Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat . Diinformasikan bahwa seluruh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 44 berikut ini merupakan jawaban terbuka.

Selain itu meminta bantuan kepada orang tua untuk mengoreksi kunci jawaban di artikel ini juga menjadi pilihan yang tepat agar semakin sempurna jawaban yang kalian tulis.

Adik-adik bisa menggunakan kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 44 di artikel ini dengan teliti. Sehingga kalian bisa merombak kembali kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 44 dengan menggunakan kalimat sendiri.

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat

Pada tugas Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 44 membahas seputar contoh-contoh puisi rakyat. Dibawah ini merupakan penjabaran kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 44 yang membahas puisi rakyat:

Pada kegiatan 3 terdapat dua pertanyaan saja, untuk soal pertama membahas mengenai persamaan puisi yang ditampilkan. Lalu untuk pertanyaan kedua membahas tentang perbedaan puisi yang dicontohkan.

Jawaban untuk soal yang pertama yaitu contoh puisi yang ditampilkan sama-sama memiliki bait, kemudian memiliki jumlah yang sama pada kalimat disetiap bait yang ditampilkan.

Kemudian contoh puisi yang ditampilkan tersebut mempunyai jumlah suku kata disetiap baris yang sama. Mengenai jawaban pertanyaan kedua, kalimat yang ada pada contoh macapat jumlahnya tidak sama dengan syair, gurindan ataupun pantun.

Lalu jika berdasarkan dari jumlah baris, pantun dan syair memiliki empat baris sedangkan gurindam hanya mempunyai dua baris. Dan dari segi jumlah kata pada tiap baris, pantun memiiliki delapan hingga 12 suku kata. Berbeda dengan gurindam yang mempunyai 10 hingga 14 suku kata, dan syair berjumlah delapan hingga 14 suku kata.

Pada segi pola rima, gurindam mempunyai pola a-a, b-b, c-c berbeda dengan pantun yakni berima a-b-a-b, dan syair a-a-a-a.

Perihal struktur pada isi, gurindam baris pertama menampilkan perjanjian, bentuk masalah lalu baris kedua berisikan penyelesaikan masalah.

Untuk bagian pantun baris pertama berupa sampiran sedangkan baris ketiga maupun keempat adalah isi dari pantun. Kalau syair semuanya adalah isi pada semua baris.

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat

Ciri-ciri Puisi Rakyat

Puisi rakyat memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari puisi rakyat:

  1. Tersampaikan secara Lisan: Puisi rakyat sering disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka sering kali tidak tertulis, dan pengajaran puisi ini biasanya dilakukan melalui cerita, nyanyian, atau sastra lisan.
  2. Berakar dalam Tradisi Lisan: Puisi rakyat adalah bagian integral dari tradisi lisan suatu budaya atau komunitas tertentu. Mereka mencerminkan nilai-nilai, cerita, legenda, dan pengalaman masyarakat tersebut.
  3. Sederhana dan Bersifat Popular: Bahasa yang digunakan dalam puisi rakyat umumnya sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Mereka cenderung menghindari bahasa yang terlalu rumit atau kiasan.
  4. Dilakukan oleh Orang Biasa: Puisi rakyat biasanya diciptakan dan diungkapkan oleh orang-orang biasa dalam komunitas. Mereka bukan karya seniman atau penulis profesional.
  5. Mengandung Wejangan atau Nilai Moral: Puisi rakyat sering kali mengandung pesan moral atau wejangan yang diarahkan kepada masyarakat. Mereka dapat mengandung ajaran tentang etika, norma sosial, atau nasihat praktis.
  6. Tema Universal: Puisi rakyat sering mengangkat tema-tema universal yang bisa ditemukan di berbagai budaya, seperti cinta, kehidupan sehari-hari, alam, mitos, atau perjuangan manusia.
  7. Berirama dan Bersajak: Puisi rakyat sering memiliki struktur yang berirama atau bersajak. Meskipun tidak ada aturan ketat, ritme dan pola sajak dapat memberikan kekuatan pada karya-karya ini dan membuatnya mudah diingat.
  8. Cerita Pendek atau Naratif: Banyak puisi rakyat berbentuk cerita pendek atau naratif yang menggambarkan peristiwa atau perjalanan karakter dalam alur cerita yang sederhana.
  9. Dipentaskan dalam Kegiatan Rakyat: Puisi rakyat sering kali dipentaskan dalam berbagai acara atau kegiatan rakyat, seperti festival, perayaan, atau upacara adat.
  10. Warisan Budaya: Puisi rakyat adalah bagian dari warisan budaya suatu komunitas atau bangsa. Mereka membantu menjaga dan mewariskan identitas budaya dan sejarah masyarakat tersebut.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Puisi rakyat dapat sangat bervariasi tergantung pada budaya dan komunitas tempat mereka berasal. Mereka merupakan ekspresi unik dari pengalaman dan kebijaksanaan masyarakat, dan memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya dan mengajarkan nilai-nilai kepada generasi berikutnya.

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat

Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat

Puisi rakyat, meskipun sering kali mengikuti kaidah kebahasaan yang sederhana, memiliki karakteristik linguistik tertentu yang membuatnya berbeda dari bahasa sehari-hari. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan yang sering ditemui dalam puisi rakyat:

  1. Irama dan Sajak: Banyak puisi rakyat memiliki irama dan pola sajak tertentu yang memberikan ritme dan kekuatan pada karya tersebut. Irama ini sering kali memberikan kesan yang khas dan memudahkan dalam penghafalan dan pengucapan.
  2. Pengulangan Kata atau Frasa: Pengulangan kata atau frasa adalah ciri khas puisi rakyat yang dapat memberikan efek repetisi yang kuat. Ini dapat digunakan untuk menguatkan pesan atau menekankan suatu gagasan.
  3. Bahasa Metafora: Puisi rakyat sering menggunakan bahasa metafora atau kiasan untuk menyampaikan pesan atau makna yang dalam. Ini dapat menggambarkan makna yang lebih dalam atau simbolis dalam karya tersebut.
  4. Istilah Lokal dan Budaya: Puisi rakyat seringkali mengandung istilah lokal, dialek, atau ungkapan yang unik untuk budaya atau komunitas tertentu. Ini mencerminkan akar budaya dan identitas regional dari karya tersebut.
  5. Bahasa Simbolis: Puisi rakyat dapat menggunakan bahasa simbolis yang memerlukan pemahaman lebih dalam atau pengetahuan tentang mitos dan cerita tertentu dalam budaya tersebut.
  6. Pengulangan Bunyi: Beberapa puisi rakyat menggunakan pengulangan bunyi atau aliterasi untuk menciptakan efek suara yang khas. Hal ini dapat menambah daya tarik artistik karya tersebut.
  7. Bahasa Sehari-hari: Meskipun puisi rakyat sering memiliki karakteristik linguistik khusus, mereka juga dapat menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.
  8. Imajinasi dan Kreasi Bahasa: Puisi rakyat dapat menciptakan kata-kata atau frasa-frasa yang tidak ada dalam bahasa sehari-hari untuk menciptakan efek sastra tertentu.
  9. Penggunaan Anakronisme: Terkadang, puisi rakyat menggunakan kata-kata atau frasa-frasa yang ketinggalan zaman atau tidak lagi digunakan dalam bahasa sehari-hari. Ini bisa menjadi ciri khas dalam menciptakan nuansa zaman dulu atau tradisional.
  10. Rima Asosiasi: Puisi rakyat dapat menggunakan rima asosiasi, yaitu kata-kata yang memiliki suara yang serupa tetapi tidak persis sama. Ini dapat menciptakan permainan kata-kata yang menarik.
  11. Sederhana dan Jelas: Meskipun memiliki kaidah kebahasaan yang khas, puisi rakyat biasanya bertujuan untuk menyampaikan pesan atau cerita dengan cara yang sederhana dan jelas agar dapat dipahami oleh banyak orang.
Baca Juga :  Kode Redeem Game Top War Battle 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Penting untuk diingat bahwa kaidah kebahasaan dalam puisi rakyat dapat bervariasi berdasarkan budaya, bahasa, dan komunitasnya. Kreativitas dan keunikan bahasa dalam puisi rakyat adalah salah satu aspek yang membuatnya begitu menarik dan berharga sebagai bagian dari warisan budaya.

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat

Contoh Puisi Rakyat :

Puisi rakyat sering kali mencerminkan cerita, budaya, atau pengalaman masyarakat yang bersifat umum. Di bawah ini, saya akan menciptakan sebuah puisi pendek yang menggambarkan semangat dan kebijaksanaan rakyat:

Di bawah langit yang luas dan biru, Rakyat berkumpul dengan senyum di wajah. Mereka hidup dengan kerja keras dan kesederhanaan, Di bawah sinar matahari atau hujan yang lebat.

Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Dalam kehidupan yang penuh ujian dan perjuangan. Mereka menyuarakan kebenaran dan keadilan, Menginspirasi kita semua untuk berdiri dengan tangan terbuka.

Dalam lagu dan cerita mereka, kebijaksanaan bersinar, Kisah-kisah bijak yang mereka wariskan. Mereka mengajarkan tentang cinta, kebaikan, dan persatuan, Mengingatkan kita untuk tetap rendah hati, tidak tergoda oleh kekuasaan.

Jadi, mari kita dengarkan suara rakyat, Yang terus berkata tentang hidup yang bermakna. Mereka adalah jiwa bangsa, penjaga tradisi, Puisi rakyat yang abadi, tak terkalahkan.

Berikut adalah contoh puisi rakyat yang sederhana:

Baca Juga :  Kode Redeem Clash of Clans (COC) 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Di ladang hijau yang luas menghampar,
Petani bekerja dengan tekun, tak kenal lelah.
Matahari bersinar cerah, tanah yang subur,
Mereka bertani dengan hati yang penuh semangat.

Dalam malam yang gelap, cerita diceritakan,
Legenda nenek moyang, warisan dipersembahkan.
Dengan nyanyian dan tarian, mereka merayakan,
Budaya mereka hidup, tak akan terlupakan.

Pedagang di pasar, suara mereka bergema,
Dagangan mereka warnai dengan senyum yang riang.
Dalam keramaian, mereka menjalani keseharian,
Sebagai pilar komunitas, takkan pernah pudar.

Kisah-kisah lama, harta tak ternilai,
Puisi rakyat yang melestarikan warisan.
Dalam irama sederhana, di lidah orang biasa,
Mereka mengabadikan sejarah, dalam kata dan tindakan.

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 44, Belajar Berkreasi Dengan Puisi Rakyat

Sumber :