Kapan Fenomena Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya? Simak Penjelasan Lengkap. Fenomena gerhana bulan akan terjadi pada bulan Mei ini. Selama fenomena gerhana bulan terjadi, tidak ada pantulan sinar matahari menuju bulan. Menurut situs Edukasi Sains Antariksa, nanti gerhana bulan akan menjadi gerhana bulan total.

Istilah khusus untuk gerhana bulan total (GBT) adalah Blood Moon. Fenomena ini selalu menarik untuk diteliti sehingga, banyak orang yang menantikannya. Lantas, kapan fenomena gerhana bulan? Dan bagaimana proses terjadinya gerhana bulan? Simak penjelasan berikut.

Kapan Fenomena Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya? Simak Penjelasan Lengkap

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, pada bulan ini fenomena blood moon sudah terjadi pada 15-16 Mei 2022.

Sayangnya, fenomena blood moon yang terjadi pada Mei 2022 ini hanya bisa dilihat atau diamati dari sejumlah wilayah di dunia, tetapi tidak termasuk di Indonesia.

Apa Itu Gerhana Bulan Total?

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Dengan begitu, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.

Gerhana Bulan Total yang terjadi 15 Mei 2022 lalu cenderung berwarna kemerahan, disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.

Kapan Fenomena Gerhana Bulan 2022?

Puncak gerhana Bulan Total ini terjadi pada 16 Mei 2022 pukul 04.11 UT atau 11.11 WIB. Namun, bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak fenomena gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022.

Dijelaskan bahwa gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania. “Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk,” jelas Andi dikutip pada 29 April 2022.

Andi menambahkan, untuk fenomena gerhana bulan total berikutnya, akan terjadi pada bulan November 2022. Gerhana Bulan Total akan terjadi 8 November 2022 pada saat itu, nanti akan mencapai puncaknya pada 8 November 2022, pukul 10.59 UT atau 18.59 WIB.

Untuk gerhana Bulan Total pada November mendatang bisa disaksikan di lebih banyak tempat di dunia di antaranya yakni:

  • Benua Amerika
  • Islandia
  • Norwegia bagian Utara
  • Swedia bagian Utara
  • Finlandia
  • Rusia
  • Iran
  • Oman
  • Asia Tengah
  • Asia Selatan
  • Asia Timur
  • Asia Tenggara
  • Australia
  • Selandia Baru
  • Sebagian Besar Oseania
  • Timur Tengah (Kecuali Iran Bagian Timur)

Meski demikian, tidak semua wilayah atau daerah di Indonesia akan bisa menyaksikan fase-fase fenomena gerhana bulan total tersebut, dari awal-puncak sampai akhir gerhana.

Apa itu blood moon? Andi mengatakan, disebutnya gerhana bulan total ini sebagai blood moon, bukan tanpa alasan. Disebut sebagai blood moon adalah karena pada saat terjadi gerhana bulan, sinar matahari itu dibiaskan oleh atmosfer dan pembiasannya ini bersifat selektif.

“Artinya, pada saat lintasan sinar yang ditempuh melalui atmosfer itu lebih panjang, maka akan dibiaskan ke spektrum warna merah,” kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022). Hal ini juga dijelaskan dalam keterangan resmi NASA, salah satu arti dari blood moon atau “bulan darah” didasarkan pada cahaya merahnya.

Apa Itu Blood Moon?

Blood moon ini terjadi saat gerhana bulan total. Selama gerhana bulan total, Bumi berbaris di antara Bulan dan Matahari. Ini menyembunyikan Bulan dari sinar matahari. Ketika ini terjadi, satu-satunya cahaya yang mencapai permukaan Bulan adalah dari tepi atmosfer Bumi.

Molekul udara dari atmosfer bumi menyebarkan sebagian besar cahaya biru.  Cahaya yang tersisa dipantulkan ke permukaan Bulan dengan cahaya merah, membuat Bulan tampak merah di langit malam.

Nama “Bulan Darah” juga terkadang digunakan untuk Bulan yang tampak kemerahan karena debu, asap, atau kabut di langit.  Hal itu bisa menjadi salah satu bulan purnama musim gugur, ketika daunnya berubah menjadi merah.

Bagaimana Proses Terjadinya Fenomena Gerhana Bulan?

Fenomena Gerhana bulan 2022 merupakan gerhana bulan total. Proses gerhana bulan diawali dengan posisi bulan berada di sisi yang berlawan dengan sisi bumi yang mengalami siang hari.

Setelah itu, sinar matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan dari sisi bumi yang mengalami siang hari. Kemudian, sinar matahari yang sampai ke bulan akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih panjang dalam spektrum cahaya tampak yaitu spektrum merah.

Gerhana bulan total cenderung berwarna kemerahan yang disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar matahari secara selektif oleh atmosfer bumi. Gerhana bulan total dapat berwarna jingga kemerahan apabila terdapat debu dan kualitas udara yang buruk di lokasi pengamatan.

Namun, gerhana bulan total bisa berwarna merah kusam hingga kecoklatan apabila kualitas udara di lokasi pengamatan bersih dari debu.

Demikian tadi penjelasan mengenai gerhana bulan terkait pengertian, kapan, hingga penjelasan proses terjadinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ya.

Kapan Fenomena Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya? Simak Penjelasan Lengkap

Sumber :

https://www.kompas.com

https://news.detik.com