitas Shamate di Cina

Apa Itu Shamate?

Shamate adalah subkultur yang populer di kalangan buruh migran di daerah Cina Selatan. Awalnya mereka terinspirasi dari punk dan penampilan visual Kei Jepang yang berkembang pada akhir 2000an.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

Saat ini anggota dari Shamate terus berkurang dan masih ada sebagian yang masih bertahan. Adapun bagi yang memilih mundur dari komunitas ini dikarenakan pandangan buruk dari mayoritas masyarakat yang menganggap norak penampilan nyentrik mereka serta pandangan lain yang menganggap level mereka lebih rendah karena latar belakang mereka.

Shamate sendiri berasal dari plesestan kata “Smart” dalam Bahasa Inggris yang kemudian diadaptasi menjadi kata “Shamate” sebagai nama dari komunitas ini.

Pencetus dari komunitas ini bernama Luo Fuxing, menurutnya mayoritas dari anggota komunitas shamate berasal dari buruh pabrik dimana hal ini menimbulkan kebosanan karena mereka tidak punya hiburan selain dari main video game, berinternet, dan main di taman. Hal inilah yang membuat mereka mencari kesenangan baru dengan cara meng-styling rambut mereka yang secara perlahan menjadi ciri khas dari komunitas Shamate.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

Ciri Khas Komunitas Shamate

Ciri khas dari komunitas shamate yang paling mencolok adalah gaya rambut mereka yang besar dan berwarna-warni dan dilengkapi dengan outfit mereka yang mengambil gaya pop punk tapi dengan versi tabrak warna.

Karena mayoritas pengikut komunitas ini adalah seorang buruh, maka mereka hanya berkumpul di hari libur seperti hari minggu. Biasanya komunitas ini berkumpul di taman sembari memamerkan gaya rambut uniknya. Bahkan, tak sedikit dari mereka rela tidak menghemat makan dan tidak merokok demi bisa menyisihkan uang untuk gaya rambut ini.

Ketika berkumpul tentu komunitas ini mendapat perhatian dari warga sekitar dengan penampilan mereka yang mencolok. Tak jarang hal ini membuat warga heran dan tak sedikit yang beranggapan gaya berpakaian mereka aneh terutama dengan gaya rambut warna-warni seperti anak ayam.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

Itulah informasi mengenai Komunitas Shamate sebagai subkultur yang ada di Cina. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa menonton video dibawah ini:

Komunitas Shamate di Cina, Subkultur di Dunia

Sumber: youtube vice Indonesia

Foto Ilustrasi: vice Indonesia